Part 4

884 108 15
                                    

***
Dikediaman JungShin.
Terlihat JongHyun dan MinHyuk sedang terduduk disofa ruangan pribadi JungShin.
Sedangkan JungShin sendiri baru saja keluar dari kamar mandinya, lalu mendudukan bokongnya disingle sofa disamping sofa yang diduduki JongHyun dan MinHyuk.

"Ssinz, apa dia akan baik-baik saja? Seharusnya kita tidak meninggalkannya tadi. Akkhh... bagaimana kalau dia sampai tertangkap polisi itu." Ucap JungShin frustasi kepada kedua sahabatnya MinHyuk dan JongHyun seraya memijat pelan pelipisnya, merasa sangat khawatir pada ShinHye.

"Kau tenang saja. Ssinz tidak sebodoh itu. Dia pasti bisa menghindari kejaran polisi tadi." Ucap MinHyuk menenangkan JungShin lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa yang ia duduki dan memejamkan matanya.

"Coba kau hubungi Ssinz, mungkin kali ini dia akam menjawab teleponnya." Suruh JongHyun pada JungShin seraya melangkah kearah ranjang kamar JungShin untuk membaringkan tubuhnya disana. Merasa kelelahan.

Memang dari sejak JungShin dan sahabat-sahabatnya sampai dikediamannya, JungShin beberapa kali mencoba menghubungi ShinHye. Tapi ShinHye sama sekali tidak menjawab panggilan JungShin sama sekali.

JungShin mengambil smartphone diatas meja kecil yang ada dihadapannya, mencari kontak telepon ShinHye dan melakukan panggilannya.

1 detik...
2 detik...
3 detik...

"Ssinz,.. ." Seru JungShin saat panggilan teleponnya dijawab ShinHye. JungShin bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekat kearah jendela kamarnya yang belum ditutup tirai.

"Kenapa?" Tanya ShinHye santai dari seberang telepon disana.

"Yya kau dimana? Aku sedari tadi menghubungimu. Tapi kau tidak menjawab panggilanku. Apa kau baik-baik saja? Polisi itu tidak berhasil mengejarmukan?" Tanya JungShin beruntun pada ShinHye. Sangat terlihat jelas raut kekhawatiran diwajah JungShin.

"Yyaa! Kau tidak tahu siapa aku? Kau pikir aku akan dengan mudahnya tertangkap polisi itu." Ucap ShinHye tanpa menjawab berondong pertanyaan JungShin yang cukup banyak itu.

"Bukan begitu Ssinz. Aku, MinHyuk dan JongHyun mengkhawatirkanmu." JungShin menghembuskan nafas leganya mendengar ShinHye baik-baik saja.

"Oh baiklah. Kau istirahat saja sekarang. Oke, bye!" Ucap JungShin lagi lalu mengakhiri pembicaan teleponnya dengan ShinHye.

JungShin kembali duduk disamping MinHyuk yang masih duduk dan memejamkan matanya disofa.

"Ssinz baik-baik saja. Dia sudah berada dirumahnya." Ucap JungShin saat mendaratkan bokongnya disofa, menyandarkan punggungnya dengan nyaman disandaran sofa.

"Aku selalu merasa aneh padamu apabila kau berhadapan dengan segala hal mengenai Ssinz. Aku dan JongHyun juga mengkhawatirkan keadaan Ssinz sejak tadi. Tapi sepertinya tingkat kekhawatiranmu lebih tinggi dibanding kami. Apa kau menyukai Ssinz?" Tanya MinHyuk pada JungShin masih dengan memejamkan matanya.

"Apa?... kalau aku tidak menyukai Ssinz, mana mungkin aku bersahabat lama dengannya." Jawab JungShin dengan kepolosannya.

"Aissshh... bukan seperti itu maksudku." MinHyuk membuka matanya, memberikan tatapan selidiknya pada JungShin.

"Maksud perkataan MinHyuk, apa kau menyukai Ssinz lebih dari sahabat? Karena kau telihat lebih menyanyanginya daripada rasa sayang kami pada Ssinz." JongHyun pun ikut dalam percakapan antara JungShin dan MinHyuk.

MinHyuk dan JongHyun sama-sama menatap selidik kearah JungShin yang kini terlihat gugup.

"Kalian bi...bicara apa? Hentikan tatapan itu. Pikiran kalian... berlebihan." Ucap JungShin sedikit tergugup karena mendapat pertanyaan dan tatapan menyelidik dari MinHyuk dan JongHyun.

Shinhye-rellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang