1 :: end.

34.7K 1.1K 24
                                    

[A/N : woe pls ini tuh bahasa baku gitu 88% berdasarkan EYD soalnya dulu kaya masih belajar dan maklumin aja, hope you enjoy it!]

Edited.

Apa kamu bisa rasain apa yang aku rasain?

***

(Namakamu) POV

"Aku mau kita putus."

Dua kata yang sangat kubenci hingga sekarang itu terdengar jelas di telinga-ku.

DEG..

"Apa maksud kamu? Ak.. aku gabisa tanpa kamu, please kamu kenapa? Kamu cuma bercanda kan? Aku salah apa?"

Jujur, hati ini sudah tidak bisa ku kontrol mungkin setelah ini hidup ku hancur.
Aku hanya menatap teduh mata laki-laki yang detik ini memutuskan hubungannya dengan ku, bibir ku bergetar, bahu ku pun bergetar dengan hebat, dan tentu saja air mata ku meluncur bebas di pipi ku yang sudah terlanjur menjadi merah muda karena gemetar, tangis ku memecah suasana di koridor sekolah.

"Jangan nangis, aku rasa kita udah ga cocok, aku udah gak sreg sama kamu, maaf ya?" ucap laki-laki itu, tangannya sudah mengenggam jemari ku yang sepertinya juga ikut bergetar.

"Gak cocok gimana? Kita udah pacaran lebih dari 2 tahun, apa kamu gak bisa mikirin matang-matang? Apa kamu gak nyesel?" kata ku diikuti dengan nada yang sedikit tegas.

Lelaki itu menghembuskan nafas beratnya, "Semoga aku gak nyesel, kita masih bisa sahabatan kok, aku sayang kamu, banget." ucap nya disertai dengan senyuman yang membuat luluh para wanita.

"KENAPA MUTUSIN AKU KALO MASIH SAYANG 'BANGET'?" Tanyaku dengan nada tegas dan mengerang karena tak tahan dengan ucapannya yang begitu menyakitkan.

"Maaf, aku emang gabisa lanjutin hubungan ini, kita sahabatan kok janji ga musuhan, aku janji." ucapnya dengan mengangkat kepala ku yang lemah di hadapannya sambil mengeluarkan jari kelingkingnya untuk berjanji kepadaku.

-It's too late now to say sorry?-

"Jangan... aku gabisa move on dari kamu, aku gatau harus move on darimana dulu." ucap ku menahan tangannya yang hampir meninggalkanku sendirian.

"Dari hatimu, hahaha kamu mah lucu ya pelan pelan (nam...) pasti bisa kok." gurau nya yang memecah isak tangis ku.

-lepaskan lah ingatan mu dengan aku biar kamu senang, bila berat melupakan aku, pelan pelan saja-

"Gurau kamu bikin aku kangen, jangan tinggalin aku ya?" Ucap ku sekali lagi berharap banyak padanya untuk tidak meninggalkan ku.

"Hm.. okay mungkin waktunya belum tepat ya (nam...), aku pulang duluan ya." ucapnya dan bergegas pergi meninggalkan ku di bangku taman. Aku hanya melambaikan tangan ku dan tersenyum kepadanya.

mungkin kali ini dia masih bisa nahan buat gak mutusin gue, tapi nanti? gak ada lagi yang bisa dijadiin penahan.

***

Aku terduduk di atas kasur yang berseprei biru itu, pandangan ku kosong, "Apa aku masih terus bisa liat kamu? Genggam tangan kamu? Bercanda sama kamu?" lirih ku.

Airmata ku terjatuh di sebuah foto yang ku pegang, disana seorang lelaki tengah mencubit pipi ku dan aku tengah meringis kesakitan. Aku hanya tersenyum dan segera menghapus airmataku di foto itu. aku 'sedikit' bahagia karena tidak jadi putus dengannya. Tapi? Apakah besok aku dan dia akan baik-baik saja? Semuanya hanyalah tuhan yang tau.

Comeback | IdrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang