Sudah genap dua minggu aku putus dari Sean. Dia semakin terlihat mesra dengan pacar barunya. Sangat berbeda jauh ketika aku dan Sean masih pacaran dulu, kali ini Sean lebih sering pamer kemesraannya bersama Deby. Galau? Huh! Tidak ada kata 'galau' dalam kamus seorang Cahaya Dinar.
Untuk Move on juga tidak semudah membalikan telapak tangan. Walaupun baru sebentar, kenangan aku dan Sean begitu banyak. Kenapa move on itu susah? Karena sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang, yang aku pelajari adalah mengingat dan menghafal bukan melupakan.
Itulah MANTAN. MANis di ingaTAN.
Mantan itu siapa? Mantan adalah orang yang kita anggap baik dan ternyata memang baik ... saking baiknya dia, sampai-sampai cinta kita di bagi-bagi ke semua orang. Nyeseknya tuh di mana-mana.
Mungkin untuk saat ini, lebih baik aku menghindari makhluk yang berjenis kelamin laki-laki. Karena cinta mereka semuanya palsu, rasanya seperti sambalado-nya Ayu Ting Ting.
Ujung-ujungnya bikin sakit hati
Dan aku tidak ingin mempertaruhkan hati dan juga perasaanku di tangan makhluk yang berjenis kelamin laki-laki. Tidak boleh ada Sean lain yang memporak porandakan hatiku lagi. Aku bisa saja mencari pengganti Sean karena sebenarnya teman priaku banyak, tapi rata-rata mereka sebastian semua, sebatas teman tanpa kepastian.
Sungguh aku tidak pernah menyesal kenal dengan Sean dan pernah berbaik hati padanya, yang aku sesali hanyalah, ternyata aku baik pada orang yang salah. Untuk saat ini lebih baik aku fokus pada kuliah dan pekerjaanku. Aku ingin membanggakan ibu dan juga bapak di kampung dengan berusaha sebaik mungkin lulus kuliah dengan predikat terbaik.
"Ay ... tolong anter pesenan ini ke meja nomor sepuluh ya, aku kebelet pengen pipis." ucapan Rere membuyarkan semua lamunanku tentang Sean, dia menyerahkan nampan yang sedang ia bawa padaku.
"Baiklah. Sudah, cepat sana ke belakang." jawabku mengambil alih nampan dari tangan Rere.
Aku hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah Rere. Dia adalah rekan kerjaku di Pradana's Restaurant. Ya, aku dan Rere bekerja sebagai waitress. Aku bekerja di restoran ini belum lama, baru sekitar tiga bulan. Ini adalah yang ketiga kalinya aku pindah tempat kerja. Mungkin karena pekerjaanku ini pula Sean lebih memilih untuk mengakhiri hubungan kami. Mungkin dia malu punya pacar seorang pelayan restoran seperti aku.
Sampai di meja sepuluh aku melihat seorang anak perempuan duduk sendirian dengan wajah cemberut, usianya mungkin sekitar 6 atau 7 tahun.
"Selamat malam princess ... kok cemberut gitu? Kenapa?" sapaku sambil meletakan nampan di atas meja. Anak itu menatapku sekilas tanpa bersuara.
"Mama sama Papa kamu di mana?" aku bertanya sambil mengusap lembut puncak kepala anak itu.
"Papa di sana, berdua sama Tante jahat." anak itu menjawab sambil menunjuk dua orang yang terlihat seperti sedang bertengkar.
"Tante jahat? Memangnya Mama kamu ke mana?" tanyaku lagi mulai kepo. Sungguh kebiasaan yang sulit aku hilangkan.
"Mama sudah pergi jauh, ninggalin Qilla berdua sama Papa." jawab anak itu menundukkan kepalanya, tiba-tiba raut wajahnya berubah sedih.
Duh! Apa aku salah bicara?
"Kok sedih sayang? Nanti cantiknya hilang lho ... Senyum dong!" ujarku sambil mengusap lembut pipi chubby anak itu.
"Kakak cantik namanya siapa?" tanya anak itu lalu tersenyum menampilkan deretan gigi yang putih dan rapi.
"Panggil saja Kak Aya. Sudah ya jangan sedih. Kak Aya mau pergi dulu." aku pamit karena pekerjaanku masih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
D U D A
Storie d'amoreCahaya Dinar gadis yang baru saja putus dengan kekasihnya, dipertemukan dengan seorang duda beranak satu sekaligus pemilik restoran tempat ia bekerja. Pria tampan yang menjerat hatinya tersebut, ternyata memiliki banyak kenangan pahit di masa lalu...
Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi