Salah Sangka

44 4 0
                                    


   Sehabis bekerja seharian aku langsung berniat untuk mengembalikan baju pembawa petaka ini.. Seklian menyelesaikan masalah yang akan aku dapatkan nantinya cuma karna baju sialan ini...

    Huhhhh aku harus menelfonnya.. Siapa tau dia tidak ada di kantornya.. Setelah bunyi kedua sambungan telfon ,,aku lansung mendengar sebuah suara di ujung sana. Suara bariton yang menyebalkan...

" yaa Abyan pranaja"

" Yaa Katrrin welson disana" jawabku sembarangan.

" haaaa? Maaf..."

" ini aku innara,,bisa kita bertemu?"

" aku ada di kantorku..bisa kamu kesini,,pekerjaanku sangat banyak jadi.."

" ahhh baiklah aku akan kesana. Lima belas menit lagi". Potongku pada penjelasannya yang bertele tele. Dan aku langsung mematikan telfonku...

********

  Yahh lima belas menit aku memang sudah berada di depan gedung perusahaannya. Pertama melihat gedung itu,,,Besar...sangat besar itu yang pertama kali ada di benakku.

   Yahhh tidak bisa di pungkiri dia adalah pengusaha yang sukses kantor cabang dimana mana..yahh sudah di pastikan uang dia pasti sangat melimpah.

  Setelah bertanya dengan resipsionis tadi aku langsung menuju ke lanti 26 menuju ruangan laki-laki angkuh tadi..

" permisi ada yang bisa saya bantu" tanya seorang wanita separuh baya yang aku yakin dia pasti adalah seorang sekertaris abyan..

" emm saya Innara,, ingin menemui Pak Abyan Pranaja". Jawabku sopan pada wanita itu

" apa anda sudah membuat janji sebelumnya"

" yaa" jawabku berserta senyuman ringan

" baik mari saya antar"
 
   Beberapa langkah saja aku berjalan aku sudah menemui sebuah pintu yang agak besar dan sendiri.. "Sangat sepi" batinku

Tok. Tok

"Permisi pak,,ada yang mencari"

" siapa..?" jawabnya singkat..uhhh sombong dasar

" ibu innara"

" silahkan dia masuk"

" baik pak"

   Tak lama pintu itu terbuka lagi,,wanita itu tersenyum ramah padaku

" silahkan ibu sudah di tunggu" ucapnya ramah padaku

" ahhh yaa terimakasih" ucapku yang ingin lebih ramah dari ucapnya tadi

   Sebelum aku masuk ke ruangan itu aku menarik nafasku dalam,, aku yakin setelah ini aku akan mendapatkan musibah gara*  baju mahal ini.. Ku langkahkan kakiku dan sekarang aku ada di dalam ruangan Abyan Pranaja

  Ruangan ini sangat maskulin,,wangi ruanganya menambah kemaskulinan ruangan ini. Sangat bisa terlihat dari gaya Abyan Yang sangat pemilih dan rapi.
 
   Saat aku masuk dia belum menyadari kalau aku sudah di ruangannya. Dia masih sibuk berkutat dengan kertas dan laptop di depannya..

" eehemm ehemm,, permisi"
  Setelah aku berdeham dia baru menyadari kedatanganku.

" ohh maaf,,kamu sudah datang. Duduklah dulu" perintahnya

  Dia menghampirku,,entah salah liat atau apa. Aku melihat sebuah senyuman jahil di bibirnya. Namun itu tak lama setelah itu dia langsung menunjukkan wajah serius lagi.

  " jadi dimana bajuku..apa kau sudah membersihkannya" tanyanya to the poin padaku

".  Emmmm ya bajumu yahh" ahhh aku gugup sekali ingin bicara jujur padanya.
Bagaimana tidak bayangkan baju itu pasti mahal sekali harganya,, Brand Ralph Lauren. Baju terkemuka bahan katun asli.
Uhhh bagaimana ini innara.

" heeyy kamu melamun.."
Tanyanya padaku

" ehhh umm tidak..ini bajumu. Aku sudah mencucinya"

  Abyan mengambil baju itu..dan mengeluarkannya dari tas. Saat melihat baju itu jidatnya langsung berkerut. Sepertinya dia memikirkan sesuatu. Sesuatu seperti menuntutku mungkin

" ada apa dengan baju ini.. Ahh apa ini model mencucimu" tanyanya masih dengan menatap bolongan di baju itu.

" ahh sebenarnya tadi malam baju itu ku taruh di atas meja rias.. Dan ternyata terjatuh..saat aku ingin melaundrynya baju itu tak sengaja tertarik dan ahirnya robek"
Jelasku selembut mungkin supaya dia tidak marah

" apa itu sebuah kesalahan yang tidak di sengaja" alisnya naik sebelah,,jidatnya berkerut dan ada senyuman tersembunyi di bibir penuhnya itu

" yahh tentu saja kau pikir aku sengaja.. Kamu pikir aku idiot. Kamu.."
Aku tak sanggup melanjutkan kata* ku saat aku melihat dia menatapku tajam dengan mata hazel birunya itu

" jadi menurutmu apa yang harus kamu lakukan..untuk menebus kesalahanmu ini"

" emmm entahlah itu terserah padamu.. Asalkan aku bisa termaafkan" tuturku tulus

" kamu hanya haruss..."

    Kalimatnya menggantung,,tiba* dia mendekat padaku. Aku bisa mencium bau mint tapi maskulin yang tersebar dari badannya.. Uhh mata biru hazelnya itu sangat memikat bibir merah penuhnya aku tak bisa menahan untuk hanya melihatnya. Aku sangat ingin menyentuh bibir itu..uuhh kuatkan aku tuhan. aku yakin muka ku sekarang pasti sudah merah merekah aku menutup mataku.. Aku merasa dia,,dia lebih mendekat padaku  dan ...

" ehemmm Abyan"

  Kami tersentak aku membuka mataku kaget. Disana aku melihat seorang wanita paruh baya,,dia sangat cantik walaupun umurnya mungkin sudah lanjut usia tapi aura cantik masih terpancar. Semua barang yang ada di tubuhnya barang bermerek sangat mahal pastinya.

   Bukan hanya aku Abyan juga kaget dia langsung menjauh dariku. Saat dia menengok ke sumber suara dia sepertinya sangat kaget. Aku mendengar kata mamah dari bibirnya yang sangat sexy itu.. Berhenti berpikiran kotor innara.. Rutukku di dalam hati.

" mamahhh.. Apa yang Mamah lakukan disini" tanya Abyan pada wanita itu. Ternyata dia ibunya. Yahh ternyata ketampanan Abyan turunan dari ibunya tapi mata hazelnya dia dapatkan dari mana mata indah itu.

" maaf sepertinya mamah datang di saat yang kurang tepat" jawab mamahnya dengan cengiran di bibirnya

" maksud mamah"  tanya Abyan

" yahh mamah menggangu hari indahmu dengan wanita cantik disana"
Ibu abyan sambil melirikku

" baiklah mamah akan pergi.. Dan kalian bisa melanjutkan aktifitas kalian yang tadi" yahh dari nada suaranya itu pasti ejekkan

" mahh yang tadi itu,,bukan seperti yang mamah pikirkan" jelas abya

" yahh terserah kalian saja,,kalian kan sudah dewasa juga" sindir mamah Abyan

Ibu abyan ingin beranjak pergi namun sebelum pergi ibu abyan membisikkan sesuatu pada abyan dan mendapatkan bentakkan dari abyan " mamahh" dan di balas cekikikan ibunya.

  Setelah kepergian mamahnya Abyan..ruangan menjadi sunyi canggung sangat terlihat dari dua wajah oraang itu.

" sebaiknya aku pergi juga.. Ada yang harus ku lakukan."

  Aku langsung beranjak dari tempat dudukku.. Aku tak mendengarkan dia bicara apa tadi. Pokoknya aku ingin pergi aku sangat malu pada Abyan. Bisa*nya aku memejaamkan mata tadi. Rutukku pada diriku sendiri.

------------------------------------------------------------

Selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian kawan vote and commentnya
Dan aku menerima masukkan dari kalian

Next part

The Game Of Love And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang