Sahabatmu terbangun saat matahari sudah tinggi, Ia merentangkan kedua tangan dan mulai meliuk-liukkan badan. Sebuah benda mengganjal di saku celananya, saklar petak berwarna merah.
Siapa yang paling kau sayangi? Ada kalimat tanya di sisi belakang saklar itu. Tentu saja Ia mengatakan bahwa kaulah orang yang paling Ia sayangi.
Bagaimana tidak, sahabatmu anak yatim piatu, Ia tak punya saudara kandung. Sudah lebih dari delapan tahun kalian bersama, kau adalah segalanya.
Dibaliknya saklar itu, tertera tulisan JANGAN DITEKAN.
Tak ikuti larangan, Ia justru menekan. Sejurus kemudian penglihatannya kabur, nafasnya tak beratur, dari hidungnya darah mengucur.
Lalu tubuhnya memanas, kulitnya mengelupas, dan kedua bola matanya lepas.
Sahabatmu megap-megap meminta pertolongan. Terlambat, Ia tewas di tempat.
***
Keesokan harinya.
Kau terbangun saat hari tak lagi pagi. Matamu sembab, kau masih dirundung kesedihan pasca kehilangan sahabat. Sebuah benda mengganjal di saku celanamu, saklar petak berwarna merah.
Siapa yang paling kau sayangi? Kau membaca kalimat tanya di sisi belakang saklar. Tentu saja kau mengatakan bahwa kau sangat menyayangi pacarmu.
Bagaimana tidak, pernikahanmu hanya tinggal menghitung hari. Kau tak mungkin menyayangi siapa pun saat ini kecuali pacarmu, itu pasti.
Kau membalik saklar, ada tulisan JANGAN DITEKAN.
Penasaran, saklar itu pun kau tekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Short Story
HorrorBisakah kau menuliskan cerita horor hanya dengan 200 kata? Well, gue bisa. Rencananya, ini akan terdiri dari 27 cerita horor pendek dengan maksimal 200 kata per-chapter. Buat yang punya ide untuk tema berikutnya, silahkan Vomment atau kirimkan pesan...