Part 3

767 118 6
                                    

***
Dirumah mewah kediaman Park.

Sepasang suami istri baru saja turun dari kendaraannya. Tn. park dan Ny. Park tiba kembali kerumahnya, setelah menghadiri acara bersama klient besarnya. Mereka melangkahkan kakinya secara bersama-sama memasuki rumahnya setelah pintu utama dibuka oleh seorang pelayan.

"Apa ShinHye-rella telah tertidur?" Tanya sang majikan wanita kepada pelayannya seraya melihat jam tangan yang dikenakan ditangannya.

"Iya Nyonya. Saya tidak melihat nona muda keluar kamar setelah kepergian Tuan dan Nyonya." Jawab pelayan itu dengan sopannya.

"Aku akan kekamarnya dulu sayang. Aku ingin melihat wajah cantik litle princess kita saat sedang tertidur lelap." Ucap Ny. Park pada suaminya dengan senyum sumringahnya, berlalu dengan semangat menuju kamar anak kesayangannya.

Tn. Park hanya menyunggingkan senyumnya saat melihat tingkah istrinya yang tidak berubah dari dulu. Selalu saja ingin melihat wajah tidur anak kesayangannya sebelum mengistirahatkan tubuhnya.

"Bibi Choi, kau kembalilah beristirahat. Ini sudah larut malam. Dan pasti kau sangat lelah setelah seharian bekerja." Ucap Tn. Park penuh perhatian pada pelayan yang telah setia bekerja padanya selama kurang lebih 10 tahun.

"Baik Tuan." Bibi Choi pergi dari hadapan majikannya setelah membungkukkan setengah tubuhnya.

Tak berapa lama, terdengar suara lengkingan dari arah kamar puterinya.
"Sayaaaaaaang!".
Suara lengkingan itu adalah suara istrinya. Dengan segera Tn. Park berlari kearah kamar puterinya untuk menghampiri sang istri.

"Ada apa?" Tanya Tn. Park setelah sampai diambang pintu kamar ShinHye dengan raut wajah keheranan.

"Sayang, lihatlah!" Ny. Park menunjukan apa yang ada diranjang kamar ShinHye pada suaminya.

Tn. Park mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk istrinya. Diranjang itu tidak ada puteri kesayangannya ShinHye-rella yang sedang tidur. Hanya ada tumpukan bantal saja.

Tn. Park bergegas mengeluarkan smartphonenya dari dalam saku celananya. Mendial nomor yang sangat ia hapal lalu menempelkan benda itu ditelinganya. Menunggu seseorang menjawab panggilannya. Tapi nihil! ShinHye tidak menjawab panggilan Tn. Park. Berkali-kali Tn. Park mencoba menghubungi puterinya, tapi tidak ada tanda-tanda panggilannya dijawab sang puteri. Hanya suara operator yang berkali-kali menjawab dengan jawaban yang sama.

Akhirnya Tn. Park mengakhiri panggilannya. Tatapannya ia alihkan kepada sang istri yang terlihat khawatir.

"Sayang tenanglah. Mungkin ShinHye-rella sedang bersama JungShin. Mungkin mereka tengah mengerjakan pekerjaan sekolahnya." Ucap Tn. Park menenangkan isterinya. Sebenarnya Tn. Park pun merasa cemas. Tapi, ia tidak mau terlihat cemas didepan sang isteri karena akan menambah kepanikan isterinya lagi.

"Kita tunggu ShinHye-rella diruang utama ya." Ajak Tn. Park pada isterinya dengan merangkul bahunya.

***
Balapan antara ShinHye dan YongHwa terdiri dari 3 Lap. Kini ShinHye dan YongHwa baru akan menyelesaikan Lap kedua mereka.

Posisi YongHwa masih berada dibelakang ShinHye dari awal balapan. Sudah dibilang bukan, kalau ShinHye pembalap yang tangguh. Belum ada yang bisa mengalahkan ShinHye selama ini.

ShinHye masih mempertahankan posisi pertamanya saat menyelesaikan Lap keduanya dengan posisi jarak yang tidak cukup jauh dengan YongHwa.

Baru saja ShinHye dan YongHwa tengah berada disetengah jalan untuk menyelesaikan Lap terakhirnya, terdengar sayup-sayup suara sirine berasal dari mobil polisi patroli.

JongHyun, MinHyuk dan JungShin yang menyadari suara sirine itu dengan segera menyalakan motornya masing-masing bersiap pergi dari tempat balapan itu.

Shinhye-rellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang