"Hanya karena Chanyeol? Kau rela datang sepagi ini ke sekolah, biasanya kau datang 15 menit sesudah bel masuk. Setampan apa Chanyeol itu?" Menjeda ucapannya untuk mengambil nafas. "Memang kau sudah menunjukkan fotonya tapi lebih baik jika aku melihatnya secara langsung"
Biasanya Yoona sangat malas dengan hal yang berbau bangun pagi -Yoona adalah orang yang pemalas, sangat pemalas- tapi sejak Chanyeol tinggal disamping apartemennya, Yoona jadi sangat bersemangat bangun pagi agar bisa berangkat bersama dengan tetangga tampannya itu. Dia juga harus berbohong jika supir pribadinya tak bisa datang untuk menjemput -sebenarnya Yoona menyuruhnya untuk tidak datang- agar bisa diantar oleh Chanyeol.
"Tunggulah ketika kau melihatnya. Kau akan jatuh cinta saat pertama kali melihatnya"
"Never"
"Kau harus melihat wajahnya yang tampan, senyuman manisnya, tubuh indahnya dengan abs berbentuk"
Sooyong memukul kepala Yoona dengan kepalan tangannya. "Sial! Berhenti dengan pikiran mesummu itu Im Yoona"
Bukannya sadar setelah menerima pukulan dari Sooyoung, Yoona malah semakin menjadi-jadi. "Entahlah semenjak Chanyeol oppa tinggal di samping apartemenku, aku jadi berpikiran aneh terus menerus"
"What the hell! Are you crazy now?"
Yoona memutar bola matanya. Sifat menyebalkan Sooyoung -menurut Yoona- kembali keluar. "Oh come on Choi Sooyoung, kau sangat cerewet"
"Hei stupid Yoong! Are you dreaming about-" Sooyoung menjeda ucapannya. "-sex with your Park Chanyeol?" Tanya Sooyoung dengan nada sedikit pelan.
Yoona mengangkat bahunya. "Maybe yes, maybe no"
Jika ini bukan sekolah mungkin Sooyoung akan memaki-maki Yoona sampai puas, bahkan jika memungkinkan memukul kepala Yoona dengan besi akan ia lakukan hingga isi kepala Yoona bersih kembali. Sooyong tahu sahabat idiotnya ini baru merasakan jatuh cinta, tapi apa harus separah ini?
"Ohh ya, kau sudah mengerjakan tugas dari Son Ssaem?"
Yoona menggelengkan kepalanya. "Tidak, semalaman yang bisa ku lakukan hanya memikirkan my baby Yollie"
Memukul kepala Yoona untuk kedua kalinya. Seharusnya Sooyong tahu tentang itu. Dia salah bertanya dengan Yoona, mengerjakan tugas? Hell, bahkan sebelum Yoona bertemu dengan si Chanyeol yang -katanya- tampan itu, Yoona memang malas mengerjakan tugas. Tugas kelompok saja, hanya Yoona yang tidak membantu teman sekelompoknya.
"Tenang saja, hari ini Son Ssaem tidak masuk" Ujar Yoona sambil mengelus pelan kepalanya yang sakit akibat pukulan Sooyoung.
"Benarkah? Kau serius?"
Yoona mengangguk malas. "Aku mendengar dari ibuku"
Benar juga, Ibu Yoona adalah pemilik sekolah ini. Itulah salah satu penyebab sifat buruk Yoona berasal -selain alasan pribadinya. Karena ibunya pemilik sekolah, Yoona menjadi orang yang berkuasa di sekolah, selalu bersikap seenaknya kepada semua orang.
.
.
.Memainkan ponsel sambil menyandarkan tubuhnya di dinding kamarnya. Sudah pukul setengah dua belas malam tapi tidak membuat si pemilik ponsel tersebut mengantuk. Beberapa kali ia tersenyum sambil menatap ponsel yang digenggamnya. Galeri ponselnya penuh dengan foto-foto tetangga tampannya atau lebih tepat Park Chanyeol. Mulai dari foto Chanyeol sedang membaca buku bahkan sampai foto si tampan Chanyeol yang telanjang dada memperlihatkan tubuh atletisnya. Beberapa video Chanyeol juga memenuhi memori ponsel Yoona.
Terkadang ia fokus menatap ponselnya dan terkadang juga ia melirik jam dinding yang berada di kamar. Beberapa kali ia mendesah saat melihat jam dinding, pukul sudah setengah dua belas malam tapi kenapa tetangga tampannya belum pulang. Sejak pagi pria itu pergi dan sampai sekarang belum kembali, rasa khawatir memenuhi perasaannya.