Hari ini, tepat tanggal 17 Agustus 2015, Pelita Harapan School mengadakan berbagai perlombaan dimulai dari lomba melukis, modern dance, traditional dance, melukis wajah, dan masih banyak lagi perlombaan yang akan dijadikan sebagai pengisi acara.
Diakhir perlombaan akan ada pertandingan basket antar kelas yang akan dimeriahkan dengan ekskul cheerleaders. Awalnya, ekskul cheerleaders dimasukkan ke dalam daftar pengisian acara, namun anggota OSIS lain mengusulkan jika lebih baik ditampilkan berbarengan dengan pertandingan basket.
Sebenarnya, ekskul cheerleaders selalu memenangkan berbagai perlombaan di luar sekolah, anggota yang terpilih pun sebelumnya melakukan seleksi untuk dijadikan perwakilan dari banyaknya siswa yang mencalonkan diri untuk diseleksi. Jika ekskul tersebut diperlombakan di Pelita Harapan School, bukankah sudah jelas yang memenangkan lomba tersebut pasti yang lolos seleksi saat itu? Meski diperkelompokkan pun tidak membutuhkan waktu singkat untuk latihan.
Lomba melukis dengan tema alam dilaksanakan di taman belakang PHS, selain tempatnya yang luas, taman tersebut bisa membantu peserta lomba melukis untuk mendapatkan inspirasi. Okay, ini berlebihan.
Lomba modern dance dilaksanakan di lapangan indoor. Selain luas, lapangan tersebut juga terdapat tempat bagi para peserta untuk latihan. Bangku penonton pun sedikit demi sedikit terisi untuk murid yang menonton perlombaan modern dance tersebut, ada juga murid-murid yang hanya ingin melihat sang pujaan hatinya disana.
Diperlombaan ketiga ada tarian tradisional yang dilakukan setelah modern dance, karena letak tempatnya yang sama. Ada yang melakukan tari merak, tari jaipong, tari saman, tari piring, tari topeng, tari kecak, dan tarian-tarian daerah lainnya.
Seperti perlombaan pertama, kali ini yang dilukis bukan kanvas, melainkan wajah temannya yang sama-sama mengikuti perlombaan ini. Ada yang mendandankannya seperti artis korea dengan bagian bibir yang berwarna gradasi, model luar negeri dengan a la cat-eyes, ada pula yang abstract karena perbedaan pendapat antara si pelukis dan yang diriasnya.
Dan yang terakhir, perlombaan yang sudah dilaksanakan sejak pagi tadi adalah pertandingan basket dengan ekskul cheerleaders yang ikut memeriahkannya. Pertandingan ini dilakukan di lapangan outdoor. Kedua tim yang berlawanan itu saling merebut bola oranye untuk memasukkan ke ring lawan, berbagai cara dilakukan untuk memenangkan pertandingan. Sedangkan tim cheers bersiap-siap dengan pom-pom yang mereka genggam, berniat untuk memberi semangat untuk para peserta lomba. Adapun siswa yang hanya menyaksikan ekskul cheers karena kostumnya, atau siswi yang meneriaki salah satu pemain basket karena sang pujaan hati sedang tanding.
Seperti yang ada di daftar acara, kini dipenghujung acara ada DJ yang ikut memeriahkan acara ini, meskipun DJ tersebut salah satu murid PHS. Murid-murid melompat-lompat mengikuti irama dengan satu tangan yang ke atas, entah apa maksudnya.
Tepat pukul tiga sore, sesuai yang dijanjikan panitia lomba, kini seluruh peserta lomba berbaris rapi di lapangan indoor sesuai jenis perlombaannya. Para peserta berdiri dengan tangan yang menggenggam satu sama lain beserta mulut yang bergerak mengikuti doa yang diucapkan dalam hatinya.
"Saya selaku Ketua OSIS Pelita Harapan School mengucapkan banyak terima kasih baik yang mengikuti perlombaan ataupun yang ikut memeriahkan acara dengan menjadi penyemangat untuk para peserta lomba," sambut Dio-si Ketua OSIS sebagai pembukaan.
"Oke, saya tidak mau banyak berbicara. To the point, seperti yang kita saksikan saat pertandingan basket tadi, pemenangnya adalah," Dio menggantungkan kalimatnya berniat membuat para murid penasaran, namun mendengar kalimat 'seperti yang kita saksikan saat pertandingan basket tadi' itu sudah menunjukkan pemenangnya adalah:
"KELAS SEBELAS IPA DUA!" setelah Dio melanjutkan kalimatnya, para murid bersorak memecahkan keheningan di lapangan indoor.
Anggota basket kelas 11 IPA 2 maju ke atas panggung yang sengaja dibuat khusus untuk hari atau lebih tepatnya untuk acara kali ini. Penyerahan piala dan medallion diserahkan kepada para pemenang seperti biasa.
Di sisi lain, karena tidak mau menunggu pengumuman pemenang peserta lomba di lapangan indoor, anggota ekskul cheers berkumpul di basecamp untuk membereskan peralatannya.
"Ra, mau balik bareng?" Tasha berkata seraya menepuk bahu Ara yang sedang membereskan peralatan cheersnya. Acara penyerahan piala dan medali sebenarnya belum selesai, hanya saja untuk apa menunggu penyerahan sampai selesai jika tidak akan didapatkan.
Ara menggeleng sembari tersenyum, menandakan bahwa ia menolaknya.
Namun, usahanya terlihat sia-sia karena bagaimana pun caranya, Tasha yang bernama asli Natasha Alvord selalu saja mempunyai cara agar permintaannya tak ditolak.
Tanpa seizin Ara, Tasha langsung menarik tangan gadis di hadapannya lalu membawa Ara ke dalam mobilnya.
Bahkan ini mirip dengan penculikan, pikir Ara.
***
A/n :
Hai, Readers! I luv u so much.❤
Yang di atas hanyalah sebuah kalimat. Bercanda, deng.