"Thanks uda nganterin gue," kata Nessa sambil tersenyum tulus.
"Sama-sama. Mana El?"
Nessa tidak menanggapi hal itu dan tersenyum kepada Calvin sebelum menutup pintu apartementnya. Sedangkan Calvin hanya menggaruk rambut belakangnya canggung karna dicuekin Nessa. Calvin mengangkat bahunya dan kemudian meninggalkan flat itu.
"Kamu dari mana aja? Aku khawatir banget," kata Syna sambil menatap khawatir Nessa dan Hazel.
"Maaf, aku ketemu Calvin tadi dijalan."
"Ooh, lain kali kamu jangan lupa hubungi aku ya."
"Baiklah. Maaf ya, Sy."
"Gak apa-apa."
Nessa membaringkan Hazel yang sudah tertidur pulas sedari tadi disebelahnya. Nessa menatap sedih Hazel.
"Nak, maafin mommy ya uda buat kamu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah."
Nessa memejamkan matanya.
Flashback on.
"Lo itu jal*ng tau gak! Minggir gue mau pergi!"
"El, lo jangan gitu. Ada apa sih? Jelasin ke gue dulu masalahnya."
"Lo pel*cur. Gue gak mau punya istri kayak lo," kata El sambil membanting pintu rumah mereka meninggalkan Nessa yang sewaktu itu tengah mengandung Hazel yang sudah berumur 7 bulan.
"El jangan tinggalin gue," gumam Nessa lirih.
Nessa kemudian mengejar El. Karna terlalu semangat untuk mengejar El, Nessa tidak sadar kalau ada sepeda motor yang melanggarnya. Meskipun hanya sepeda motor, tetapi Nessa mendapatkan pendarahan.
"Tolong! Siapapun tolong gue! El! Tolong gue El!"
Nessa berteriak minta tolong sambil menatap mobil El yang sudah hilang dari pandangannya.
"Nessa! Kamu gak apa-apa?"
"Kamu?"
Pandangan Nessa menggelap dan tidak tau apa yang terjadi setelahnya.
Flashback Off.
Nessa terbangun karna tepukan dipipinya.
"Ma-ma!"
Nessa mengucek kedua matanya kemudian tersenyum.
"Aduh anak mommy bangunnya cepet banget hari ini," kata Nessa gemas sambil menggendong Hazel dipelukannya.
Nessa membawa Hazel kekamar mandi dan memandikannya sambil bernyanyi.
Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya, menyinari dunia."Nah, uda wangi anak mommy," kata Nessa sambil mengecup kedua pipi gembulnya Hazel yang dibalas ketawa riang dari Hazel.
"Syn, kamu uda makan?"
"Hem, aku mau omongin sesuatu sama kamu."
"Ada apa?" Tanya Nessa ketika melihat tampang serius dari Syna.
Nessa meletakkan Hazel dilantai dan membiarkannya bermain sama boneka-bonekanya.
"Kamu uda tau gak berita terbaru dikantor?"
"Yang mana satu?"
"Ituloh yang CEO baru," kata Syna gak sabaran.
Deg! Keringat dingin mengucur dari pelipis Nessa. Syna yang tau hal itu pun mendekati Nessa dan kemudian memeluknya erat.
"Kamu jangan khawatir meskipun dia kembali, meskipun dia mau merebut semuanya, meskipun dia mau menyakitimu maupun menghancurkanmu, percayalah Nes, aku selalu ada buat kamu," kata Syna sambil menepuk pelan punggung Nessa.
Nessa tersenyum. Nyaman. Serasa kembali kerumah.
"Thanks, Sy. Udalah, lepasin pelukanmu, aku mau mandi nih. Haha."
"Dasar! Pantesan aku dari tadi cium bau bangke!"
"Hahaha!"
"aku akan berusaha untuk menjaga apa yang menjadi milik aku tetap disisi aku. Enggak akan kehilangan seperti dulu," tekad Nessa.
"Semangat Nessa! Kamu pasti bisa!" Gumannya.
TBC.