Chapter 1

13.4K 713 11
                                    

[Jimin]

Pagi hari yang dingin dan melelahkan; memaksakan diriku untuk turun dari tempat tidur, dan tugas yang benar-benar sulit untuk membuka kedua mataku yang lelah. aku hampir tidak pernah membiarkan diriku untuk memiliki waktu yang cukup untuk makan.

ketika aku pertama kali pindah kesini, aku siap untuk menjalani hidup aku penuh tanggung jawab dan produktif -- benar-benar cara yang baik untuk memulai, daripada pindah bersama orang tua dan pergi ke kota yang tidak pernah aku kunjungi?

aku mulai pergi ke sekolah di musim gugur, yang merupakan langkah menarik di dalam hidupku yang baru kumulai. aku ingat udara dingin yang bertiup melewatiku, di hari pertama aku menemukan taman itu. aku terduduk dibawah pohon, mencoba untuk menangkap semua warna yang mengelilingiku, kuas-ku di satu tangan dan cup kopi yang hampir kosong di tangan satunya -- tapi semuanya tidak selalu setenang itu.

terutama pagi ini, aku terpincang-pincang keluar dari mobilku.

"selamat pagi, Jimin" suara familiar memanggil, hampir membuat kopi-ku tumpah dalam proses. aku mengutuk dibawah nafasku, dan menutup pintu dengan kencang.

"Hai, Taehyung" jawabku, terdengar lebih jengkel daripada yang aku maksud. jangan salah, dia adalah laki-laki yang baik, dan bersemangat...tapi dia terlalu bersemangat sampai ke titik dimana terkadang membuatku takut.

bagaimana ia menahan stress sekolah dan hidupnya, lebih dariku; dan hidupnya tidak sesempurna yang kau bayangkan. tetapi ia selalu tersenyum dan tertawa, seakan ia tidak peduli dengan dunia ini.

terkadang aku berharap untuk bisa menjadi dia.

"kau terlihat mengerikan" tawanya dan menyenggol tanganku. aku tersenyum, melihat kebawah kearah daun auburn yang berderak dibawah kaki kami ketika kami berjalan.

"terima kasih" jawabku pelan.

"kau harus lebih banyak tidur dan berhenti lembur" tegurnya, wajahnya serius. aku mengangkat bahuku, aku telah mendengar kata-kata ini darinya. aku tidak tahu bagaimana caranya untuk santai, yang aku tahu hanya aku harus tetap menjadi sibuk.

hal-hal inilah yang terus ada dipikiranku; jika aku terus duduk dan membuang-buang waktu, keberadaanku akan menjadi sia-sia, dan pada akhirnya, tidak satupun akan mengingatku.

dan inilah yang sangat aku takuti -- menjalani hidupku dengan cara yang salah.

"akan kucoba," gumamku, lalu berbelok untuk menuju kelas kami masing-masing.

"cobalah lebih keras lagi!" panggilanya dari lorong sekolah yang kosong.

__

sebagian besar hari ini sangatlah buram. mungkin karena jumlah waktu minimal tidur yang kudapat. tapi mungkin karena aku terlalu semangat untuk datang ke taman dan menggambar. aku tidak pernah merasa sangat terispirasi seperti ini untuk waktu yang cukup lama, dan ini sangat menyenangkan.

aku tidak ingin membuang-buang waktu, mengambil semua perlengkapanku dan berjalan ke taman.

aku mengerutkan keningku ketika melihat pepohonan yang kulewati. mereka mengingatkanku dengan yang kami punya di kota tempat aku tinggal sebelumnya; sebelum pindah kesini; semuanya terlihat kusam dan mati, sepanjang tahun.

aku duduk ditempat biasanya, menggambar sketsa bunga dan beragam orang yang melewatiku. tidak begitu menyenangkan, mungkin karena pemikiranku belum ada disana. apakah nama itu yang akan kuberikan padanya?

dia benar-benar sesuatu.

siapa yang tahu kalau dia akan datang? kebanyakan orang, melainkan diriku, tidak datang kesini secara rutin.

Colors | JikookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang