6 :: lucky girl.

10.6K 714 6
                                    

Edited.

Ketika seseorang telah datang dalam kehadiranmu dan sebenarnya dirimu masih menyayangi orang lain, disitulah letak kesetiaanmu dipertanyakan.

***

(namakamu) POV

Pahlevi memandang lurus ke depan jalanan yang masih menurunkan air hujan, tunggu sebentar, ia masih lupa untuk melepaskan genggamannya dari tanganku.

"Udah agak reda, yuk" Ucap nya. tetapi, entah kenapa dia langsung mencekal tangan kanan ku.

"Kenapa?" Aku dengan reflek langsung menanyakan maksudnya mencekal tanganku saat ini.

Pahlevi masih dengan gaya coolnya tidak berkata apa-apa, aku bingung, sangat bingung dan sebentar lagi pasti akan berpegangan pada tiang. Dan kau tau apa yang terjadi? dia melingkarkan jaketnya di pinggangku dan mengikatnya, sweety boy?.

"Nah udah, yuk" Ucapnya dan langsung menarikku ke parkiran depan sekolah.

"Makasih" Ucapku dengan senyuman yang aku yakin ini adalah senyuman terikhlas yang pernah aku berikan pada orang lain. Pahlevi yang mendengarnya hanya tersenyum manis.

kau membuatku bahagia,
disaat hati ini terluka

***

Iqbaal POV

Gue gak tau maksud gue yang sekarang lagi ada di semak-semak taman.

Yang gue tau sekarang gue lagi ngeliatin (namakamu) dengan cowok yang lagi deket sama dia.

Cemburu? bukan! cuma pengen liat aja, masih gantengan gue atau dia! iya gak lebih gak kurang!

itu siapa sih? anak baru? kok kayanya deket banget sama (namakamu)? pegang-pegang tangan (namakamu) lagi. tuh cowok maunya apa coba? apa dia cowok ga baik ya? gue harus ngomong ama (namakamu). eh buat apa coba? gua kan cuma mantan dia. apa urusannya sama gue?

kan cuma mantan.

"baal, ayuk pulang" Ajak Zidny yang entah darimana datangnya tiba-tiba berada di atas motor ninja gue.

Gue menghembuskan nafas pelan, "zid gue ada rapat osis tiba-tiba. lu duluan aja bisa?" Alibi gue dan sebenarnya sama sekali tidak ada rapat osis hari ini.

Zidny yang mendengar itupun langsung mengerti dan akhirnya turun dari motor Iqbaal dan menyetop taksi di depan sekolah untuk pulang.

"maafin gue zid, gue gak bisa." Lirihku saat menatap kepergian Zidny.

gatau kenapa gue kangen sama lo,(nam..). tapi gue gabisa meluk lo kaya dulu secara bebas. gue udah hampir lupain lo. tapi susah. aneh tapi nyata.

gue hanya tersenyum melihat cowok yang gak gue kenal dengan (namakamu) pergi melewati dirinya yang masih berada di dalam semak-semak. Hati ini menggebu gebu, kenapa? ada yang salah dengan kinerja hati gue?

***

"kok gue jadi kangen ya sama (namakamu). hm." Ucapku yang membuat diri gue semakin memanas saat mengingat (namakamu) pulang bersama cowok lain.

"kangen (nam..) kangen"

Katakanlah gue brengsek, memutuskan (namakamu) yang padahal gue masih mencintainya. Gue gak tau saat itu gue kenapa dan dalam keadaan sedang apa, yang sekarang gue tau adalah gue kangen, udah itu aja.

menyesal? entah belum tahu. karena menyesal itu bagian terakhir, dan ini baru permulaan, lalu bagaimana caranya menyesal?

Tapi cinta itu bisa datang kapan aja dan pergi kapan aja kan? berarti kalau gue suka sama dia lagi itu bukan salah gue.

Gue mulai memetikkan senar gitar yang sedaritadi gue pegang untuk menenangkan hati yang sudah menggebu-gebu ini, ah (namakamu), wajahmu mengalihkan duniaku!

[One Direction - History

You've gotta help me, I'm losing my mind
Keep getting the feel you want to leave this all behind
Thought we were going strong
I thought we were holding on
Are we?

No they don't teach you this in school
Now my hearts breaking and I don't know what to do
Thought we were going strong
Thought we were holding on
Are we?

You and me got a whole lot of history
We could be the greatest team that the world has ever seen
You and me got a whole lot of history
So don't let it go, we can make some more, we can live forever]

"lagu untuk semua kenangan kita, yang dulu pernah ada." Ucapku.

***

Author POV

Hari ini, Fasya datang ke rumah (namakamu) untuk sekedar main dan berbagi cerita seperti biasanya.

"Eh eh, (nam..) cerita dong Pahlevi tuh orangnya kaya gimana!" Tanya Fasya dengan rasa penasaran.

"pahlevi itu ganteng, baik, siapa sih yang gak mau sama dia?" Ucap (namakamu) tersenyum senang, sembari mengingat-ngigat moment yang lucu bagi mereka.

"aaah! ka fasya! aku malu kalo ditanyain tentang pahlevi," Ucap (namakamu) dengan malu-malu.

Fasya tersenyum, "kenapa malu sih? bukannya kamu seneng, cieeee! kapan jadiannya?" Tanya Fasya girang dan hampir melompat dari tempat tidur.

"apaan sih, orang gak jadian. lebay nih ka Fasya." Ejek (namakamu) sembari menjulurkan lidahnya dengan mata agak sipit.

(namakamu) berjalan menuju meja belajar untuk mengambil sebuah kotak bewarna hitam dan membukanya di depan Fasya.

"liat deh kak" Ujar (namakamu) menyodorkan sebuah surat surat yang berada di dalam kotak tersebut.

Fasya menyerit, dan langsung membaca isi surat-surat tersebut. "pemuja rahasia?" Tanyanya.

(namakamu) hanya merespon dengan menaikkan bahunya tanda tidak tahu menau tentang hal ini. Fasya tersenyum saat menetahui bahwa ada sesuatu yang ganjil dari surat tersebut.

"kenapa?" Tanya (namakamu) heran.

"cie,"

"apa sih?" (namakamu) mencoba menarik surat-surat tersebut dan melihatnya lagi, kenapa?

"inisialnya P." Ucap Fasya

"berarti Pahlevi dong, ihik" Lanjutnya.

(namakamu) langsung tersenyum malu dan membenarkan perkataan Fasya. Fasya hanya tertawa melihat pipi (namakamu) yang merah merona.

"You are a lucky girl" Ucap Fasya sambil tersenyum.

To be continue.

Comeback | IdrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang