Ini gila

46 3 0
                                    


Setelah aku lari keluar dari ruangan Abyan tadi..aku berhenti sejenak untuk menormalkan detak jantung dan nafasku yang memburu. langsung kuelus dadaku sambil membuang nafas lega. Ahirnya aku selamat,, ucapku dalam hati.

Tanpa sadar aku diberikan tatapan aneh dari sekertaris Abyan yang aku baru tau tadi kalau namanya adalah Bella.
Dia melemparkan senyuman bingung sambil menghampiriku

" apa kau baik* saja..ada yang bisa kubantu nona innara"
Tawarnya padaku.

" ohhh tidak Bella,,aku baik* saja. Lanjutkan saja pekerjaanmu" tolakku pada Bella. Dia hanya memberikanku senyuman dan langsung kembali ke tempat duduknya

Aku sudah sampai di lobi tapi aku mendengar ada seseorang yang memanggilku. Ternyata itu adalah ibunya Abyan. Astaga mampusaku untuk apa dia memangilku.

" innara cepat sekali kamu turun. Kenapa?". Uhhuu ibunya apa selalu begini

" ehhh itu tante,,emmm urusan saya dengan pak Abyan sudah selesai" jawabku kikuk

" ohh begitu. Tidak usah panggil pak saya tau kok" jawab ibu Abyan beserta cengirannya

" ehh maksud tante..?" duhh makin oon gue dibuatnya

" emm kamu sibuk"

" yaa?.."

" sehabis ini kamu punya acara tidak,,dan mau kemana?" tanya ibu Abyan to the poin

" emm saya mungkin langsung pulang kerumah tante" jawabku seadanya

" kalau begitu ikut tante yuk,,tante mau minum tehh tapi gak ada temen mau ngajak Abyan mana mau dia.. Kamu tau sendiri dia sangat sibuk". Papar mamah Abyan tanpa henti

Sebenernya kasian juga sihh kalau aku menolak tawaran mamah Abyan ini. Tapi..

" yaudah yuk,,jangan kebanyakan mikir nanti cepet tua" belum selesai aku berfikir tanganku sudah ditarik paksa dengan mamah Abyan.

Di mobil aku dan mamah Abyan banyak bercerita. Aku dan mamah abyan sangat nyambung kalau berbicara. Mamah abyan sangat baik dan lucu,,dan aku merasakan ada yang beda didiri mamah Abyan kesepian.

" innara"
Panggil mamah Abyan kepadaku. Membuyarkan semua lamunanku

" yaa tante"

" jangan panggil saya tante lagi.. Panggil saja saya mamah Katrien yaa"
Pinta mamahnya Abyan padaku

" tapi tante gak apa*. Apa Abyan tidak keberatan nanti" tanyaku pada tante Katrien yahh aku harus memastikan dulu

" tidak apa* kamu tenang saja.. Nanti biar mamah yang jelaskan sama Abyan ok" senyum mamah terukir indah di bibir kecilnya itu

" ee iyaa mahh" jawabku.

Dadaku bergetar saat menyebut kata mamah tadi. Aku tak ingat sudah berapa lamanya aku tak pernah menyebutkan kata itu. Karna saat umurku masih sepuluh tahun mamah sudah direnggut dariku. Kebahagiaan di renggut dariku.

" innara". Panggil mamah padaku

" ehh iya mahh"

" kamu baik* saja kan.. Kenapa kamu melamun seperti itu. apa yang sedang kamu pikirkan" tanya mamah khawatir padaku. Ada tatapan khawatir di mata mamah

" aku gak papa kok mah" sedikit senyum ku berikan pada mamah

*****

Sesampainya aku di sebuah cafe yang agak ku kenal. Astaga itu cafe kemarin tempat aku bertemu abyan. Dan itu pelayan yang kemarin. Yang menumpahkan teh ke baju Abyan

" ayoo kita duduk disana" mamah mengajakku astaga ini juga meja yang kududuki dengan Abyan kemarin. Apa semua ini hanya kebetulan tanyaku dalam hati

" innara kamu melamun lagi" tanya mamah padaku

" ehh maaf mahh,,suasana cafenya nyaman mah" alasan seadanya yang ku berikan pada mamah

" benarkan menurutmu juga begitu.. Ini cafe favorit Abyan sama mamah kami sering ke cafe ini,, kami suka suasana di cafe ini. Bahkan Abyan membeli cafe ini,cafe ini sangat nyaman" jelas mamah padaku

" jadi ini cafe Abyan" tanyaku kaget

" iyaa..dan tempat duduk yang kita duduki sekarang ini adalah tempat duduk favorit mamah sama abyan"

" oyaa kamu mau minum apa sayang..?"

