Who ?

744 85 5
                                    

Chapter 13

Seorang laki-laki tampan tampak menunggu seseorang dimeja dengan no 12. Ia tampak mengotak-atik handphonenya.
"Kamu dimana ? Aku udah dikafe.
Send

"Lagi Otw kak "
Send
"Oh cepet ya!"
Send
"Iya kalo nggak macet ."
Send

Yukipun turun dari sebuah taxi yang ia tumpangi . Iapun masuk ke kafe tempat janjiannya. Verrel yg melihat kedatangan Yuki langsung melambaikan tangannya. Yuki yg mengerti lalu menghampiri Verrel.

"Udah lama kak?"
"Lumayan, tapi aku nggak pa-pa kok menunggu selama apapun kalau untuk nungguin kamu "
"Apa sih kak gombal"
"Aku serius"
"Aku kesini bukan buat denger gombalan kakak ya aku mau nagih janji kakak nyelesain wawancaranya soalnya ka Gio udah nanyain"
"Santai aja aku pasti tepatin tapi nggak harus sekarangkan?" Verrel menaik turunkan alisnya membuat Yuki sebal.
"Sekarang mending kita jalan" ajak Verrel.
"Jalan? Jalan kemana ?"
"Ada deh ayo hari ini kita having fun"
Verrel menarik pergelangan tangan Yuki.

"Kemana sih kak?"
Yuki bertanya saat ia sudah berada disamping Verrel didalam mobil lelaki itu.
"Seneng-seneng lagian inikan hari libur"

Mobil Verrel menepi disalah satu mall ternama.
"Mau ngapain sih kak ke mall?"
"Udah ikut aja yuk "

Verrel menggenggam tangan Yuki mesra. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yg dimabuk asmara. Namun Yuki mulai merasa risih. Ia terus mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Verrel namun hasilnya nihil karena kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan Verrel.

"Kak lepasin gak enak diliat orang"
"Ya nggak pa-pa lah udah deh jangan ribet cuma pegangan tangan"
"Ya tapi kalo ada anak sekolah yg liat mereka pasti mikir yg enggak-enggak"
"Ya nggak pa-pa lah malah bagus"
"Hah maksud kakak ?"
" Nggak maksud apa-apa udah deh ayo kita main"

Verrel dan Yuki pun sampai di Time zone. Disana terlihat berbagai macam permainan ada yg untuk anak-anak sampai yg dewasa.
"Kamu mau main apa?"tanya Verrel
Yuki tampak berfikir ekor matanya melirik kesana kemari melihat ragamnya permainan. Verrel yang jenuh belum mendapat respon Yuki akhirnya menarik pergelangan tangan Yuki menuju tempat bermain pilihannya.
"Kelamaan mikirnya sini ikut aku".
Verrel mengajak Yuki berbagai macam permainan membuat sehingga Yuki tertawa gembira dan tersenyum.

Setelah selesai bermain Verrel pergi membeli eskrim dan meninggalkan Yuki sendiri . Yuki yg cukup kelelahan setelah bermain hanya menunggu Verrel sambil melihat-lihat sekelilingnya. Lalu netra coklatnya tak sengaja menatap orang yg ia kenali.
"Itu kaya kak Al deh tapi sama siapa kok kaya akrab bgt?" Yuki terus memperhatikan Al yg sedang berbicara dengan seorang gadis sembari melihat-lihat jam tangan.

"Apa jangan-jangan itu pacarnya kak Al " Yuki nampak kecewa jika Al benar-benar sudah memiliki kekasih.
Ia terus menatap Al sampai tidak sadar Verrel sudah menyodorkan tangannya yg berisi eskrim didepan wajah Yuki.
"Hey kok bengong "
Yuki yg mendengar suara Verrel lalu tersadar dan segera mengambil eskrimnya. Verrel yg pensaran melihat kearah yang Yuki lihat. Verrel mengenali dua orang yg sedang berbincang-bincang itu.
"Itukan si Al sama Alysa" ucap Verrel
"Mereka pacaran?"
"Mungkin soalnya mereka sekelas bisa jadi sih" ucapan Verrel membuat Yuki tampak kecewa.
"Emang kamu kenal sama si Al kayanya dari tadi kamu merhatiin mereka terus ?"
"Hah enggak kok cuma kebetulan aja ngeliat kearah sana" kilah Yuki.
"Ya udah sekarang kita nonton yuk"
ajak Verrel lalu menggenggam tangan Yuki lagi. Berkali-kali Yuki melepas dan menolak namun selalu gagal sekarang ia pasrah Verrel menggenggam tangannya.

Alysa yg tak sengaja melihat Verrel dengan seorang gadis sontak memberitahu pria disampingnya-Al.
"Eh Al itu Verrel sama siapa?"
Al pun melihat ke arah telunjuk Alysa Verrel menggandeng tangan Yuki ia tampak cuek dan tak peduli.
"Itu anak kelas 10 dia junior gue " jawab Al cuek.
"Oh kayanya gosipnya bener deh kalo si Verrel jadian sama anak kelas 10" ucap Alysa
"Mungkin" ucap Al acuh tak acuh. Ia tampak sibuk memilih jam tangan yg cocok untuk bundanya.
"Jadi menurut loe bagusan yg mana?" Al menunjukkan dua jam tangan pada Alysa. Alysa tampak menilai dan akhirnya memilihkan jam untuk Al.
"Kayanya yg ini deh keliatan elegan dan anggun cocok buat bunda kamu"
"Selera loe ok juga gue emang gak salah minta pendapat loe" puji Al
"Iyalah Alysa gitu " bangga Alysa.
"Mbak saya ambil yg ini ya" memberikan jam tangan pilihannya pada penjaga toko .
"Abis ini anter gue nonton" pinta Alysa.
"Iya"

***

Verrel dan Yuki sudah memasuki studio bioskop . Verrel memilih film romance karena menurut Maxime Yuki sangat suka film romantis.
Filmpun mulai tayang Yuki tampak fokus melihat layar lebar yg terpampang didepannya.

Dipertengahan film konflik mulai muncul dan beberapa adegan sedih membuat Yuki menangis .
Awal filmnya romantis pas pertengahan dan mendekati ending alurnya semakin menyedihkan Yuki semakin terisak saat adegan difilm itu tokoh utama laki-lakinya meninggal karena sakit.
Lalu seseorang disebelahnya memberikan Yuki saputangan.
Karena terlalu menghayati filmnya ia tidak sadar jika yang memberikannya sapu tangan bukan Verrel. Karena semenjak Yuki menangis tangan kanan Verrel mengusap punggung Yuki lembut bermaksud menenangkan Verrel tak menyangka jika filmnya bisa membuat para gadis menangis. Karena sejak adegan menyedihkan difilm itu banyak suara-suara perempuan yg terisak termasuk perempuan disebelahnya .
"Hati cewek tuh lembut bgt cuma nonton film doang udah mewek aja ckckck" batin Verrel.

Film pun selesai diputar dan akhirnya happy ending tokoh utama wanitanya menemukan cinta barunya kembali.
Lampupun mulai menyala semua pengunjung bioskop antri untuk keluar. Tak sadar Yuki masih menggunakan sapu tangan itu untuk mengelap hidungnya yg sudah memerah .

"Nanti sapu tangannya Yuki cuci dulu ya soalnya banyak ingusnya " ucap Yuki diiringan cengiran khasnya.
Verrel menautkan alisnya bingung sapu tangan apa yg Yuki maksud ia merasa tidak memberi sapu tangan pada Yuki.

"Sapu tangan ?" heran Verrel karena ia sama sekali tak merasa memberi Yuki sapu tangan .
"Iya ini sapu tangan kakakkan?" Yuki memperlihatkan sapu tangan dalam genggamannya.
Verrel menggeleng " Bukan, aku gak ngasih kamu sapu tangan orang yg tadi disebelah kamu kali" tebak Verrel.
Yuki terkejut ternyata yg memberinya sapu tangan bukan Verrel. Terus siapa yg ngasih?.

"Lha terus ini sapu tangan punya siapa dong?" bingung Yuki.
Verrel menggelengkan kapalanya tidak tahu.
"Udah gak usah dipikirin simpen aja dulu sama kamu mending sekarang kita cari makan" ajak Verrel menarik tangan Yuki.

Yuki masih saja memikirkan pemilik sapu tangan itu sampai tidak menyadari makanan pesanannya sudah datang .
"Ayo makan jangan bengong terus" tegur Verrel membuat Yuki tersadar.
Verrel sudah lahap memakan makanannya sedang Yuki hanya memakan sedikit demi sedikit sehingga ia lama menghabiskan makanannya.

"Masih penasaran sama yg punya sapu tangan ?" tebak Verrel .
"Hah enggak kok" elak Yuki.
"Ya udah balik yuk " ajak Verrel setelah makanannya habis namun tidak dengan Yuki sisa makanannya masih setengahnya karena masih merasa penasaran .

Tbc ☺

Aku tau ini semakin gaje
Tapi Vomentnya ditunggu
Yang minta konflik aku masih bingung












Dream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang