숙녀 궁전 Ladies Palace

320 19 2
                                    

'Mianhe abeoji,' sesalnya. 'Aku harus melakukannya,' batin Haneul meskipun masih ragu, namun ia mencoba meyakinkan diri karena tergiur akan upah yang telah di janjikan.

Seorang pria membawanya kepada kepala pelayan istana. Awalnya ia sempat ragu, namun pria itu sekali lagi membujuknya.

"Joseong hamnida naeuri, tapi di bibirnya.." seorang wanita paruh baya berpakaian dayang mencoba memprotes fisik gadis di sampingnya tersebut. "..Bukankah sebagai dayang istana ia tidak boleh terluka sedikitpun?"

"Tidak masalah, kau tidak perlu khawatir, tutupi saja bibirnya dengan cadar aku akan memberikan alasannya kepada jeohna nanti.." ujarnya.

"Ye naeuri," ujarnya. Mereka pun segera memohon diri dan membawa Haneul masuk ke dalam istana.

Haneul di manja bak ratu istana, bahkan ketika mandi kepala pelayan istana juga ikut turun langsung untuk membersihkan tubuhnya. Ia sempat menolak namun kepala dayang memaksanya.

'Sebenarnya apa yang ingin mereka lakukan padaku? Kenapa mereka memaksaku seperti ini?' gumamnya heran bercampur takut.

Setelah selesai kemudian ia di beri pakaian layaknya dayang istana serta wajahnya yang di rias begitu cantik.

"Wah ternyata kau terlihat lebih cantik jika kau di rias seperti ini agasshi," puji dayang Ceo. "Tapi luka di bibirmu membuatnya tidak sempurna, apa kau di pukul?" Tanyanya heran. Dayang Ceo merupakan salah satu pelayan dari kepala dayang Yeobjong. Sepertinya mereka seumuran.

"Ah luka ini..aku hanya alergi dengan makanan," jawabnya berbohong. Ia memandangi wajahnya di depan cermin. 'Bahkan aku pun tidak menyadari kalau sebenarnya aku ini cantik..' pujinya dalam hati. Mungkin karena selama ini Haneul tidak memperhatikan wajahnya sendiri. Bagaimana bisa? Karena yang ada di pikirannya selama ini hanyalah bagaimana caranya ia mendapatkan uang.

"Ini ambilah, pakailah ketika acara jamuan makan malam nanti.." dayang Ceo memberikan sebuah cadar berwarna ungu muda padanya.

"Gumawo," ujar Haneul. Di terimanya penutup wajah itu dari tangan Ceo. "Ah jakkeuman, lalu apa yang harus aku lakukan di istana ini, dan siapa yang akan aku temui sampai-sampai aku harus berpakaian seperti ini?" Tanya Haneul penasaran melihat dirinya yang di rias begitu cantik sedemikian rupa.

"Kenapa kau menanyakan hal itu padaku? Bukankah kau akan di calonkan menjadi dayang khusus putra mahkota?"

"Ye? Dayang khusus?" Tanyanya tertegun.

Ceo mengangguk cepat. "Oh, kau adalah salah satu calon dayang khusus putra mahkota setelah dayang Seoji, memangnya kau tidak tahu?" Tanya dayang Ceo heran sembari memberesi alat-alat rias yang baru saja di pakainya.

"Ah bukan begitu, tapi bukankah istana sedang membutuhkan guru penerjemah? jadi ku kira aku hanya bekerja sebagai guru putra mahkota saja dan tidak di jadikan dayang seperti dirimu," katanya terdengar menyesal.

"Waeyo? Sepertinya kau tidak menginginkannya? Bukankah menjadi dayang khusus putra mahkota itu impian para wanita gongyeo? Ah seharusnya kau bersyukur karena kau beruntung di lahirkan untuk menjadi seorang dayang apalagi dayang khusus, jarang sekali bukan? karena bisa saja jika kau beruntung kau bisa di jadikan selir bahkan mungkin menjadi ratu, apa kau berasal dari kalangan bangsawan?" katanya panjang lebar.

"Ah, itu ku rasa begitu," katanya dengan senyum getirnya. Saat ini dirinya tidak bisa menceritakan jati diri yang sebenarnya kepada siapapun karena dirinya sudah berjanji pada seseorang. 'Ye? dayang khusus putra mahkota? Aigoo sepertinya aku salah tempat, tidak seharusnya aku masuk ke dalam istana ini, bagaimana jika rumor itu benar? Aku akan di jadikan selir? Lalu bagaimana dengan abeoji? Oh ottokhe? Bahkan aku tidak pernah sekalipun melihat wajah putra mahkota? Apakah aku harus kabur?' umpatnya dalam hati.

King Emperor of JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang