(Jaebum's P.O.V)
Sebelum kami meneruskan perjalanan, Mark menyuruhku untuk menghubungi yang lainnya, meminta bantuan. Youngjae dan Jinyoung datang, lalu kami bersama - sama memulai perjalanan dengan Mark memimpin. Aku tidak tahu apa yang kami lakukan sekarang. Aku hanya mengikuti Mark dengan membawa Hyerin di punggungku. Ia bernafas, namun tidak terbangun. Nafasnya dapat terasa ditelingaku dan aku selalu tersenyum sendiri saat itu terjadi.
"Hyung ! Kita kemana sih ?"tanya Youngjae.
"Kita sudah sampai."kata Mark.
Namun, sejauh mata memandang, hanya hamparan rerumputan hijau yang terlihat.
"Bodoh, disini tidak ada apa - apa !"seru Jinyoung.
Mark menyeringai sebentar lalu mengambil belatinya. Ia mengiris tangannya.
"Apa yang kau lakukan, bodoh !"seruku.
Dia hanya terdiam. Ia mengulurkan tangannya yang berlumuran darah itu.
"Aku bersumpah atas dunia Immortality bahwa aku seorang Gems sejati."ucap Mark.
Perlahan, sebuah kastil besar berwarna putih dapat terlihat. Inikah kastil keluarga Gems yang melegenda itu ?
"Selamat datang semuanya, ini rumahku. Gems Castle."
***
(Jinyoung's P.O.V)Jaebum meletakkan Hyerin dengan perlahan di kamar tidur Hyerin. Ia berdiri di samping tempat tidur Hyerin sebentar, lalu tersenyum.
"Jinyoung, bantu aku disini. Biarkan Jaebum menjaga Hyerin."ucap Mark yang memanggilku. Aku mengikutinya dan menemukan sepasang pintu besar. Diatasnya tertulis, Perpustakaan Mulia Keluarga Gems. Dan saat Mark membukanya, isinya yang sangat luas nan megah membuatku terkagum.
"Youngjae, Jinyoung, carilah buku berwarna hitam bertuliskan Secret Book of the Gems. Tetapi kau tak boleh menyentuhnya. Panggil saja aku jika kau menemukannya."suruh Mark. Aku dan Youngjae mengangguk dan mulai meneliti setiap rak buku yang berada disana. Tak lama, aku seperti melihatnya. Aku berusaha mengambilnya, tak ingat terhadap apa yang dikatakan Mark sebelumnya. Begitu aku mendapatkannya, aku menjatuhkannya disaat yang sama. Aku melihat kearah tanganku yang terbakar.
"Ah !"seruku. Mark berlari kearahku.
"Sudah kubilang jangan menyentuhnya !"seru Mark. Ia mengambil tanganku yang terbakar itu.
"Tunggulah sebentar, aku akan mencari cara menyembuhkannya."kata Mark sembari membuka buku tadi dengan mudah. Setelah menemukannya, ia mengambil kembali tanganku. Tangan kirinya memegangi tanganku dan tangan kanannya berputar - putar diatas tanganku.
"Quae omnes incolumes se ad remedium originalis."gumamnya.
Ajaibnya, tanganku sembuh dengan sekejap.
"Bagus !"seruku.
Mark hanya tersenyum kecil lalu kembali meneliti buku itu.
"Ini dia. Draionfin Sealer for powers."gumam Mark yang lalu membawa buku itu dengan cepat ke kamar Hyerin.
"Jaebum, minggirlah sebentar."kata Mark.
Jaebum menurut dan ia menyingkirkan dirinya dari sisi Hyerin. Mark mengambil tangan Hyerin dan menaruhnya diatas halaman buku tadi.
"Kumohon, bangunlah."gumam Mark lagi.
Mark menundukkan kepalanya setelah beberapa menit tak terjadi apapun. Namun, setelah itu kami dapat melihat jari jemari Hyerin yang mulai bergerak. Matanya yang mulai terbuka perlahan.
"Mark ?"panggil Hyerin.
Mark mendongak, mulutnya tersenyum bahagia.
"Kau berhasil menemukannya. Segel kita."ucap Hyerin.
Mark hanya tersenyum.
"Kau sudah membuka segelmu ?"tanya Hyerin.
Mark menggelengkan kepalanya.
"Cepat. Lalu kita akan menemukan orang tua kita."kata Hyerin.
Mark melakukan apa yang diminta Hyerin dan sesuatu terjadi pada Mark. Ia pingsan setelah cahaya putih menyilaukan kami.
"Mark !"seruku, secara reflek.
"Tak apa. Beberapa jam lagi ia akan terbangun. Membuka segel membutuhkan banyak energi. Saat aku membuka milikku, aku sedang tidak sadarkan diri, sehingga aku masih dapat bangun sekarang."jelas Hyerin. Aku dan Youngjae membawa Mark ke kamarnya.
***
p.s : Maaf ya, semakin lama cerita ini semakin geje :p
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream (GOT7 A.U) [COMPLETE]
FanfictionSeek it in your soul. The deeper you get,you'll find secrets that you didn't know you had. - Marisol Arachne