2

5.1K 363 4
                                    

"Chanyeol oppa? se-sedang apa kau disini?"

Pria itu menghiraukan perkataan Yoona, tangannya menyentuh dahi Yoona. "Tidak panas"

"Ehh panas? aku tidak panas"

Chanyeol menurunkan tangannya dari dahi Yoona. "Tadi kau bilang kau sedang sakit, bahkan kau sampai batuk seperti itu"

Yoona kembali merutuki kebodohannya di dalam hati, ia lupa jika sedang berpura-pura sakit. Baru beberapa waktu yang lalu berpura-pura sakit tapi kenapa sekarang ia lupa, ia juga tidak menyangka jika Chanyeol akan datang ke apartemennya.

"Aku hanya sedikit lelah karena harus kerja kelompok bersama teman kemarin" Bohong. Jika saja di depannya adalah teman dekat Yoona atau ibunya, mungkin tidak akan ada yang percaya dengan alasannya tadi.

"Boleh aku masuk?"

Yoona mengangguk kemudian membuka lebar pintu, membiarkan Chanyeol masuk ke dalam apartemennya. "Kau ingin minum apa, oppa?" Tanya Yoona pelan.

Chanyeol menggelengkan kepalanya, menolak tawaran Yoona. "Tidak, terima kasih. Seharusnya kau tidur, kau sedang sakit. Apa kau sudah makan?

"Belum"

"Baiklah kalau begitu, aku akan memasakkan untukmu" Chanyeol mengelus lembut rambut Yoona kemudian berjalan menuju dapur. Jika seperti ini terus mungkin Yoona akan berpura-pura sakit selamanya.

Berlari menuju kamarnya, mengambil ponsel berwarna hitam yang tergeletak di ranjangnya. Kemudian berjalan kembali menuju dapur, dimana Chanyeol berada. Tentu ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas, pria yang ia suka berada di dapur apartemennya. Pastinya ia akan mengambil banyak foto Chanyeol ketika memasak, sebagai koleksi fotonya.

Bersembunyi di balik tembok sambil memegangi ponsel untuk mengambi beberapa foto Chanyeol. Yoona berani bersumpah, pria ini sangat tampan ketika memasak. Yoona menggelengkan kepalanya. Bukan, pria ini sangat tampan jika tidak menggenakan baju, memperlihatkan tubuhnya yang indah memperlihatkan abs yang berbentuk sempurna. Sial, benar juga kata Sooyoung jika belakangan ini ia sering berpikiran kotor. Tapi salahkan Chanyeol yang selalu membuatnya berpikiran kotor.

"Kau sedang apa?" Chanyeol meletakkan piring berisi makanan tersebut di meja makan, menatap heran Yoona yang bersembunyi di balik tembok

Tangannya segera menyembunyikan ponsel di balik baju tidur. "Ti-tidak" Jawabnya sambil menggelengkan kepala, berusaha meyakinkan Chanyeol jika ia tidak melakukan apapun. "Apa makanannya sudah siap?" Tanya Yoona sambil menunjuk meja makan, berusaha mengganti topik pembicaraan.

Chanyeol mengangguk. "Apa kau suka omurice?"

"Tergantung" Yoona berjalan menuju meja makan, menggeser pelan kursi tersebut dan kemudian duduk dihadapan Chanyeol. "Jika masakkannya enak mungkin aku akan suka"

"Kau akan tergila-gila dengan masakanku"

"Aku memang tergila-gila denganmu"

"Apa?" Chanyeol mengerutkan dahinya, setelah mendengar ucapan Yoona.

"Ahh, ehhh i-itu" Yoona memainkan jari-jari lentiknya. "Maksudku, aku mungkin akan tergila-gila dengan masakanmu karena aku jarang makan masakan rumah"

"Oh, kalau begitu cobalah"

Yoona mengelus dada pelan, beruntung Chanyeol tidak mendengar jelas ucapannya. Kenapa mulutnya tidak bisa diajak berkompromi. Jika Sooyoung ada disini, mungkin ia akan ditertawakan karena kebodohannya. Memasukkan sesendok omurice kedalam mulutnya, mencicipi omurice buatan Chanyeol. "Ini enak"

"Sudahku bilang masakanku memang enak"

"Hmm, kemarin oppa dari mana?" Tanya Yoona perlahan sambil memasukkan lagi sesendok omurice ke dalam mulutnya.

I'm [not] Your StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang