PROLOG

27.2K 753 30
                                    

Kedua mataku membelalak lebar, mulutku bahkan menganga karena melihat pemandangan ganjil di dalam sini, tepatnya di dalam kamarku.

Seorang wanita bertubuh penuh dengan lekukan indah kini duduk tepat di tepi ranjangku. Yang membuatku tak percaya adalah wanita itu sama sekali tidak berbalut kain apapun. Semua anggota intim terlihat begitu jelas disana.

Aku meneguk ludah dengan susah payah, berharap semua ini hanya khayalanku saja.

Namun, setelah berkali-kali aku menghusap kedua mataku dengan kasar, tubuh wanita polos wanita itu masih ada disana. Bahkan wanita tersebut menyeringai aneh padaku.

Ya Tuhan.. aku seorang otaku berat. Wanita yang kugilai adalah tokoh anime 2D. Namun yang ada disana adalah seorang wanita asli, dia manusia asli bukan tokoh cartoon.

"Kenapa diam? kamu terkejut aku disini?" tanyanya sembari menyedekapkan tangannya di bawah kedua dadanya yang terekspos bebas. "Atau kamu lebih terkejut melihat tubuh telanjangku ini?" lanjutnya lagi.

Mendengar suaranya, membuatku kembali fokus untuk menatap kedua matanya. Namun percuma saja, pikiran dan hatiku mengkhianatiku. Kedua mataku selalu melirik bagian payudara-nya yang besar, serta area bawahnya yang sengaja ia pamerkan padaku.

Apa wanita ini masih tidak mau mengakui aku sebagai seorang pria normal?

Oh God.. sebetulnya apa salahku ini?

"A.. apa yang kamu lakukan disini?" tanyaku begitu gugup, mencoba terus fokus pada arah wajahnya.

Sungguh, ini sama sekali tidak lucu.

Bagaimana bisa kamu berbicara dengan tenang bila ada seorang wanita telanjang di kasurmu?

Dia menyibak rambut hitamnya yang panjang ke belakang. Sengaja memperlihatkan area kedua dadanya dengan jelas. Ia melambaikan tangannya untuk memintaku mendekat kearahnya. Awalnya, aku hanya diam di tempat seperti patung, namun sekali lagi, ia menyuruhku untuk mendekat ke arahnya. Dan kali ini dengan tegas.

Melihat ketegasannya seketika aku menurut begitu saja.

Seperti seekor kucing yang mendapat ikan asin, kemudian dengan langkah kecil aku menghampirinya. Suasana hatiku sedang tidak karuan sekarang, membuatku sedikit nervous.

Aku semakin terkejut ketika kedua tangannya menyentuh kedua pantatku dan mendorongku untuk langsung mendekat ke tubuh polosnya yang terduduk itu.

Posisi ini sama sekali tak membuatku nyaman sekaligus membuatku panik.

"Kamu tidak mau melakukan sex denganku? bukankah kamu pernah mengatakan jika kamu ini seorang pria gentle?" godanya sembari terus menghimpitkan tubuhnya padaku.

Keringat dingin mulai turun membasahi pelipis hingga ujung daguku. Aku ingin menjawab, namun mulutku sangat susah untuk terbuka. Jangankan untuk berbicara, bernapas dengan teratur saja sudah menyulitkan.

Bulu kudukku meremang ketika wanita ini menggesek salah satu dadanya ke lengan polos atasku. Karena hari ini aku memang sedang bertelanjang dada setelah kegiatan renang pagiku.

Jarang-jarang juga aku mempunyai waktu luang di tengah kesibukan jadwal band-ku selama ini.

Lembutnya daging kenyal itu membuatku sedikit terlena.

Sial!

Kenapa Tuhan menciptakan tubuh wanita se-sexy ini?

"Kenapa kamu hanya diam? kamu tidak ingin menyentuhku?" suaranya begitu sensual di telingaku, membuatku semakin kikuk di tempat.

Marriage Season (My Older Wife)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang