MC- 12

621 24 1
                                    

Author P.O.V

Pertunangan telah selesai, saat ini Kiara dan Trev kembali turun untuk menemui para keluarga dan tamu. Ayah dan bunda Kiara bahagia akhirnya Kiara memerima pertunangan yang di rahasiakan ini. Apalagi bunda tau bahwa keluarga besar Hadiwinata tidak akan menyakiti Putrinya. Bahkan dia yang bukan putri kandungnya sangat di sayangi.

"Trev, Ara.." panggil bunda kikan

Trev dan Ara pun langsung menghampiri bundanya.

"Ya bun, Apa sekarang bunda bahagia dengan pertunangan ini?"ucap Ara pada bunda

"Maafkan bunda, bunda sudah membuat kamu bingung, tapi bunda rasa kamu akan bahagia sayang, tanpa harus mengingat Raka lagi."ucap bunda sedih.

"Bunda jangan sedih, aku sekarang sudah bersama Trevian. Aku dan Raka hanyalah masa lalu. Aku juga tidak akan membuat Ayah dan bunda sedih."ucap Kiara

"Kiara Ayah mengerti kamu, jadi Ayah dan bunda tahu mana yang terbaik Untuk Putri kebanggaan Ayah dan Bunda" ucap ayah Ara dan langsung memeluk Putrinya.

"Ayah.." ucap trevian

Ayah, bunda dan Ara pun menoleh ke arah Trevian

"Bolehkah aku memanggilmu Ayah?"tanya Trevian.

"Tentu saja. Aku adalah Ayahmu dan dia Ibumu sekarang. Kau akan menjadi Putra kebanggaanku Trev."ucap Ayah

"Ayah terimakasih. Aku akan menjaga Putrimu dengan Baik. Aku akan membuat dia melupakan semua yang pernah terjadi di masa-masa tersulit yang pernah ia rasakan."balas Trevian.

"Ayah mempercayai itu Trev". Ucap ayah dan menepuk punggung Trevian dengan sayang.

"Oh.. ternyata Anak Papa yang super dingin ada disini? Oh betapa indahnya kisah cintamu Trev" ucap Jordan meledek putranya.

"Oh ya? Bukannya Mas Jordan juga punya Hal yang serupa? Kau juga dingin seperti Putramu. Tapi Bagaimana mungkin dia bisa bersifat sepertimu?"ledek kikan pada sahabatnya itu.

"Hahahaha kau terus saja mengingatkanku pada masalalu. Masa masa dulu sudah akan menjadi masa depan untuk putra putri kita. Dan kau tau bahwa Alexa menyukai sifatku yang unik itu."balas Jordan sambil melihat istrinya yang mulai menghampiri mereka.

"Apakah adahal yang serius sehingga kalian tidak mengajakku berbicara?"tanya Alexa dengan selidik.

"Tidak ada Ma.. hanya saja Papa dan Bunda menceritakan sesuatu yang unik tentang kesamaan sifat 2 pria dingin ini"ucap Ara sambil melirik Jordan dan juga Trevian.

"Oho..jadi kalian membahas masa lalu yang tak seharusnya didengar oleh putra putri kita?" Ucap Alexa.

Semua tertawa dengan gembira Ara dan juga Trevian hanya bisa saling memandang dan memberi kode kode cinta.

"Kalian, apakah sudah siap berbincangnya. Mama memanggil kalian."ucap tasya pada mereka.

"Kak tasya, kapan lagi kau akan menikahkan Anakmu Arga? Tanya Kikan.

"Aku akan segera menikahkannya dengan Alya. Dan itu akan segera mungkin." Jawab Tasya

Mereka langusng memberikan senyuman pada keputusan Tasya. Alya memang akan di takdirkan Untuk Arga. Tapi apakah itu benar?

Mereka memghampiri sosok wanita yang sudah memiliki sedikit kerutan di wajahnya.

"Trev, Kiara, sini eyang mau bicara." Panggil eyang.

Trevian dan kiara segera menghampiri eyang. Kiara langsung mencari posisi di samping eyang, dan Trevian berdiri didepan Eyang.

" satu bulan lagi, kalian akan menikah. Bagaimana, apa kalian sudah siap?" Tanya eyang.

" Sa...sa..satu bulan Yang? Tapi..." ucap Kiara terhenti saat melihat sorot mata dari Trevian.

"Maksud Kiara, semua terserah Eyang dan juga pihak keluarga, Kiara setuju dengan keputusan kalian."  Jawaban kiara membuat Trevian sedikit kecewa. Dia tau jika Kiara tidak ingin pernikahan secepat ini. Trevian juga merasa kecewa jika gadia yang di nikahinya tidak memiliki perasaan apapun padanya.

"Eyang, Aku rasa kita tidak perlu terburu-buru." Ucap Trevian dan sambil melihat kiara yang menatap dengan penuh penyesalan.

"Apa yang kau bilang Trevian, Eyang ingin kamu dan Kiara cepat menikah dan segera memiliki seorang cucu buat Eyang.. dan sekarang kalian ingin menunda? Baiklah terserah kalian Eyang mau masuk kekamar dulu. Alexa antar mama ke kamar. Mama sudah lelah." Ucap Eyang dengan nada kecewanya.

Jordan dan Papanya Kiara hanya bisa diam. Mereka tidak bisa ikut campur dengan Urusan perempuan mereka membawa hati dan cepat mengambil keputusan. Sedangkan Kikan, dan tasya mengikuti Eyang dan juga Alexa.

Trevian menarik tangan kiara, membawanya menaiki tangga, dan masuk kedalam kamar Trevian.

" Trev, sakit..!"ucap kiara.

Trevianpun melepaskan genggamannya dan mengunci pintu kamar.

" Apa yang harus kita lakukan?"ucap Trevian.

"Ap..apa maksud kamu?" Tanya Kiara.

" Eyang... eyang meminta kita untuk cepat menikah, dan aku tau kau tidak menyukai itu. Aku tau kau masih butuh waktu untuk..."trevian terdiam saat Kiara mendaratkan telunjuknya tepat di bibir Trevian.

"Kita akan menikah." Kiara memegang tangan Trevian, di genggamnya dengan erat. "Kita akan menikah jika itu akan membahagiakan mereka". Ucapnya.

"Lalu bagaimana dengan kamu dan aku.? Aku tidak bisa melakukannya jika kau sendiri tidak bahagia Ra," ucap Trevian

" aku akan mencoba mencintaimu setelah kita menikah, aku akan mencobanya Trev. Apa kau tidak keberatan jika aku baru mencobanya?" Tanya Kiara.

" dan aku akan membuat kau cepat mencintaiku". Ucap trevian dan menarik Kiara kedalam pelukannya.


My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang