Santi dan Sinta

3.3K 242 21
                                    

Mereka bilang poligami menyakitkan, mereka salah. Buktinya aku, bisa berbagi suami dengan kembaranku.

Aku Santi, usiaku hanya terpaut beberapa detik dengan kembaranku, Sinta. Dari kecil kami menyukai hal yang sama. Semua hal, sampai-sampai kami menyukai lelaki yang sama. Gila kan? Tapi itulah realitanya.

Aku orang yang ambisius, keinginanku harus terpenuhi. Aku lebih dulu dinikahi Gustian, karena akulah yang lebih dulu mengenalnya. Tapi itu tak lama, selang beberapa waktu, Gustian menikahi Sinta. Aku rela. Aku dan Sinta sama-sama mencintai Gustian.

Seharusnya malam ini giliranku, tapi Gustian tak kunjung pulang. Kuhubungi ponselnya--berdering, dari lemari di kamar tidurku dan Sinta.

Aneh, Gustian tak pernah meninggalkan ponsel. Kuambil ponselnya, ada pesan masuk dari nomor asing. Kutanyakan pada Sinta, Ia menggeleng, "Aku tak tahu."

Kubuka--dari wanita. Beraninya dia, pikirku.

Kubisikkan sesuatu ke telinga Sinta, Ia tertawa mengangguk. Malam ini bakalan seru.

Gustian pulang, kubukakan pintu. Ia tak sempat mengelak, saat sebuah pisau melesat tepat ke jantungnya.

Gustian ambruk. "Mengapa kalian lakukan ini?" ratap Gustian.

"Kau main tiga. Santi bilang, sudah saatnya mencari yang baru. Aku setuju," cengir Sinta.

Aku Santi. Aku orang yang ambisius. Aku beruntung punya kembaran seperti Sinta. Kami punya selera yang sama. Sama-sama cepat bosan.

Horror Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang