Matanya terlihat berbinar saat menatap cermin besar yang berada dihadapannya, melihat dress indah berwarna biru tosca selutut yang dipakainya dengan sedikit polesan make up menghiasi wajah cantiknya.
"Apa ini berlebihan?" Tanya Yoona pada dirinya sendiri sambil menatap cermin. Tentu saja ini pertama kalinya bagi Yoona untuk berdandan seperti ini -biasanya ia selalu memakai celana jeans dan kaus oblong. Pipinya sedikit memerah saat membayangkan bagaimana reaksi Chanyeol saat melihatnya berpenampilan seperti ini.
"Baiklah Im Yoona, ini hanya makan malam biasa. Lagi pula Chanyeol juga mengundang tetangga sebelah" Yoona menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha menghilangkan rasa gugupnya.
Kakinya yang ditutupi flat shoes berwarna putih itu berjalan keluar dari apartemen menuju apartemen sebelahnya -Chanyeol. Jari lentik milik Yoona menekan pelan bel apartemen Chanyeol.
Tak lama sesosok pria tinggi membukakan pintunya. Mata Yoona tidak terlepas dari wajah tampan Chanyeol, walaupun pria itu memakai kemeja berwarna hitam ditambah dengan celana panjang berwarna biru tua, rambutnya dibiarkan sedikit berantakan menampilkan sisi bad boy.
"Wow, kau sudah datang. Kau sangat cantik ketika memakai itu" ujar Chanyeol sambil menunjuk dress yang Yoona kenakan. "Ayo, masuklah" Chanyeol membuka lebar pintu, mempersilahkan Yoona masuk. Ini sudah ribuan kalinya Yoona masuk kedalam apartemen Chanyeol, hanya saja Chanyeol beberapa kali yang datang ke apartemennya.
Persis seperti dugaan, apartemen milik Chanyeol sangat rapi dan bersih. Yoona mendengus ketika mengingat apartemennya yang berbeda 180 derajat dari apartemen Chanyeol.
Aroma daging panggang tercium jelas sampai ke hidung mancung Yoona, kemudian tangan kurus tersebut mengusap pelan perutnya meronta-ronta meminta makan.
"Oh, Yoona. Kau sangat cantik, aku bahkan tidak menyangka ini adalah kau" Nyonya Shim memeluk Yoona. Semenjak Yoona pindah ke apartemen, Nyonya Shim adalah orang yang selalu membantunya. Terkadang Yoona sendiri merasa Nyonya Shim seperti ibu kedua baginya. Nyonya Shim kemudian melepaskan pelukan. "Sering-seringlah berpakaian seperti ini, kau lebih terlihat seperti wanita pada umumnya"
Suara kekehan terdengar dari sebelah kanan Yoona, orang itu adalah Taehyung. Yoona mendengus kesal melihat Taehyung yang menertawainya, pria ini memang menyebalkan dan selalu mengganggu tapi terkadang pria ini selalu membuat Yoona tertawa dengan tingkah konyolnya.
"Benar ahjumma, Yoona akhirnya menjadi wanita" Suara tawanya semakin keras.
"Tertawalah sepuasnya sampai perutmu meledak" Tangan Yoona mencubiti lengan dan perut Taehyung.
"Hei! Hei! ini sakit, awh! Kau belum sepenuhnya berubah menjadi wanita!"
"Apa kau bil-"
"Noona!"
Suara melengking itu membuat Yoona berhenti mencubiti Taehyung. Yoona berjongkok dan membuka kedua tangannya untuk memeluk Chanso. "Kemarilah Chansoo-ah" tentunya Chansoo berlari memeluk Yoona.
Taehyung menatap malas mereka berdua. "Berhentilah seperti itu, kalian seperti belum pernah bertemu selama puluhan tahun"
Yoona mendengus kesal.