10

980 29 0
                                    

Ara dan rey sudah berada di univrrsity
Mereka segera menuju ruangan masing-masing
Tapi sebelum rey mengantar ara ke ruangan nya
Rey menarik ara ke sebuah gudang
Ara menaut kan alis nya

"Kenapa ke sini kak?"tanya ara dengan kening berkerut
"Gue mau ngomong sama lo"ujar rey datar
"Mau ngomong apa kak?"tanya ara lagi
"Lo mau gak jadi pacar gue?"tanya rey samvil menggenggam kedua tangan ara
Ara hanya diam dan bingung harus menjawab apa

"Please answer me"ujar rey dengan nada memelas
Ya ara memang suka rey dari awal mereka berjumpa
"Yes i want"jawab ara dengan gugup
"Yessss"teriak rey seray memeluk ara
"Kak rey gue gak bisa nafas"ujar ara dengan nada yang you know lah ya

"Sorry sayang"ujar rey menatap manik mata ara dengan dalam
Rey memajukan wajah nya semakin dekat dan dekat dan sangat dekat
Ara yang gugup sentak menutup mata nya
Dan nafas ara memburu
"Kenapa sih kamu nutup mata?"tanya rey dengan nada menggoda
Sentak ara membuka mata nya
"Ih rese tau gak sih kak"ujar ara sambil memukul dada rey dengan ringan

"Cieee blusingg"goda rey sambil mencolek dagu ara
"Ih udah dong godain aku nya"ujar ara dengan wajah imut nya
"Iya iya maafin aku deh! Keluar yuk aku anter ke ruangan kamu"ujar rey seraya menarik lengan ara
Ara mengangguk

Mereka tidak tau ada sepasang mata yang memperhatikan merek
Eh ralat beribu ribu mata
Ada yang senang,sinis,dll
Ya secara rey kan trouble maker university of oxford

Jam kuliah berlalu
Dan waktunya untuk pulang
Ara berjalan ke parkiran dan melihat rey berdiri sambil memakai kacamata hitam dan bersandar di mobil spor berearna putih nya
"Hai sayang"ujar ara sambip bergelayut manja di tangan rey
"Hai baby,makan yuk!"ajak rey
"Hem ayuk"ujar ara
Rey membuka kan pintu mobil untuk ara
Mereka menuju sebuah kafe

Cafetaria
Kafe itu yang mereka tuju saat ini
Setelah sampai di cafetaria ara dan rey memilih 2 single sofa yang ada di pojok kafe
Rey memanggil waitters
"Mbak"ujar rey sambil melambaikan tangan
Mbak-mbak itu berjalan menuju mereka
"Mau pesan apa mas mbak"ujar wautters sambil tersenyum pada rey
Ara melihat itu langsung terbakar cemvuru dan memalingkan wajah nya menatap tower bridge
"Waitters itu tersenyum genit pada rey"batin ara

"Sayang kamu mau pesan apa?"tanya rey sambil mengrlus tangan kanan ara
Ara menoleh cepat dan memaksakan senyum nya agar terukir indah untuk kekasih nya itu
"Sandwich dengan saus coklat dan lemon tea"ujar ara sambil menatap waitters itu dengan tajam
"Mas nya apa?"ujar waitters itu kepada rey sambil mencolek lengan kiri rey dengan genit

Ara semakin cemburu dan berdiri
"Gue mau ke toilet"ujar ara dingin
Ara berdiri dan mau berjalan dan menyenggol bahu waitters genit itu dan waitters itu terjatuh ke pangkuan rey
Ara segera menjerit
"Mana yang punya kafeeeeee"teriak ara
Semua waitters terkejut dan yang punya kafe keluar
Waitters genit tadi menatap ara dengan tatapan takut
"Ada apa nyonya?"tanya kepala toko
"Apakah kau yang memperkerjakan pelayang yang tak tau diri itu?"tanya ara dengan emosi yang menggebu-gebu
"I-iya nyonya"jawab kepala toko
"Apa kau tau siapa aku?"tanya ara dengan senyum licik
"Ti-tidak nyonya"jawab gugup kepala toko

"Aku pemilik cafe ini nama ayah ku adalah Mr.Campbell"ujar ara tersenyum kepada waitters genit tadi
Rey bingung apa yang akan di lakulan ara
Semua waitters dan pengunjung di kafe itu menatap ara dan waitters genut itu bergantian
"Pecat waitters jalang itu atau kau yang ku pecat"ujar ara sambil berteriak
"Ba-baik nyonya"gugup kepala toko
"Rina ke mari kamu"ujar kepala toko
"Pak jangan pecat saya"ujar rina dengan memelas
"Kamu jangan bilang itu ke saya tapi tanya ke nyonya campbell"ujar kepala toko
"Clara"ujar ara
"Kepadan nyonya ara"ujar kepala toko
Ketika rina ingin memulai bicara ara memotong nya
"Sadapppp"ujar ara

"Lo ini mau kerja atau mau ke undangan ha?"tanya ara samvil melihat ara dari ujung rambut sampai ujung kaki
"Waitters yang lain gak ada tuh yang kayak lo,mereka nurut peraturan"ujar ara
"Lo tau apa peraturan di cafe ini?"tanya ara
Rina mengangguk
"Sebutkan"pinta ara sambil menarik kursi di belakang nya dan duduk di hadapan rina yang sedang menunduk
"Pertama : tidak boleh memakai highheels tapi memakai pansus lepes
Kedua : rambut berwarna hitam dan di sanggul
Ketiga : rok di atas lutut dan memakai stoking
Keempat : tidak memakai make up yang berlebihan"uajar rina yang masih menunduk

"Nah itu lo tau tapi kenapa lo langgar"ujar ara emosi sambil berdiri
"Rambut lo warna merah lo herai dengan make up menor dengan highheels lo itu gak beda jauh sama bitch"ujar ara
"Pak pastikan tidak ada tempat kerja mana pun yang mau menerima dia kerja"ujar ara
"Nyonya maafkan saya maafkan nyonya"ujar rina memelas menatap manik mata ara
"Shut up! Sekarang lo keluar!"teriak ara
"Tapi nyo-"ujar rina terpotong
"Keluarrrrrrt"teriak ara
Rey tak menyangka segitu cemburu nya ara pada waitters tadi
Waitters itu keluar sambil menahan air mata nya
"Kalian semua kerja kembali"ujar ara dengan lembut
Kepala toko dan para waitters mengangguk mengerti.
Ara duduk di kurdi tadi tapi menghadap ke meja
Ara tidak kembali duduk bersama rey
Tak berapa lama rey menghampiri tempat duduk nya yang di hadapan rey dan lanhsung mengambip tas nya
Dan langsung berlari keluar
"Ara tunggu"teriak rry di amvang pintu cafe
Ara berlari menuju bangku taman yang ada di dekat tower bridge
Rey melihat ara dari jauh yang sedang menatap kosong kedepan
Dan tiba-tiba hujan turun dengan deras nya
Ara masih di sana dengan posisi yang sama dan perasaan yang sama

"Yuk pulang"ujar seseorang mengulurkan tangan nya
"Itu bukan suara rey"batian ara
Ara mendongak dan mendapati bryan yang sedang memayungi nya
"Ngapain lo di sini?"tanya ara datar
"Gue kebetulan lewat dan ngeliat lo sendirian di sini"ujar bryan
"Oh"ujat ara be-oh-ria

Sedangkan rey mengepal tangan nya dan itu tanda bahwa rey sedang marah

Bersmbung...
Gimana readers ceritanya
Gaje ya
Sengaha di bikin panjang
Vote yooo
Byeeee

London Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang