9

130 8 3
                                    

**Mulmed: Candira Fartiani

"Shera?"

"E-eh, iya. Kamu -- eh, lo ngapain disini?"

"Main doang. Emang gak boleh ya?"

"Boleh kok," sahutku sambil duduk di sofa dengan jarak yang agak jauh dari Faisal.

Boleh banget malah, lanjutku dibatin.

Suasana hening pun menjalar.

"Ehem," Faisal berdehan untuk mencairkan suasana.

"Sini dong, masa jauh-jauhan. Gak seru lah," ajaknya sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya.

"Jadi..., gimana kabar lo?" tanyanya memulai percakapan.

"Ha? Bukannya tadi juga ketemu di sekolah?" sahutku bertanya.

"Oh iya ya. Habis, kok diem semua. Canggung lah jadinya. Ngomong apa gitu kek," ujarnya sambil mengerucutkan bibir.

Ya Tuhan, imut sekali dia jika seperti itu.

"Ngapain lo liat-liat gue? Naksir yaa?"

"Ih, PD gila! Gak lah!" sergahku berbohong.

"Oya, sorry ya tadi gue ngikutin lo. Gue cuma mau tau rumah lo dimana. Biar..."

Degdegdeg

"Biar apa?" tanyaku penasaran.

"Gak jadi."

1 menit

2 menit

3 menit

"Tuh kan diem-dieman lagi. Ayo dong ngobrol apa gitu yang seru. Jangan buat perjalanan gue dari sekolah ke rumah lo sia-sia," celetuknya.

Aku tertawa.

"Yaudah gue buatin minum dulu ya. Lo mau minum apa?" tanyaku.

"Es teh boleh. Sirup juga boleh banget tuh. Apalagi jus, uh seger. Minuman kaleng lebih mantap! Terus..."

"Air putih aja, oke? Oke," potongku yang langsung pergi ke dapur.

"WOY, GUE BELOM SELESAI NGOMONG!" teriaknya yang membuatku menahan tawa.

Tiba-tiba, terdengar suara kakakku di ruang tamu.

"Halooo Faisaal!" sapa Kak Raya yang terdengar sampai dapur.

"Kenalin dong. Nama gue Raya. Gue kakaknya Shera," ujarnya memperkenalkan diri.

"Lo satu sekolah sama Shera?" tanya Kak Raya.

"Ya, kak," jawab Faisal singkat. Aku hampir tertawa mendengarnya.

"Lo satu kelas juga? Wuih, enak banget ya si Shera!"

Sumpah demi apa gue punya kakak kaya begini-_-

"Gak, kak."

"Terus, lo adek kelas atau kakak kelas?"

"Seangkatan."

"Kok lo cuek banget sih? Tadi aja sama Shera lo kedengerannya bawel banget. Kok sama gue enggak?"

Astaga kenapa gue ditakdirkan punya kakak yang genit amat sih?

"Karena belum kenal."

"Yaudah, kenalan dong. Nama gue..."

"Tadi udah, kak. Dapurnya mana ya, kak?" ujar Faisal memotong perkataan Kak Raya.

Tawaku benar-benar hampir meledak.

F A K ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang