Prolog

13.4K 566 9
                                    

Cuaca cerah di hari minggu pagi membuat sebagian banyak orang menghabiskan waktunya keluar dari rumah untuk berolahraga atau mungkin minum teh di depan teras sambil menikmati pagi hari yang indah, tapi tidak dengan seseorang yang tinggal di apartemen 271. Yoona, wanita apartemen 271 itu menempelkan kepalanya atau lebih tepat telinganya di dinding kamar.

Menguping suara dari kamar sebelahnya, menggunakan gelas kaca di telinganya untuk memperjelas suara yang ingin di dengar. Suara musik Pop terdengar dari kamar sebelah, tapi yang ia harapkan bisa mendengar suara pria itu, pria yang ia sukai.

Sudah sebelas bulan pria itu tinggal disamping apartemennya. Pertama kali melihatnya Yoona sudah jatuh cinta, awalnya Yoona tidak percaya dengan sebutan Love at the first sight. Tapi semenjak melihat pria sebelah apartemennya, ia menarik kembali semua kata-katanya tentang memuakkannya cinta pada pandangan pertama.

Yoona masih ingat dengan jelas senyuman indah yang di berikan pria itu. Seandainya bukan karena barang mereka yang -tidak sengaja- tertukar, mungkin Yoona tidak bisa melihat betapa manisnya senyuman itu. Bahkan sampai sekarang ia sengaja membuat beberapa barangnya tertukar agar bisa menyapa tetangganya yang tampan atau sekedar berbincang-bincang saja. Tidak salah bukan melakukan hal seperti itu untuk menarik perhatian pria yang disukai?

Sebelum ia bertemu dengan 'tetangga tampannya' Yoona sangat jarang keluar dari apartemen. Dia hanya keluar sesekali saja, seperti pergi berbelanja -beberapa bungkus ramen instan, sekolah, pergi ke rumah teman, dan ke rumah ibunya. Jarang keluar dari apartemen bukan berarti Yoona adalah anak pendiam, Yoona juga adalah salah satu anak nakal disekolah.

Yoona berhenti menempelkan telinganya dari gelas kaca itu dan kemudian berlari ke arah balkon. Merenggangkan tangannya sesekali berlari di tempat. "Cuaca hari ini sangat indah bukan?" Suara bariton tersebut membuat Yoona menghetikan aksi -berpura-pura- berolahraganya

Seketika mata Yoona membulat dan disusul dengan pipinya berubah menjadi merah. Sial, pria berambut hitam itu tidak memakai baju, hanya memakai celana pendek rumahan. Tubuh atletis -dengan abs yang indah- terlihat jelas oleh Yoona, sedikit keringat mengalir di tubuhnya memberikan kesan hot and sexy. Kacau! Pria itu sangat pintar membuat Yoona cepat terkena serangan jantung.

"Eh? Emmm, iya"

Sial untuk kedua kalinya, Yoona tidak mampu berkata-kata setelah melihat tubuh indah tetangga tampannya, jangan salahkan jika ia berpikiran sedikit mesum. Pria itu membuka botol air mineral yang digenggamnya, meneguknya sedikit air mineral -don't forget about his sexy adam's apple. "Kau tidak ingin jalan-jalan?"

"Mu-mungkin nanti"

Pria itu mengangguk paham. "Baiklah kalau begitu, aku harus bersiap-siap dulu karena aku harus pergi"

"Kalau begitu berhati-hatilah, Chanyeol oppa"

Chanyeol memberikan senyuman mautnya sambil menatap Yoona. Okay, bisa Yoona pingsan sekarang? "Terima kasih" Kemudian menghilang ke dalam apartemen.

"Shit! That man driving me crazy!" Ujar Yoona sambil melompat-lompat kesenangan.

I'm [not] Your StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang