Dingin dan kelam.

205 8 0
                                    

Dalam alunan sebuah lagu yang kita dengarkan bersama, disitulah aku menyampaikan seluruh perasaanku padamu.

"Hujan! Hei!" Panggil Fajar pada Hujan. Hujan menoleh kearahnya kemudian memalingkan mukanya dan berlari meninggalkan Fajar. Fajar tak ingin kehilangan jejak Hujan, kemudian Fajar mengejar Hujan.

Grab! Dengan cepat Fajar menarik tangan Hujan.

"Lepasin gue lah Jar." Ujar Hujan sambil meronta. Fajar mengencangkan cengkramannya.

"Gue mau minta maaf sama lo Jan." Ucap Fajar. Hujan tersenyum miris.

"Buat apa lo minta maaf?" Tanya Hujan dengan lirih.

"Sorry gue udah bikin lo nunggu lama. Sorry gue gak dateng hari itu. Gue minta maaf Jan. Lo maafin gue ya.." Balas Fajar dengan nada memohon.

"Dari waktu itu juga gue udah maafin lo kok. Lo tenang aja." Ujar Hujan sambil tersenyum. Seketika itu Fajar menarik Hujan dalam pelukannya.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Bisik Fajar pada Hujan.

Dengan cepat, Hujan melepas pelukan Fajar.

"Dulu gue suka lo Jar. Gue jatuh cinta sama lo. Gue tungguin lo hari itu Jar. Tapi lo gak dateng. Saat itu pula gue memutuskan bahwa gue bakalan move on dari lo. Sampe dia dateng Jar. Dia nemenin gue saat lo gak dateng. Gue jatuh cinta sama dia." Jelas Hujan. Tenggorokan Fajar tercekat. Siapa lelaki itu? Batin Fajar.

"Siapa dia Jan?" Tanya Fajar hati-hati. Hujan menghela napasnya. Lalu berkata.

"Dia adalah Bintang, Jar. Sahabatmu sendiri."

Uwaaaaa selesaii:D gimana part yang iniii? Pokoknya jangan lupa vote sama comment yaaa:D loveyouuuu:*

Hujan, Bintang Dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang