Cinta Masa Lalu

1.1K 121 11
                                    

Chapter 6

Yuki dan Stefan hari ini ke perpustakaan bersama-sama .
Stefan mulai melihat-lihat buku Sejarah sedangkan Yuki pikirannya gelisah ia penasaran ingin melihat cowok misterius itu.

"Fan aku cari disebelah sana ya"
Stefan hanya mengangguk dan mulai membaca salah satu buku yang ia ambil dirak.

Saat Yuki melangkah menuju tempat kemarin entah kenapa dadanya berdegup cepat. Ia berharap cowok itu tidur disana lagi seperti kemarin.

Namun setelah ia melihatnya lantai nampak kosong tidak ada siapapun. Entah mengapa Yuki merasa kecewa.

'Apa maksud cowok itu mau ngasih tau namanya kalo kita ketemu lagi apa itu artinya kita nggak akan ketemu dalam waktu singkat'

Yuki nampak melamun sendiri ia terkejut saat ada yg menepuk pundaknya.

"Kamu ngapain ngelamun disini ntar kemasukan setan lho"

"Iih Stefan ngagetin aku aja"
"Lagian ngelamun disini,  ngelamunin apa sih? Ngelamunin aku ya?"

"Yee.. Geer siapa juga yg ngelamunin kamu males bgt Wlee..." Setelah Yuki memeletkan lidahnya ia berjalan keluar perpus.

"Eh kok gue ditinggal sih"
Stefanpun menyusul Yuki dan mensejajarkan langkahnya.

***

"Loe yakin masih mau nerusin rencana loe?"
"Ya iyalah jangan bilang loe mau nyerah gitu aja"
"Ya gue aneh aja kenapa loe bisa benci sama cewek lugu kaya gitu."

"Loe nggak tau apa-apa soal dia gue yg lebih tau jadi cukup jalanin rencana kita bikin dia jatuh cinta terus loe putusin. Ngerti !!"

"Gue pengen tau aja alesan loe karena yang gue rasain dia itu cewek yg baik"

"Udahlah rel gue bilang itukan privasi gue"

"Tinggal jelasin sebenernya dulu hubungan loe sama Yuki itu apa?
Gue cuma penasaran kenapa loe bisa sebenci itu sama dia? Kitakan sahabat jangan loe simpen masalah loe sendiri. Ayolah Max jelasin karena gue ngerasa ada yg janggal dia nggak seperti apa yg loe tuduhkan."

Max menatap tajam dan menyilidik pada Verrel ia merasa curiga.
"Jangan-jangan loe suka beneran sama Yuki?"

"Kalo iya kenapa?" tanya Verrel menantang.
"Gak boleh"

"Loh kenapa? Bukannya loe benci ?
Kayanya gue mulai ngerti . Loe sukakan sama Yuki ?"

"Itu cuma masa lalu"

"Tapi kenapa sampe sekarang masih dendam kalo cuma masa lalu loe masih cintakan" Verrel semakin menyudutkannya.

"Tapi setelah gue jelasin loe harus tetep jalanin rencana kita" pinta Max.

"Oke gue janji"

"Fine gue akan cerita semuanya"

Dua anak berseragam putih biru nampak sedang bercanda dan tertawa diatas kursi putih taman itu.

Mereka tampak menikmati eskrim digenggaman tangan mereka.
Sudut bibir anak perempuan tampak blepotan dibibirnya.
"Kebiasaan kalo makan eskrim blepotan" ucap anak laki-laki dengan lesung pipit khasnya.

Iapun membersihkan sudut bibir mungil anak perempuan itu membuat anak lelaki itu menatap bibir itu.

"Kak Max kenapa liatin Yuki kaya gitu?" tanya Yuki membuat Max salah tingkah.

"Nggak pa-pa kok" jawab Max kikuk.

Sejak tadi ia nampak gugup dan gemetaran. Ia ingin menyatakan perasaan pada gadis disampingnya.
Max dan Yuki sudah dekat hampir 2 taun. Max yg lebih tua dari Yuki sebentar lagi lulus dan tidak bisa bertemu Yuki setiap hari lagi. Max yang sudah menyukai Yuki sejak masa orientasi siswa mulai mendekati Yuki sampai sekarang. Ia merasa Yuki pun memiliki rasa yang sama terlihat dari sikap Yuki yang seperti menyambutnya.

Maxpun mengeluarkan cokelat dari tasnya. Max tau betul Yuki penggemar cokelat.

Yuki yang melihat ekspresi Max yang aneh menjadi bingung.

"Kak Max kenapa kaya yg tegang gitu deh ? Kakak sakit?" tanya Yuki khawatir.

"Engga kok Yuki aku mau ngomong serius sama kamu"

"Ngomong apa sih kak?" tanya Yuki penasaran.

"Kamu bahagia nggak deket kakak?"

Yuki terkekeh merasa lucu dan aneh.
"Iyalah Yuki bahagia emang kenapa nanya gitu? "Yuki semakin bingung dengan arah pembicaraan Max.

Max tampak menghela nafasnya
Lalu berlutut di rumput .
"Kak Max ngapain sih ayo bangun"
Yuki merasa aneh dg gelagat Max. Yuki berdiri berniat membangunkan namun justru kedua tanannya digenggam erat oleh Max Yukipun terkejut dan merasa takut.

"Please dengerin kakak ngomong selama ini kita udah deket banget kita ngelewati hari bareng-bareng dan sebentar lagi aku lulus otomatis kita bakal jarang ketemu sebelum aku keluar aku mau ngungkapin perasaan aku buat kamu." Max menghela nafas terlebih dahulu .

"Yuki aku cinta sama kamu kamu maukan jadi pacar aku?"

Yuki yg mendengar itu bingung harus menjawab apa selama ini Yuki dekat dengan Max karena Yuki sudah menanggap Max seperti kakaknya sendiri yg selalu melindungi Yuki.
Namun Yuki tak menyangka Max menyalahartikan kedekatan mereka.

"Maaf ka Yuki Yuki gak bisa" lirih Yuki.

Ucapan itu begitu menusuk dihati Max.

"Bohong kamu pasti bohong kamu juga pasti cinta sama kakak!"

"Please kak jangan gini, aku sayang sama kakak tapi sebatas sayang seorang adik nggak lebih." Meskipun membuat Max sakit hati tapi itu untuk kebaikan mereka .

Yuki menarik tangan Max berdiri dan memeluknya untuk menenangkan namun Max sama sekali tak membalas malah melepaskannya lalu berlari.

Max sangat kecewa dan patah hati ia pikir cintanya akan terbalas bukan cinta sebelah tangan.
Hati Max terasa hancur berkeping-keping.
Max pergi untuk menenangkan diri.

Satu bulan Max tidak lagi bertemu dengan Yuki tidak menghubungi Yuki.
Yuki yg mengerti tidak ingin mengganggu Max .

Siang itu saat istrirahat Max ingin menemui Yuki di tempat biasa Yuki menghabiskan waktu istirahatnya.

Namun ia terkejut melihat Yuki dengan anak lelaki mungkin seangkatan dengan Yuki sedang bercanda dan tertawa bersama.

Max mengepalkan tangannya emosi karena biasanya ia yg selalu menyempatkan waktu untuk duduk berdua dengan Yuki kini ia merasa kecewa karena mengira Yuki mencintai orang lain.

"Dasar playgirl " mulai saat itu Max membenci perempuan terutama Yuki.
Ia seperti diberi harapan untuk bisa memiliki nyatanya hanya harapan kosong.
Sampai lulus Max tak pernah lagi menemui Yuki.

"Konyol" komentar Verrel setelah mendengar cerita Maxime membuat Max marah .
"Maksud gue gini loh loe benci cuma karena ditolak terus dia malah sama cowok lain. Hal kaya gitu kan wajar.
Emang kadang cowok yg jatuh cinta itu wajarkan kalo ditolak"

"Tapi ini beda gue harusnya gak ditolak karena gue yakin dia juga cinta tapi ternyata jauh dari harapan."

"Kalo gitu ceritanya usul gue nih loe deketin dia lagi baik-baik jangan malah mau nyakitin dia"

"Tapi gue mau dia rasain apa yg gue rasain dulu" jawab Max berapi-api.
"Loe udah janji tetep jalanin rencana ini kalo gue udah cerita sekarang buktiin janji loe"

Verrel hanya mendesah pasrah ia tau keadaan Max saat ini mungkin karena masih sakit hati.

Tbc ☺

Makin gaje idenya mentok

Ada yg mau ngasih kritik saran?
Ditunggu ☺



Dream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang