예측 궁전Forecast palace

914 54 0
                                    

"Abeoji! Aku berangkat ya!" Kang Haneul segera beranjak memakai sepatu jeraminya. "untungnya aku masih punya sepasang sepatu lagi" ujarnya. Mengingat sebelah sepatunya yang hilang kemarin. Beruntung ayahnya tidak mencurigai darimana ia mendapatkan obatnya.

"Ye, hati-hati!" jawabnya. "Jangan pulang terlambat arasseo" pintanya.

"Ye, arasseo abeoji" ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan rumah.

Hari ini seperti biasa, Kang Haneul harus pergi kepasar untuk menjual kue beras yang tadi pagi di buatnya. Ya, itulah pekerjaan sampingannya selain bekerja sebagai pramuwisata. Ia berjualan kue beras ketika ia mendapat libur di tempat kerjanya.

Ia pun teringat pada seseorang yang kemarin menolongnya lagi. "siapa ya nama pria itu? Kenapa aku tidak bertanya padanya kemarin? Aku ingin memberikan sesuatu padanya sebagai ungkapan terima kasih, mungkin kalau bukan karenanya aku sudah tertangkap" di bukanya tutup keranjang kue beras yang sedang di bawanya itu. "Ah, sudahlah, lagipula aku juga tidak akan bertemu dengannya lagi" ia pun segera melangkahkan kakinya menuju pasar.

Setelah beberapa menit, akhirnya ia pun sampai di sebuah pasar yang terlihat sepi, hanya ada beberapa orang yang dilihatnya.

"Waeyo? Kemana mereka? Kenapa sepi sekali?" tanyanya heran. Ia pun menggidikan bahunya tidak peduli. Di letakkannya kue beras itu di sebuah meja tempatnya berjualan. Segera di tatanya kue beras tersebut dengan rapi.

"Agasshi, bolehkah aku membeli semua kue berasmu?" Tanya seorang pembeli.

"Ne, aku akan membungkuskannya untukmu ahjusshi" ujarnya tanpa memandang orang yang kini berada di hadapannya. Tidak peduli yang di panggilnya itu sudah tua atau masih muda.

"Hya, aku bukan ahjusshi-mu" Orang tersebut menyodorkan sebuah kantong uang berwarna merah yang membuat Kang Haneul heran.

Kang Haneul pun mendongakkan kepalanya. "Oh, Ji Hoo-shi?" pekiknya terkejut.

Yang di panggil pun tersenyum. "Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa sepertinya hari ini kau tidak semangat? apa kau sakit?" tanyanya cemas.

"Sebenarnya aku takut jika aku ketahuan" keluhnya. Tanpa sadar ia mengungkapkan kegundahannya.

Ji Hoo mengerutkan keningnya tidak mengerti. "Memangnya apa yang sudah kau lakukan?"

"Oh ani, tidak apa-apa Ji Hoo-shi" katanya berbohong. 'Babo sekali kau ini Kang Haneul, hampir saja' umpatnya dalam hati.

Ji Hoo menggidikkan bahunya masa bodoh. 'Mungkin dia melakukan kesalahan lagi pada ayahnya' pikirnya. Ji Hoo adalah teman baik sekaligus pemilik sebuah taman wisata di tempat kerja Kang Haneul. Ia sudah di anggap sebagai kakak bagi Haneul. Jadi wajar jika ia tahu semua tentang Kang Haneul meski terkadang tebakannya salah. "Ini.." katanya sembari menyodorkan kantong uangnya lagi pada Kang Haneul.

"Ah untukmu kali ini aku berikan gratis" katanya sembari menolak uang yang di berikannya.

"Waeyo? Apa kau tidak rugi, jika semua jualanmu ini gratis untukku?" tanyanya heran.

Kang Haneul mendesahkan nafasnya. "Lihatlah, pasar ini sepi bukan? Aku tidak mengerti kemana sebenarnya mereka pergi? Aku juga sedang tidak mood berjualan" jelasnya.

"Baiklah, uang ini akanku tambahkan pada gajimu nanti" kata Ji Hoo menyerah.

"Oh tidak, tidak perlu. Lagipula kau sudah banyak membantuku Ji Hoo-shi" tolaknya lagi.

"Hya! Bukannya kau ini sedang butuh uang? Kenapa kau menolaknya? Apa kau sudah bosan mendapatkan bantuan dariku?" tanyanya pura-pura merajuk.

King Emperor of JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang