MC - 2

783 33 8
                                    

Author P.O.V

Hari berganti, matahari mulai menyinari setiap inci sudut kota maupun rumah sang gadis yang masih tertidur pulas, sepertinya ia sangat lelah, sang gadis mulai mengerjapkan matanya mendengar sang Bunda sudah menggedor pintu kamarnya..

"Sayang.. bangun!!" Ucap Bunda kikan..

"Emm...bunda..ya ni mau mandi dulu"jerit sang gadis.

"Oke bunda tunggu di ruang makan". Ucap bunda kikan lalu pergi.

Sang gadis tergopoh" mencari handuk dan menyiapkan pakaian untuk kuliahnya hari ini. Masuk siang, tapi bukan berarti sang gadis harus bermalas"an ia harus tetap sarapan dan harus bangun pagi. Setelah selesai membersihkan diri dan memakai pakaiannya beserta berhias sedikit walaupun tipis, sang gadis segera turun untuk sarapan bareng ayah dan Bunda.

"Pagi putriny ayah" sapa ayahnya

"Pagi ayah.." balasnya.

"Ayo cepat di makan sayang, nanti kamu telat" ucap bunda.

" eh kok telat, kan ada pak Joko kan yang bakalan antarin aku ke kampus?" Balas sang gadis..

"Ara sayang, Mobil kamu lagi di bengkel, semalam pak Joko yang bawa kesana kalau kamu pulang kampus biar pak Joko yang jemput nah hari ini kamu naik bus, angkot atau ojek aja" ucap bunda yang membuat ara sedikit memanyunkan bibirnya.

"Kok Putri ayah manyun? Kalau ada yang lihat bahaya lo?" Ucap ayah meledek.

"Ayah gak lucu ya.. aku gak mau naik bus, angkot, atau ojek. Em.. naik taksi aja deh" balas ara

" Tapi taksi harus di pesan ara baru bisa lewat sini" ucap bunda yang membuat ara menjadi menggeleng".

"Loh loh kenapa kamu geleng"?" Tanya ayah.

"Hmm.. gpp ayah ya udah deh ara berangkat lebih cepat biar dapat taksi di halte.." jawabnya ketus sambil mencium kedua tangan ayah dan bunda.

Kiara P.O.V

Aku menelusuri jalan komplek rumah ku, mencari dimana angkutan umum bisa aku gunakan untuk kekampus. Namun dengan tiba-tiba ada sebuah Mobil yang berjalan dan menyipratkan sebuah air di jalanan dan mengenai sedikit bajuku. Oh malangnya nasibku hari ini.. hmm harus cari angkutan umum malah kena siraman air kotor.. uh gak banget dah. Namun tiba-tiba keluar seorang pemuda di balik kemudinya mendatangiku memberikan sebuah saputangan untuk membersihkan noda di bajuku. Aku melirik kearahnya sedikit kesal sih tapi aku juga salah dia mana tau kalau air itu mengenaiku.

"Maaf nona" ucapnya padaku..

Aku melirik melihatnya sebentar dan memberi balasan padanya

"aku baik-baik saja om" ucapku membuat dia berbalik bertanya.

"Om?"ucapnya. Lucu sekali ekspresinya kalau dilihat dari wajah nya dia seorang Pria dewasa. Ih bodoh pria dewasa bukan berarti sudah menjadi om-om berasa muda terus sih gue.

"Oh maaf kalau saya salah bicara." Balasku padanya.

"Kau mau kemana nona, mau kembali kerumah untuk mengganti pakaianmu?"tanyanya.

" oh tidak tuan, aku buru-buru untuk pergi ke kampus, aku harus mencari angkutan umum".jawabku

"Apa aku bisa mengantarmu? Ini hanya sebagai ucapan maafku kepadamu."tawarnya.

"Em.. tapi aku tidak ingin merepotkan siapapun." Balasku lagi.

" nona aku tidak merasa direpotkan silahkan masuk". Ucapnya dan membuka pintu penumpang bagian depan.

" terimakasih" ucapku.

Di sepanjang perjalanan aku dan pemuda itu hanya diam. Aku tak memberikan pertanyaan atau jawaban. Sesampainya di pelataran kampus aku segera keluar dari mobil pemuda itu.

"Makasih tuan atas tumpangannya" ucapku lalu pergi

"Tuan?"ucapnya aku masih mendengarnya namun aku terus berjalan.

Trevian P.O.V

Gadis aneh.. pertama Om dan sekarang Tuan? Terlalu Formal. Hari ini aku mempunyai sedikit pekerjaan namun masih bisa aku selesaikan dengan cepat namun aku mendengar suara Arga di luar sana dan mengetuk pintu ruanganku.

"Masuk"ucapku.

"Trev!! Kau sudah makan siang?"tanya nya padaku

"Sebentar lagi aku akan ngopi saja, sepertinya aku sedikit kurang nafsu makan". Jawabku

"Oh aku mau mengajakmu ke danau bertemu gadis aneh buat aku teringat padanya". Ajaknya

"Maafkan aku arga, lain kali saja okey? Kau terlalu sibuk dengan gadis itu hingga melupakan Alya. Dan kau kekantorku hanya untuk mengajak aku bertemu dengan gadis anehmu?"tanyaku

"Oh darling jangan cemburu seperti itu, alya dan aku hanya sahabatan. Dan mengenai gadis itu kau juga jangan iri, mulailah mengenal cinta darling" ucap Arga.

"Kau menjijikan silahkan pergi dan kejar gadis gila itu". Ucapku padanya.

"Kau selalu emosi kalau aku bercerita tentang seorang gadis. Apa kau sudah tidak normal trev?" Ucapnya

"ARGA!!" ucapku berteriak karena saat itu ia langsung lari dari kantorku.

Anak itu selalu membuatku emosi, memang sih aku selalu bersifat dingin kepada semua orang yang mau mendekatiku. Tapi tidak dengan Alya karena dia sudah seperti adikku dan gadis itu, gadis yang aku temui di pinggiran jalan tadi dan aku belum sempat menanyakan namanya.

Tapi sudahlah itu hanya kebetulan saja, aku ingin ke caffe rudi ingin menyegarkan pikiran dengan secangkir kopi racikannya.

author P.O.V

"kiara" panggilan itu membuat ara membalikkan tubuhnya melihat sosok gadis manis yang sedang mengejarnya. "Kiara.. uh uh uh" itu lah suara nafasnya yang kelelahan mengejar seorang Kiara.

"Alya..?"ucap ara.

"Kau berjalan begitu cepat, aku kelelahan mengejarmu". Ucap gadis bernama Alya.

"Nih diminum dulu. Ada perlu apa Alya sampai-sampai kamu ngejar aku begini?" Tanya Ara.

"Lusa kita bakalan praktek di Rs. mustika, jadi aku mau memberitahumu. Aku takut lupa, karena kitakan satu Rs. Kamu jangan telat datang Lusa ingat di Rs. MUSTIKA" Ucap Alya yang sambil bicara sambil meneguk air mineral yang Ara berikan.

"Makasih Alya sayang.."balas Ara

"Eh tunggu!! Ucap Alya.

"Kamu mau kemana Ra..?"tanyanya

"A..aku.. " jawab ara

"Ra.. aku tau seberapa besar cinta kamu ke Raka, tolong Ra, jangan ingat dia lagi, kamu akan terus terbebani, apalagi tante kikan selalu kepikiran kesehatan kamu Ra, kalau kamu terus mengingat orang yang sudah tidak ada." Ucap Alya

"Butuh waktu Al buat ngelupain masa masa itu, hubungan kami gak sesingkat dia meninggalkanku dengan cara seperti ini. Meski banyak yang sudah berfikiran akulah penyebab Raka pergi aku tidak akan pernah membeci mereka. Karena memang benar akulah penyebabnya" balas ara dan berlalu pergi dari hadapan Alya.

Kiara P.O.V

apa sekarang aku salah masih mengharapkan Raka kembali? Raka dimana kamu? Bahkan aku tidak tau apakah kamu masih hidup atau tidak. Sebuah klakson menyadarkan ku dari kesedihan. Ternyata Pak Joko menjemputku.. di perjalanan kami melewati sebuah caffe dimana itu tempat saat raka mengajakku untuk terus cerita disaat aku kesal. Aku rindu tempat itu.. ya itu adalah " Caffe Rudi" aku memerintahkan agar Pak Joko meninggalkanku di cafe ini karena aku ingin sendiri meratapi kesedihanku disini.

Bersambung,,,,,,,,,

My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang