Galau

1.1K 126 4
                                    

Chapter 5

Malam ini bintang tak begitu banyak menampakkan dirinya hanya beberapa bintang yg terlihat terangnya di antara pekatnya awan. Seorang pemuda tampan tampak termenung di balkon kamarnya.

Sepulang sekolah ia merasa moodnya benar-benar buruk. Setelah puas dengan Pspnya ia hanya bisa melamun meratapi dirinya sendiri.

"Apa selama ini gue keliatan bgt suka sama Yuki bahkan hampir semua orang tahu apa Yuki juga tau lagi?" raut wajah Stefan seketika murung.

"Tapi kayanya dia biasa aja apa dia nggak pernah sadar kalo dari awal gue sebenernya udah suka. Ternyata bener kata orang laki-laki dan perempuan gak bisa bener-bener hanya sekedar sahabatan" gumam Stefan.

Stefan semakin kesal menginagat kejadian tadi siang yg membuatnya sukses galau seharian.

"Mau ngapain loe kesini mau ngajak ribut berani bgt masuk area kelas gue" ucap seorang cowok yg memang terlihat berandalan dan suka ribut ia seperti preman yang berjaga dipintu kelas.

"Enggak ko kak saya cari kak Verrel"
"Oh loe nyari sisongong"

"ngong ada yg nyari tuh" teriak Ajun
Verrel yg tau itu sebutan teman sekelasnya yg sableng itu segera menyahut.
"Siapa jun?"

"Nama loe siapa?"

"Sstefan kak"

"Nama lo aneh" ucap Ajun
"Si sepan" teriak Ajun
Verrel seketika mengernyit ia merasa tidak kenal dg orang bernama Sepan karena penasaran iapun keluar dan mengernyit menatap Stefan. "Mau ngapain  loe?"

"Gue mau ngomong sama loe soal Yuki"
Verrel berjalan kearah taman Stefanpun mengikuti.

"Mau ngomong apa sih sampe berani langsung nemuin gue emang sepenting apa? Maksud lo tentang Yuki apa?"
Rentetan pertanyaan itu membuat Stefan diam sejenak.

'Urusan yuki emang selalu penting buat gue' batin Stefan.

"Gue mau loe ngejauhin Yuki!" ucap Stefan pada akhirnya. Verrel hanya terkekeh mendengarnya.
"Loe emang siapanya Yuki ngelarang gue deketin dia loe bukan cowoknya lo cuma sa-ha-bat Yuki" ucap Verrel . Membuat Stefan kesal tetapi dalam hati membenarkan ucapan Verrel.

"Tapi gue ditugasin buat jagain Yuki " jawab Stefan mantap.

"Ngaku aja kalo loe juga suka sama Yuki gitu aja repot" ucap Verrel.

'Tau darimana kalo gue suka sama Yuki' Verrel yg melihat wajah bingung Stefan langsung menjawab.

"Keliatan dari cara loe natep dia gue cowok jadi gue tau udahlah lo nggak usah repot-repot ngancem gue ngejauhin dia karena nggak mempan loe kan pengecut mana berani sama gue"

Stefan yg mendengar ucapan Verrel emosinya tersulut.
"Gue bukan pengecut" ucap Stefan tegas dan mantap.

"Buktiin kalo loe bukan pengecut loe harus nembak Yuki. "  Ucapan Verrel langsung menancap pas pada sasaran. Stefan langsung terdiam dan tak berkutik. Stefan tidak pernah berani mengungkapkan cintanya ia sudah  terlalu takut jika ia menyatakan perasaannya pada Yuki ia akan merusak persahabatannya. Yang sangat ia takutkan jika Yuki menolaknya lalu menjauhinya.

"Diem loe pertanda ucapan gue bener. So you loser now" ucap Verrel bangga meninggalkan Stefan yg masih termenung.

Dan galaunya semakin akut melihat sikap aneh Yuki dikelas.

Stefan kembali termenung pikirannya seakan berkecamuk.Ia meremas rambutnya frustasi.

Mau bilang cinta tapi takut salah
Mau bilang sayang tapi bukan pacar
Tembak tidak ya tembak tidak ya ?

"Yuki sebenernya loe ngerasain hal yg sama atau engga sih ?" lirih Stefan.
Stefan menatap salah satu bintang seolah untuk mengirimkan pertanyaannya. Ia merasa konyol sendiri.

***

Didalam kamar bernuansa pink yang mendominasi setia sudut ruangan seorang gadis nampak tidak nyaman. Ia bergerak-gerak gelisah didalam selimutnya.

"Aarrghh.... Kenapa masih aja kebayang-bayang cowok itu apa iya gue suka sama dia?"

Setelah pertemuan dengan lelaki misterius itu Yuki terus aja kepikiran.
Wajahnya seperti terngiang-ngiang dalam otaknya. Biasanya ia yg selalu membaca novel sebelum tidur agar membuatnya mengantuk namun ia seperti berhalusinasi melihat wajah pria itu tersenyum didalam novelnya kontan membuat Yuki menutup kasar novelnya.

"Loe sebenernya siapa? Kenapa gue ngerasa penasaran bgt " gumam Yuki.



Tbc ☺

Ini kebanyakan kegalauan epam

Dream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang