Seminggu sudah berlalu dari saat YongHwa melihat sosok punggung seorang wanita yang ia yakini itu adalah ShinHye-rellanya. Semenjak itu pula YongHwa selalu melamun disaat waktu istirahatnya.
Seperti saat ini, YongHwa terlihat menyandarkan punggungnya dikursi kerjanya dengan wajah menatap langit-langit. Berulang-ulang YongHwa membayangkan sosok dengan bayangan punggung itu.
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan pintu dari depan ruangan YongHwa yang secara otomatis menyadarkannya dari melamun. YongHwa menegakkan posisi duduknya sebelum menyuruh orang yang berada dibalik pintu itu memasuki ruangannya."Ada apa perawat Jin Ae?" Tanya YongHwa pada perawat yang memasuki ruangannya yang bernama Seo Jin Ae.
"Permisi Dokter Jung. Aku hanya ingin menyerahkan berkas ini dari Kepala Rumah Sakit. Sepertinya ini berkas perizinan cuti Anda." Jelas perawat Jin Ae.
"Ah. Biar aku lihat." YongHwa menerima sebuah map yang diberikan perawat itu.
YongHwa terlihat membaca surat perizinan cutinya yang telah dibubuhi tanda tangan Kepala Rumah Sakit.
"Berapa lama Anda akan cuti Dokter Jung?" Tanya perawat Jin Ae pada YongHwa yang masih memeriksa berkasnya.
YongHwa menutup map itu, "Selama sebulan mungkin. Aku sangat membutuhkan istirahat yang panjang." Balas YongHwa seraya menyandarkan kembali punggungnya. "Nanti akan ada Dokter lain yang menggantikanku, dan besok aku sudah mulai cuti. Oh ya, Anda bisa memberitahu pada Dokter penggantiku, pasien mana saja yang merupakan pasienku." Lanjut YongHwa menjelaskan pada perawat JinAe.
"Baik Dokter Jung, kalau begitu aku permisi." Pamit perawat JinAe.
Setelah kepergian perawat JinAe, YongHwa langsung beranjak dari tempat duduknya lalu melepas jas putih dan menyampirkannya dilengan kanan. YongHwa berjalan keluar ruangan dan segera mengendarai mobilnya meninggalkan gedung Rah Sakit tempat ia bekerja.
Ditengah perjalanan kerumahnya, tiba-tiba dengan cepat YongHwa memutarkan arah mobilnya kembali menuju sungai Han. Entah karena alasan apa YongHwa ingin merubah arah tujuan mobilnya.
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk YongHwa sampai disungai Han. Kini mobilnya telah terparkir dipinggir sungai besar itu. YongHwa turun dari mobilnya dan berjalan kearah kursi yang seminggu lalu diduduki seseorang yang sangat ia yakini itu ShinHyerella.
YongHwa terlihat menikmati pemandangan didepan matanya dengan pikiran yang kosong. Sesekali desahan nafas beratnya lolos dari mulut YongHwa. YongHwa menyadarkan punggungnya dikursi taman itu seraya melipat kedua tangan didepan dadanya.
"ShinHyerella, dimana kau sekarang?" Ucap YongHwa dengan meloloskan lagi desahan nafas beratnya.
Tanpa YongHwa tahu, seorang wanita tengah berdiri dibelakangnya dengan topangan tongkat yang terselip dikedua lipatan dalam lengannya.
Wanita itu adalah ShinHye. ShinHye baru menyadari ada seorang pria yang sedang duduk dikursi taman yang ia tuju saat ia hampir sampai dikursi taman itu. Posisi pria itu memunggungi ShinHye. Jadi ShinHye tidak mengetahui dan tidak mengenal pria itu sebelumnya hingga beberapa saat yang lalu ShinHye mendengar pria itu menggumamkan kalimat dengan menyebut nama ShinHyerella.
Mata ShinHye berkaca-kaca saat menyadari siapa pria yang ada dihadapannya dengan posisi memunggunginya itu. ShinHye tahu itu adalah YongHwa karena ia merasakan getaran dalam hatinya ketika mendengar pria bertubuh tegap itu menggumamkan namanya.
"Aku merindukanmu ShinHyerella." Gumam YongHwa lagi seraya mendongakkan wajahnya keatas dengan mata terpejam. Terlihat setetes buliran airmata jatuh dari sisi mata kiri YongHwa.
