Patah Hati

769 90 0
                                    

Chapter 18

Sepulang sekolah Yuki menemui Gio ia ingin mencari tahu mengapa Gio tidak memberitahu jika yg menolongnya adalah Al.

"Ada apa ki tumben kamu nyari kakak" tanya Gio sumringah.

"Aku mau tanya soal yg nolongin aku kemarin siapa?" tanya Yuki yg membuat Gio terkejut apa Yuki sudah tahu jika bukan ia penolongnya atau ia hanya bertanya saja.
"Aku yg nolong kamu" kata Gio akhirnya.

"Kenapa kakak bohong?"
Pertanyaan Yuki menohok Gio.
"Aku udah tahu sebenernya kemarin yg nolong aku kak Al-kan ?"
"Kamu tau darimana?"

"Gak penting aku tau darimana.
Kenapa kakak nggak jujur?"

"Karena aku mau kamu anggep aku penolong kamu"
"Tapi kenapa ?"
"Karena aku sayang sama kamu aku suka sama kamu dan aku mau kamu jadi pacar aku" ungkap Gio akhirnya yg membuat Yuki sangat terkejut ia sama sekali tak menyangka akan seperti ini. Padahal ia hanya menganggap Gio sebagai teman dan kakak tidak ada perasaan lebih dari itu.

"Maaf kak tapi aku selama ini hanya menganggap kakak seperti kakak aku sendiri. Aku nggak bisa jadi pacar kakak"

"Tapi kenapa? Kamu belum mencobanya aku yakin kamu pasti bisa sayang sama aku"

"Maaf kak tapi aku bener-bener nggak bisa aku mohon lupain perasaan kakak buat aku. Aku mau kakak tetep jadi kak Gio yg aku kenal "

Yuki pun meninggalkan Gio yg masih termenung. Gio tentu saja sakit hati marah kesal frustasi kecewa semuanya menjadi satu.

***

Setelah latihan cukup keras Stefan dkk pun beristirahat. Seperti biasa tampak seorang gadis yg duduk dipinggir lapangan memberi minuman dan handuk kecil untuk Stefan.

"Eh fan loe nggak peka apa maksud tuh cewek perhatian sama loe"

Stefan sendiri sebenarnya kasihan karena gadis itu selalu menontonnya latihan dan memberinya minum namun ia hanya mengucapkan terima kasih dan tidak pernah bertanya jangankan menanyakannya menyapa pun tidak pernah ia lakukan. Gadis itu pun hanya terdiam memandanginya tanpa berbicara apapun yang membuat Stefan heran namun ia abaikan.

Setelah Stefan sampai dipinggir lapangan seperti dugaannya gadis itu menghampirinya dan memberinya minuman dingin serta handuk kecil.

Seperti biasa Stefan menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Setelah memberi Stefan minuman gadis itu langsung segera berbalik untuk pergi.

"Tunggu"
Gadis itu terdiam namun belum membalikan badannya.

"Hei " Stefan pun berinisiatif menghampirinya .

Gadis itu justru menunduk saat Stefan menghampirinya .
"Hei nama loe siapa?" tanya Stefan.
Namun gadis itu belum menunjukkan tanda-tanda untuk menjawab pertanyaan Stefan. Ia justru meremas-remas tangannya gugup. Jantungnya berdegup cepat saat Stefan didekatnya.
"Gue cuma mau bilang makasih karena loe yg sering ngasih gue minum. Kayanya kalo diitung-itung lumayan itu mengurangi uang jajan loe gue cuma mau ngebales" ucap Stefan konyol.

"Aku ikhlas kok " ucap gadis itu.

"Iya gue tau tapi tetep aja gue ngerasa gak enak guekan selama ini cuek juga kaya nggak tau terima kasih bahkan gue nyapa loe baru sekarang"

Gadis itu semakin terlihat salah tingkah , kaku dan canggung.
"Maaf aku harus pergi"
Stefan mengernyit heran iapun hanya mengedikkan bahunya lalu kembali berkumpul dengan teman-temannya.

"Loe tadi serius nyamperin tuh cewek" kata Ahyar tertawa geli.
"Iya gue ngerasa kasihan aja tuh cewek selalu kasih gue minum tapi gue selalu cuekin"
"Dia emang cewek paling pendiem aneh sekaligus misterius" kata Reno.

"Loe kenal Ren? Soalnya pas tadi gue nanya namanya aja dia gak jawab"

"Dia sekelas sama gue kayanya dia suka sama loe deh Stef"

"Eh Reno nenek-nenek pikun aja tau kalo tuh cewek emang demen sama si Stefan keliatan bgt " celetuk Joshua.

Stefan jadi penasaran dengan gadis itu.

***

"Mendingan kakak labrak aja kak dari pada makin ngelunjak dan dia bener-bener rebut gebetan kakak" ucap Aurelli. Ia berencana untuk menghasut Laura yg menurut gosip sedang dekat dengan Verrel. Aureli mendapat ide itu saat ia tak sengaja melihat Verrel dan Yuki jalan berdua di mall. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan akhirnya mengabadikan moment saat Verrel menggandeng mesra Yuki.

Laura yg melihat foto-foto yg ditunjukkan Aureli merasa kesal dan sakit hati. Ia pikir Verrel serius dengannya bukan hanya korban Php tapi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Verrel tetaplah seorang Playboy.

"Gimana kak? Kakak setuju nggak cewek itu emang kecentilan dan kegenitan bukan cuma kak Verrel yg dideketi banyak cowok lain juga kak. Cewek kaya gitu harus cepet di basmi" ucap Aureli semakin mengompori Laura.

"Bener tuh kak baru kelas satu gayanya udah belagu gitu" celetuk Rena.

"Ok kalian tenang aja kita pasti bakalan ngelabrak tuh cewek abis-abisan" teman Laura menimpali. Karena sejak tadi Laura hanya diam sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kalo gitu kita pamit ya kak bye"
"Oke, thanks infonya" ucap Mitha. Anak kelas sebelas yg terkenal suka melabrak adik kelas yg menurutnya kecentilan dan belagu apalagi sekarang info yg diberikan adik kelasnya benar-benar sasaran empuk karena cewek itu ngerebut gebetan sahabatnya.

"Loe tenang aja ra kita semua selalu ngedukung loe dan berada dipihak loe kalo ada yg berani nyakitin loe itu berarti tandanya mereka berani sama kita" ucap Mitha.

***

"Tumben loe kesini lagi galau ya?"
"Gue gak ngerti sama pikiran cewek
mereka kaya ngasih harepan tapi ujung-ujungnya nyakitin" Verrel yg mengerti dengan arah pembicaraan Gio menyahut.

"Loe udah nembak Yuki?"
"Iya dan gue ditolak puas loe!"
"Eh bro jangan marah-marah dong. Cewek didunia ini tuh banyak bukan cuma satu. Mati satu tumbuh seribu Men ! Lagian perbandingan cowok sama cewek tuh 1:4 bahkan kalo mau kita bisa dapet 4 bro.
Buat apa ngegalauin satu cewek." ucap Verrel .

"Tapi kalo hati gue mentoknya cuma kesatu cewek gimana?"

"Move up Move on Move away kata Pak Mario Teguh juga"
"Enak loe cuma ngomong karena loe nggak ngerasain apa yg gue rasa"
"Iya sih tapi sesama cowok gue ngertilah gimana perasaan kalo ditolak cewek. Sabar aja gue yakin loe bisa dapet yg lebih baik . Lepaskanlah maka semoga esok kamu mendapat yg lebih baik. Lepaskanlah maka semoga suasana hatimu akan lebih ringan" kata Verrel bijak.

"Kata-kata darimana loe ngopas Mario Teguh lagi ya?"
"Enggak kali ini bukan Mario Teguh itu tuh kata-kata penulis novel yg terkenal bang Darwis Tere Liye"

"Sejak kapan loe hobi baca novel"
Verrel salah tingkah mau menjawab apa sebenarnya waktu itu ia hanya trik pergi ke toko buku langganan Yuki dan seperti skenario sinetron berpura-pura tidak sengaja bertemu lalu ia asal ngambil novel dan akhirnya Verrel pun mulai suka membaca novel.

"Gak hobi kok cuma kalo ada waktu senggang " balas Verrel.



Tbc
Kritik saran & vomentnya ditunggu



Dream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang