War (1)

500 42 0
                                    

(Hyerin's P.O.V)

Aku bangun sebelum Jaebum. Mark membangunkanku, mengatakan bahwa pasukan sudah siap. Kami akan mulai menyerang pada subuh pagi ini. Aku memasuki kamar Jaebum, melihatnya yang sedang tertidur pulas. Aku duduk disamping tempat tidurnya. Aku memandangi wajahnya. Dia sangat tampan. Ia bahkan mengalahkan Hyunwoo. Aku tersenyum kecil saat membandingkannya dengan Hyunwoo. Tanganku mulai bergerak menelusuri wajahnya. Aku mengelus - elus rambutnya sejenak, sebelum membisikkan kata perpisahan padanya,

"Maafkan aku. Namun, aku harus pergi. Mereka membutuhkanku. Aku cinta kau."bisikku sebelum meninggalnya di ruangan yang sunyi itu. Air mataku menetes satu persatu, namun aku segerap mengelapnya, berusaha menunjukkan wajah tegasku.

"Hyerin ? Semuanya menunggumu."panggil Mark.

Aku segera menampilkan sebuah senyum palsu padanya.

"Aku akan segera kesana."ucapku. Ia tersenyum lalu meninggalkanku. Aku kembali ke depan pintu Jaebum.

"Aku cinta kau,"

***
(Mark's P.O.V)

Aku melihatnya. Semuanya. And it broke my heart. Hyerin... kukira aku menyayanginya layaknya seorang kakak pada adiknya. And bloody hell, i was wrong. Aku menyayanginya. Lebih dari hubungan kakak - adik ini. Dan kini aku menyadari bahwa Hyerin tidak nerasakan hal yang sama. Dan itu membuatku jatuh. Sialan. Aku kalah dengan Jaebum.

***
(Hyerin's P.O.V)

"Kita mulai menyerang dari samping, dimana menurut informan kita, yang pengamanannya paling rendah. Lalu, kita mulai bergerak sampai ke dalam. Ruang singgasana Redh adalah target kita."jelasku.

"Siap !"

"Kita mulai menyerang satu jam lagi. Gunakan waktu itu untuk bersiap - siap. Kita akan menang hari ini !"seru Mark.

"YA !"

Lalu para prajurit itu meninggalkan ruang rapat. Aku duduk, sembari menggenggam gagang pedangku.

"Hyerin, kau tidak apa - apa ?"tanya Mark padaku.

Aku tersenyum kecil pada Mark.

"Aku tidak apa - apa."

***
(Jaebum's P.O.V)

Aku sudah terbangun. Dan saat aku mendengar Hyerin, aku bersumpah ingin segera membuka mataku, namun aku tetap menahannya, karena aku tahu jika aku membukanya, aku akan menangis, dan Hyerin tidak boleh melihatku menangis. Aku segera memakai atribut perangku setelah Hyerin keluar dari kamarku. Aku membuka sebuah jendela dari kamarku dan melompat keluar. Hyerin... aku harus pergi. Aku langsung melangkahkan kakiku dengan cepat ke arah Dark Kingdom. Tujuanku hanya satu. Membunuh Redh, bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku pula.

***
(Hyerin's P.O.V)

Aku menatap pintu kamar Jaebum sekali lagi. Aku terus - menerus ragu untuk membukanya. Kuatkan hatimu, Hyerin. Aku baru akan membukanya ketika Mark memanggilku.

"Hyerin ! Ayo ! Semuanya sudah siap !"seru Mark. Aku menoleh lalu mengangguk.

"Selamat tinggal, Jaebum."ucapku sebelum berlari mengikuti Mark.

Aku dapat melihat seekor kuda putih yang kukenali.

"Sapphire ! Kau sudah tumbuh semakin besar, ya ?"ucapku pada kuda putih itu, Sapphire. Ia hanya membalasku dengan ringkikan. Aku tersenyum lalu menaikinya.

"Mark ? Apakah kita akan berhasil hari ini ?"

Mark terdiam sebentar, sebelum menjawabku. Ia tersenyum dan berkata,

"Tentu saja. Kita harus paling tidak, berpikir positif, bukan ?"kata Mark.

Aku tersenyum padanya. Aku berharap itu benar. Aku mengendarai kudaku ke depan para prajurit. Begitu pula Mark. Lalu kami memulai perjalanan kami.

***
p.s : habis ini udah mau selesai cerita ini :v dan aku sudah siapin cerita baru yang seru juga :3

Dream (GOT7 A.U) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang