Hyun Wo dan Joon Gi telah sampai ke tempat yang mereka tuju. Sebuah festival perayaan musim semi yang datang tahun ini. Dimana begitu banyak para pedagang maupun para pengunjung yang memadati tempat tersebut. Keduanya memutuskan untuk mengunjungi sebuah kedai makanan dengan memesan sebotol arak dan beberapa cemilan untuk mengganjal perut mereka.
Selain keduanya, Kang Haneul ternyata juga tidak melewatkan musim semi tahun ini. Dengan semangat dan ramahnya ia menjajakan kue beras yang di buatnya tadi pagi.
"Ayo kue berasnya masih hangat, makanan menyehatkan untuk musim semi tahun ini!" teriaknya.
Para pengunjung pun berbondong-bondong membeli kue beras yang di jualnya. Tidak terasa matahari sudah sampai di ubun-ubun kepala dan dagangannya pun habis terjual. Dengan semangatnya ia menghitung uang hasil dagangannya.
"Wah lumayan, musim semi kali ini menguntungkanku..abeoji pasti senang, andai daganganku selaris ini setiap hari," keluhnya. Ia pun memberesi tempat dagangannya dan bersiap-siap untuk pulang ketika seseorang mendekatinya.
"Apakah daganganmu sudah habis nona?" Tanya orang tersebut.
"Ah, ye.." Hanel menatap orang yang baru saja menanyainya. "Ah, Ji Hoo-ssi..mianhe kue berasku baru saja habis," ujarnya menyesal.
"Ah, gwaenchana..aku kesini bukan untuk membeli kue berasmu..aku kesini karena ingin menemuimu," ujarnya.
"Menemuiku?"
"Ne,"
Ji Hoo pun mengajaknya pergi ke suatu tempat. Sebuah kedai makanan yang tidak jauh dari tempatnya berjualan. Mereka pun duduk di salah satu meja lesehan tersebut. Sebelumnya Ji Hoo memesan minuman dan beberapa camilan.
"Ada apa kau mengajakku kesini Ji Hoo-ssi?" Tanya Haneul heran.
"Aku tahu kau pasti belum makan dari pagi, jadi aku mengajakmu kemari." Jawabnya.
"Ah kau sepertinya sangat memperhatikanku, tapi ini bukanlah Ji Hoo-ssi yang aku kenal, pasti ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya curiga.
"Wah daebak, ternyata kau tidak kalah hebatnya dapat membaca pikiranku," kagumnya. "Iya memang benar ada yang ingin aku bicarakan denganmu,"
"Mwo?"
"Emb, apakah tidak apa-apa jika kau tidak bekerja lagi di tempatku?" tanyanya hati-hati.
"Mak..maksudmu? aku..aku di pecat?" tanyanya terkejut. Kang Haneul langsung berdiri dan bersujud di hadapan Ji Hoo. "Ji Hoo-ssi ku mohon jangan pecat diriku, memangnya apa kesalahanku? jika tidak di tempatmu aku akan bekerja dimana lagi aku sungguh-sungguh harus bekerja, maafkan aku jika aku bersalah padamu, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi.." cerocosnya dengan bersujud di hadapan Ji Hoo yang membuatnya kikuk karena semua orang menatap ke arah mereka bedua.
Ji Hoo yang tidak enak hati dengan orang-orang yang melihat dan menggosipinya langsung berdehem.
"Ehemb..ehemb..bangunlah Kang Haneul, bukan begitu maksudku" pintanya sembari menahan malu.
"Ani, aku tidak akan bangun sebelum kau mengatakan padaku apa salahku padamu?" ujarnya.
Joon Gi dan Hyun Wo yang sedang asyik berbincang-bincang pun merasa terusik.
"Ada apa sebenarnya dengan wanita itu?" Tanya Hyun Wo sembari menenggak araknya.
"Mungkin budak itu di marahi majikannya," ujar Joon Gi acuh. Namun sekilas sepertinya ia mengenal gadis yang di anggapnya budak itu. "Jakkeuman, sepertinya aku mengenalnya," ujarnya seraya mengamati baik-baik gadis tersebut. 'Apakah gadis itu ketahuan mencuri lagi?' Gumamnya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Emperor of Joseon
Historical FictionDi bawah cahaya bulan yang berpendar terang, Joseon kembali merlahirkan dua matahari calon pewaris tahta untuk berkuasa pada zamannya. Dimana dua calon pewaris tahta ini terlahir dari ibu yang berbeda, seorang ratu dan selir raja. Ratu So melahirkan...