" green tea aja mah"

" okk green tea,,mamah pesanin dulu yaa"

Ohh astaga jadi semua ini bukan hanya kebetulan. Ini adalah cafe Abyan dan meja ini adalah tempat duduk favoritnya pantas saja. Waktu itu dia kemari dan langsung duduk di depanku tanpa malu sedikitpun.

" kamu melamun lagi innara"

" ehhh maaf mahh,"

" kamu sering sekali melamun yaa" canda mamah padaku

Entah kenapa aku merasa sangat nyaman berbicara dengan mamah baru sebentar kami sudah sangat akrab.. Mamah orang yang lucu dan baik. Kasih sayang seorang ibu yang sangat ku rindukan. Tak lama Saat aku dan mamah sedang bercanda gurau aku mendengar suara yang memangil mamah

" mamahh" astaga itu Abyan untuk apa dia kesini. Dia sepertinya habis maraton tadi bajunya agak basah karna keringat dan nafasnya ngos ngossan

" lohh kok..?" aku menunjuk abyan dengan tatapan heran

" iyaa mamah yang suruh dia kesini tadi" jawab mamah kepadaku

" mamah ngapain kesini. Kamu juga kok bisa sama mamah" abyan menunjukku sambil membentak. Enak saja dia memarahiku seenaknya di depan orang banyak lagi. Dasar kurang ajar

" sseets Abyan jangan marah dulu.. Duduk dulu dehh tadi mamah yang maksa innara kesini" jelas mamah pada abyan

" iya mahh tapi kenapa di...."

" abyan cukup tenang dulu sayang,,kamu mau minum apa hem?"

" green tea saja mahh" jawab Abyan malas

" selera kalian bahkan sama. Sangat cocok" aku bingung dengan kata- kata mamah tadi

Setelah pesana abyan datang wajah mamah tiba* menjadi serius menatap kami bergantian. Kenapa mamah kok jadi aneh gini tanyaku dalam hati

" jadi sudahh berapa lama kalian pacaran" kata* yang keluar dari mulut mamah tadi membuat green tae yang di minum Abyan menyembur. Baju dan celananya jadi basah seperti kemarin

" Abyan hati- hati minumnya dong"

Ku bantu abyan mebersihkan sisa minuman yang tumpah di kemejanya sampai sebuah suara datang lagi yang membuat aku dan Abyan saling menatap.

" jadi berapa lama kalian menjalin hubungan" tanya mamah lagi

"Mahh aku dan Innara cum.." belum sempat abyan menjelaskan kalimatnya sudah di potong dengan mamah

" jangan menunda lebih lama lagi abyan. Mamah sudah tidak sabar ingin mempunyai menantu" jelas mamah Abyan

" iyaa mahh aku tau,,ini juga lagi di usahain tapi mam..."

"Secepatnya abyan,,kamu tau waktu kamu sisa satu minggu. Kalau kamu gak punya calon. Terpaksa mamah yang akan mencarikan."

" mahhh" abyan memelas pada mamahnya tapi tak di gubris sama sekali Abyan

" innara sampi jumapa lagi" mamah mengecup pipiku lembut

Setelah berbicara seperti itu mamah langsung pergi meninggalkan aku dan Abyan yang sedang bingung. Bahkan aku belum bisa menyerap semua pembicaraan tadi. Pacar,,menikah,calon,,waktu. Bahkan abyan bengong menatap kepergian ibunya itu. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini. Ahh memikirkannya saja membuatku gila.

-------------------------------------------------------------

Jangan lupa tinggalkan jejak kawan
Vote and commentnya di tunggu
Aku juga menerima masukkan

Next part

The Game Of Love And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang