Selamat Ulang Tahun, Hafizah
Aku sedang duduk di ruang tengah menatap televisi, tapi tidak jelas apa yang ditayangkan. Kuhela napas panjang. Aku tahu, kehadiranku di rumah ini tak diharapkan. Tapi ini kan hari ulang tahun cucuku. Lamat-lamat, kudengar riuh di luar ruangan.
Semua orang berkumpul, tapi aku tak bisa mengingat dengan jelas siapa saja yang ada di sini. Aku mulai pikun. Maklum, usiaku menginjak 69 tahun.
Suamiku sama pikunnya denganku. Ia mungkin tidak ingat mengapa kita ada di sini hari ini. Aku pun mulai berteriak untuk memanggil namanya. Namun, tak ada kata yang keluar dari mulutku.
"Haaa... Haaa... Haaa..." aku mulai meracau. Anak laki-lakiku sibuk melayani rekan-rekannya. Tak ada yang peduli padaku.
"Haaa... Haaa... Haaa..." aku meracau lebih keras. Tak seorang pun mendekat ke arahku.
"Bawalah orang tua itu pergi!!! Racauannya bikin pusing dan mengganggu resepsi," seseorang berkata dengan kasar. Aku tak tahu siapa.
"Haaa... Haaa... Haaa..." hanya itu kata yang keluar dari mulutku.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Pemuda berpakaian serba putih mendekat, dan merapatkan telinganya ke arahku.
"Selamat ulang tahun, Hafizah," bisikku padanya.
"Itu saja?" balasnya sigap.
Aku mengangguk.
"Baik, sekarang ikutlah denganku," timpalnya.
Kurasakan ujung tenggorokanku perih, luar biasa perih.
Tak ada yang memperhatikan, semua orang sibuk berpesta.
---
Gimana Guys? Author minta Vomment-nya ya, biar makin semangat nulis. *hahaha padahal ada gak ada Vomment tetap nulis juga*
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Short Story
HorrorBisakah kau menuliskan cerita horor hanya dengan 200 kata? Well, gue bisa. Rencananya, ini akan terdiri dari 27 cerita horor pendek dengan maksimal 200 kata per-chapter. Buat yang punya ide untuk tema berikutnya, silahkan Vomment atau kirimkan pesan...