Ada yang aneh dengan Ayahku akhir-akhir ini. Tiba-tiba saja ia jadi lebih dekat denganku. Jadi lebih sering menghubungiku, menanyai kabarku. Ke mana saja ia selama 27 tahun belakangan ini? Sibuk mencari uang pastinya. Tapi, untuk siapa?
Well, kurasa ini semacam bentuk penyesalannya karena acuh. Bukankah semua orang takkan pernah tahu apa yang ia miliki, sampai ia merasa kehilangan?
...Ayahku datang seorang diri ke pesta pernikahan Kakakku. Istri mudanya, lebih memilih mendekam di rumah baru mereka. Tak satu pun dari kami ingat untuk mengundang istri mudanya itu datang. Hebat bukan?
...Ayahku memintaku untuk memotretnya, di banyak tempat dan banyak orang. Perasaanku tidak enak. Apa jangan-jangan, ajalnya sudah dekat?
Mau-tak-mau, aku pun menuruti semua inginnya. Ayahku minta difoto di pelaminan, di kamar pengantin, bahkan di karangan bunga dekat jalan utama. Biarlah, kulakukan semua itu tanpa banyak tanda tanya. Tapi, sejak kapan aku jadi sepenurut ini?
Aku mencari angel yang pas agar foto-foto itu layak untuk dikenang. Hei, kurasa aku melihat sesuatu dari balik lensa kamera Canon-ku. Sebuah bayangan hitam?
Tersentak, aku mundur tak teratur. Hal terakhir yang kudengar, adalah deru mobil dan hingar bingar. Ragaku hancur, ususku menyembur, lalu tatapanku mengabur. Jadi selama ini, firasatku salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Short Story
HorrorBisakah kau menuliskan cerita horor hanya dengan 200 kata? Well, gue bisa. Rencananya, ini akan terdiri dari 27 cerita horor pendek dengan maksimal 200 kata per-chapter. Buat yang punya ide untuk tema berikutnya, silahkan Vomment atau kirimkan pesan...