Anggota Baru

854 86 2
                                    


Chapter 11

Hari Sabtu adalah jadwal kegiatan pembelajaran ekskul Retalika. Siswa-siswi anggotanya sudah berkumpul 20 orang siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.

Yuki dan Stefan duduk dikursi paling belakang. Hari ini mereka sudah mulai masuk.

Senior yang memantau seluruh anggotanya sudah masuk semua lalu Tata memasuki kelas .
"Calon anggota baru silahkan maju" ucap Tata. Entah kenapa jantung Yuki dan Stefan tiba-tiba berdebar tak menentu.
Yuki dan Stefanpun maju.
"Kalian ikut saya keruang sebelah" perintah Tata. Yuki dan Stefan pun mengikuti kakak senior mereka lalu masuk kedalam ruangan itu.

Disana ada Ajun dan kawan-kawannya.
'Aduh kenapa ketemu nih orang lagi sih. Nyesel gue masuk kalo ternyata seniornya dia'  batin Stefan.

"Eh loekan yg waktu itu nyari si songong loe temennya si songong dong?" tanya Ajun.
Yuki bingung ia menatap Stefan dan Ajun bergantian merasa aneh Stefan mengenal Ajun.
"Bukan kok ka saya bukan temannya saya waktu itu ada urusan sebentar" jawab Stefan. Ajun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
Lalu sekarang perhatian Ajun teralih pada Yuki ia melihat Yuki dari atas sampai bawah yang membuat Yuki risih dan membuat Stefan geram.

'Si Ajun ngapain sih liatin Yuki segitunya resek bgt' batin Stefan.

'Cantik juga nih cewek lumayan buat cuci mata'  Ajun terkekeh sendiri.
Ajun pun mulai mengintrogasi Yuki dan Stefan.

***

"Saya meminta maaf kepada kalian karena selama ini saya jarang ikut ekskul ada masalah intern yang tidak mungkin saya jelaskan disini. Saya harap kalian mengerti dan bisa menerima saya kembali sebagai ketua" pidato Al kepada semua juniornya.
Ia tipe pemimpin yang tidak banyak bicara. Semua anggota nampak senang Al kembali aktif karena menurut mereka Al adalah senior sekaligus guru yg baik. Beberapa kali Al sempat mengisi materi dan mereka semua menyukai cara Al mengajari mereka.

"Izin bicara saya perwakilan dari semua anggota saya dan teman-teman justru seneng kakak bisa aktif disini kembali kami harap kakak akan selalu aktif disini untuk lebih memajukan dan mengembangkan ekskul ini supaya menjadi lebih baik." ucap anak laki-laki.

Al  merasa kagum sekaligus terharu dengan jawaban juniornya. Ia merasa anak itu memilki bakat kepemimpinan yang luar biasa.
"Nama kamu siapa?" tanya Al karena ia baru beberapa kali masuk ekskul  dan tidak mengenal nama-namanya.

"Saya Arbani Yazis kelas X-2 jabatan Koordinator Putra" ia memperkenalkan diri secara lengkap.
"Oh Koor putra pantas kamu lebih aktif"
Al merasa telah banyak kehilangan momen. Harusnya ia juga ikut menyeleksi dan memilih koordinator namun sepertinya pilihan Tata dan yang lainnya sudah tepat memilih Bani sebagai ketua junior.

"Tuhkan Al mereka itu lebih milih loe daripada si Ajun"

Al melihat junior-juniornya yang terlihat sedikit.
"Kok cuma segini sih Ta perasaan waktu itu banyakan."
"Biasa ulah sibiang kerok mereka pada kapok dikerjain si Ajun gara-gara itu tuh aku makin kesel dan benci sama dia " ungkap Tata.
"Separah itu kelakuan dia?"
"Ya gitu deh kamu jangan kalah lagi sama dia nanti dia makin seneng"
"Iya kali ini gue bakal lawan dia gue gak mau diinjek-injek lagi"
"Nah gitu dong itu baru Al gue eh maksud gue Al ketua kita"
"Eh katanya ada anggota baru yang mana?"
"Diruang sebelah merekakan masuknya baru jadi lagi di introgasi sama si Ajun"
"Ajun?"
"Iya tapi loe tenang aja diudah jinak kok gak akan ngapa-ngapain mereka" kekeh Tata.

"Sekarang loe ya yang jadi pemateri mereka pasti kangen loe ajarin"
"Minggu besok aja deh gue mau nemuin Pak Ridwan dulu, gue nggak enak sama beliau gue mau minta maaf karena selama ini lalai"
Pak Ridwan itu guru Seni Budaya yang menjadi Pembina Ekskul Retalika.
"Oh gitu ya udah , palingan beliau ada diruang Kesenian"
"Gue tinggal ya "
"Tapi nanti pas praktek loe ikut ya mereka pasti pada kangen liat loe Repling malam" pinta Tata.
"Sip"

***

Setelah Yuki dan Stefan menjawab semua pertanyaan yang Ajun berikan mereka masuk keruangan semula.
"Permisi kak"
"Oh kalian masuk langsung duduk, Oh iya kalian pasti ketinggalan banyak materikan nanti kalian salin dari yg lain soalnya nanti bakal di periksa"
Yuki dan Stefan hanya mengangguk.
Mereka lega sudah terbebas dari Ajun yang sungguh menyebalkan.

"Pantesan banyak yang pada keluar kalo seniornya kaya si Ajun" bisik Stefan pada Yuki.
"Ssttt..  gak boleh gitu kita kan gak kenal ka Ajun sebenernya gimana"
"Udah jelas kali dari kelakuannya kita harus hati-hati sama dia terutama kamu jangan-jangan dia naksir kamu lagi"
"Ngaco aja udah deh mending sekarang kita liat kedepan dengerin penjelasan ka Tata kasiankan mulutnya sampe berbuih gak didengerin"
Stefan pun menatap kedepan dan mulai mendengarkan penjelasan  Tata.

***

Setelah Al menemui Pak Ridwan ia segera ke kebun belakang sekolah yang dijadikan Basecamp Retalika disana ada sebuah pohon besar untuk latihan Repling.  Ia kira prakteknya sudah dimulai ternyata masih persiapan .
Terlihat Ajun dkk sudah diatas pohon untuk menyiapkan Repling.

"Eh manusia es akhirnya dateng juga" ucap Ajun. Al tak menggubris ucapan Ajun ia mengambil tali pelindung untuk melindingi dirinya dari pinggang sampai paha.

Tata menggiring anak-anak juniornya menuju kebun belakang. Mereka pun sampai namun saat mereka sampai semuanya nampak terkejut melihat aksi sang ketua terutama Yuki ia merasa kaget takut dan khawatir.
Al yang sedang bersiap turun dari dahan pohon. Dan akhirnya Alpun sudah menggantung diatas pohon.
Dan yang membuat semua junior tercengang Al membalikan kepalanya jadi dibawah. Yuki yg melihat ingin teriak namun ia menutup mulutnya. Lalu Alpun mulai mendarat ia kembali membalikan badannya.

Semua junior nampak bertepuk tangan kagum.
"Wah hebat bgt kak saya juga ingin belajar Repling malam"  ucap Bani.
'Ya ampun si Bani gila apa segitu ekstrimnya pengen kaya gitu. Gue sih ogah gue masih sayang sama nyawa gue' batin Stefan ngeri.
'Ka Al bener-bener keren hampir aja gue sport jantung liat dia terjun mana kepalanya kebalik haduh bikin jantung gue hampir copot. Kayanya gue makin kagum sama si kakak' Yuki tersenyum.

"Siapa diantara kalian yang mau nyoba? Kalian udah pernah diajarinkan waktu itu? Oh iya kan ada dua anggota baru gimana kalo kalian aja nanti diajarin sama kak Al"
Stefan dan Yuki sontak terkejut takut.
Stefan tampak menelan ludah ia sudah ketakutan jika harus praktek seperti Al ia bisa naik pohon tapi tidak bisa seperti yg Al lakukan.

Yuki merasa serba salah disatu sisi ia takut dan sama sekali tidak bisa naik pohon namun disisi lain ia ingin sekali karena Al langsung yg mengajari.

Dari atas pohon Al nampak menatap seorang gadis yg sepertinya ia kenali ternyata anggota baru itu gadis itu.

"Apa nggak berbahaya kak?" tanya Stefan gugup.
"Kamu tenang aja kalo masang talinya bener nggak akan apa-apa"
"Tapi kak" Stefan hendak memprotes namun disela oleh seseorang.

"Saya mau coba kak"

Tbc ☺

Dream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang