식 숨겨진 Expression Hidden

429 23 0
                                    

Haneul meringkuk seorang diri di dalam kamarnya. Ia merasa menyesal telah masuk ke dalam istana, terlebih lagi ia telah membohongi ayahnya. Ia khawatir jika ayahnya akan marah karena ia tidak bisa menepati janjinya.

"Huft," desahnya. "Apa ada cara lain untukku agar aku bisa keluar dari sini dengan selamat?" pikirnya.

'Tuk! tuk! tuk!' terdengar suara jendela yang di ketuk seseorang.

"Siapa di luar?" tanyanya menyelidik. Dengan hati-hati Haneul pun mendekati pintu jendela itu dan membukanya. Di lihatnya seorang pria tampan tengah tersenyum ke arahnya.  "Naeuri?!" pekiknya terkejut.

"Ssst! Pelankan suaramu dan keluarlah, ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu, palli!" pintanya seraya berbisik.

"Joseong hamnida naeuri tapi aku tidak bisa, jika aku ketahuan keluar diam-diam mereka pasti tidak akan membiarkanku," ujarnya menyesal.

"Haneul-a agasshi!" tiba-tiba seseorang memanggilnya dari luar.

Haneul dan pria itu pun merasa terkejut. Spontan Haneul langsung menutup jendelanya.

"Y..ye manim! Mianhe aku sedang mengganti pakaianku jadi kau tidak bisa masuk," ujarnya berbohong.

"Benarkah? Kalau begitu cepatlah keluar dan ambilkan aku bahan-bahan herbal yang tersimpan di gudang!" suruh kepala dayang Yeobjong.

"Ye manim, aku segera keluar!" jawabnya.

Setelah memastikan kepala dayang Yeobjong benar-benar sudah pergi, Haneul kembali membuka jendelanya. Di amatinya pria tampan itu masih berada di depan jendela.

"Joseong hamnida naeuri aku terpaksa menutupnya tadi," sesalnya.

"Ah tidak apa-apa, cepatlah keluar. Aku akan menunggumu di taman belakang istana, arasseo?" Paksanya.

"Ye?" Tanyanya terdengar ragu.

"Palli!" pintanya segera agar haneul tidak banyak bertanya. Pria itu pun beranjak pergi.

"Oh," Haneul menganggukkan kepalanya.

Haneul pun menutup jendelanya. Dengan segera ia memakai cadar dan keluar dari kamarnya.

Beberapa saat setelah kembalinya dari gudang penyimpanan diam-diam ia pun menemui pria yang tadi memintanya ke taman belakang istana. Hampir saja ia lupa kalau istana ini bukanlah tempat yang kecil dan tidak sembarang orang bisa bertemu.

"Aigoo, tidak seharusnya aku menuruti keinginannya," keluhnya. Haneul berpikir sejenak. "Emb..sepertinya pria itu orang penting, tapi kenapa dia ingin menemuiku? Bisakah aku meminta tolong padanya? Ku pikir pria itu orang yang baik," Haneul mencoba meyakinkan dirinya. "Ah andwae, aku tidak bisa mempercayai siapapun saat ini," ia pun segera mencari sosok pria yang memintanya untuk menemuinya tadi.

*

Seungri kembali dari kediaman raja dan berniat menuju kediaman para dayang. Tanpa sengaja ia melihat sebuah ruangan kosong yang pintunya tidak tertutup rapat. Karena penasaran ia pun mencoba mengintipnya dari luar. Di lihatnya di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa orang yang sepertinya tengah membicarakan sesuatu yang serius.

'Sedang apa mereka? Kenapa mereka berkumpul di ruangan kosong seperti ini?' gumam Seungri heran.

"Dasar bodoh!" seorang pria berjenggot putih mengeluarkan pedang dari sarungnya dan melayangkannya ke depan seseorang yang tengah berlutut di hadapannya. "Aku tidak membutuhkan orang bodoh sepertimu lagi." Katanya dengan dingin. Sebuah darah segar mengalir dan berceceran dari pedang yang di pegangnya.

King Emperor of JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang