Ngebetein yah! Masih ada yang baca tanpa ninggalin jejak. Berasa kena rampok tau!!! Haha
***
"Sepertinya hariku akan kacau. Masih pagi sudah melihat healder itu." Ucap ShinHye kesal saat memasuki kelas bersama JungShin. Keadaan kelas sekarang lebih terlihat ramai dari sebelumnya, karena pelajaran pertama akan segera dimulai.JungShin hanya menganggukan kepalanya menyetujui ucapan ShinHye. Keduanya lalu duduk dikursi belajar masing-masing tanpa memperdulikan tatapan teman-teman sekelasnya yang heran mendengar ucapan ShinHye saat masuk kelas.
"Ada apa?" JongHyun membaliķkan arah duduknya menghadap ShinHye dan JungShin.
"Ssinz kesal, karena masih pagi sudah bertemu dengan anak ketua dewan itu." JungShin menjawab pertanyaan JongHyun.
"Karena dia, kita tidak bisa merasakan indahnya kenakalan-kenakalam dibangku sekolah menengah ini." Ucap MinHyuk seraya mengubah posisi duduknya seperti JongHyun menghadap kearah meja JungShin dan ShinHye.
ShinHye mendesis dan memutar bola matanya kesal, JongHyun menganggukan kepalanya pelan, dan JungShin mengerucutkan bibirnya saat mendengar ucapan MinHyuk.
"Aku sudah meminta pada Ayahku untuk mengeluarkannya dari sekolah ini. Tapi Ayahku tidak menggubris keinginanku sama sekali." JungShin melipat kedua tangannya didepan dada dan menyandarkan punggungnya disandaran kursi.
"Aku juga sudah meminta hal yang sama pada Ayahku. Tapi, hasilnya sama sepertimu. Padahal aku sudah memasang jurus andalanku." Ucap ShinHye seraya mengerjap-ngerjapkan puppy eyesnya dihadapan sahabat-sahabatnya menirukan jurus andalan yang selalu ia gunakan untuk memohon pada orangtuanya.
MinHyuk, dan JongHyun tertawa gemas melihat tingkah ShinHye. Sedangkan JungShin mengacak lembut rambut ShinHye, karena saking gemasnya melihat puppy eyesnya ShinHye.
"Yyaa!" ShinHye memprotes pada JungShin saat mengacak pelan rambutnya.
ShinHye memang terlihat lebih dekat dengan JungShin dibanding dengan MinHyuk dan JongHyun. Mungkin karena ShinHye lebih dulu mengenal dan berteman dengan JungShin sebelum mengenal MinHyuk dan JongHyun.
***
Pletak... pletak!
ShinHye sedang bersantai dikamarnya setelah selesai makan malam bersama Ayah dan Ibunya. Tiba-tiba ShiHye mendengar suara yang mengetuk jendela kamar ShinHye. Dengan segera ia berjalan menuju jendela dan membuka tirainya. ShinHye menggerakkan bola matanya kearah bawah jendela kamarnya. Ternyata suara ketukan tadi berasal dari JungShin yang melemparkan kerikil kecil kejendelanya. Ia melihat JungShin sedang mendongakkan kepalanya kearah ShinHye.ShinHye segera membuka jendelanya dan sedikit mengeluarkan kepalanya dari jendela. Menundukan kepalanya kebawah, melihat kearah JungShin.
"Kenapa?" Tanya ShinHye heran pada JungShin dengan sedikit mengkerutkan dahinya.
JungShin hanya melambaikan tangannya kearah ShinHye memberi tanda agar ShinHye turun dan keluar dari rumahnya.
ShinHye mengerti dan langsung menutup kembali jendelanya. Ia berjalan keluar kamarnya, menuruni anak tangga lalu keluar rumah menuju ke samping rumahnya untuk menemui JungShin.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 KST. Dirumah ShinHye terasa sepi karena setelah selesai makan malam, Ayah dan Ibunya pamit pada ShinHye untuk pergi keluar menemui klient Ayahnya. Kemungkinan besar akan pulang larut malam. Dan para pelayan dirumah ShinHye mungkin sudah istirahat dikamar masing-masing.
"Ada apa?" Tanya ShinHye lagi pada JungShin yang kini berada dihadapannya.
"Ssinz, aku mendapat pesan dari JongHyun untuk menjemputmu. Karena malam ini kita akan balapan lagi melawan... melawan... entah siapa! JongHyun tidak memberitahuku. Intinya, ada segerombolan anak club motor yang menantang JongHyun." Cerocos JungShin pada ShinHye.
