5. Bastian

290 30 0
                                    

Seminggu berlalu, selama seminggu pula Daniel memohon-mohon pada Ara untuk memaafkannya. Namun, semua itu Ara abaikan dengan tidak membalas pesan dan tidak mengangkat panggilan masuk di ponselnya jika nama Daniel yang terlihat disana. Ia sudah tidak ingin terlibat dengan manusia seperti Daniel serta omongannya yang dapat membuat Ara hafal karena terlalu sering mendengarnya. Bahkan, Daniel sempat mengganti nomer ponselnya untuk menghubungi Ara dan menyuruh teman sekelasnya sebagai perantara.

Jika selama seminggu Daniel mencoba menghubungi Ara, lain halnya dengan sepupu perempuannya. Sampai saat ini, Ghea atau pun orang tuanya belum memberi Ara kabar kapan hari Ghea mulai menginap. Ada kemungkinan dia gak jadi dateng, kata Ara. Tapi, Papanya sudah di Bandung itu berarti Ghea akan datang.

Hari ini, Ara berniat akan mengunjungi perpustakaan di kompleknya. Dia mau mengembalikan buku yang telah ia pinjam beberapa waktu lalu. Karena ia hanya ingin pergi ke daerah yang masih berada di dalam kompleknya, Ara hanya memakai tanktop hitam, untuk bawahannya celana jeans dan sepatu keds. Tepat saat Ara akan membuka pintu rumahnya, gak ada angin gak ada hujan, Daniel tiba-tiba datang dengan bunga mawar di tangan kanannya.

Kalian inget Daniel yang pernah Ara kasih tau 'kan? Pacar Ara yang tidak dianggap. Nama lengkapnya Daniel Aditya Putra, playboy cap gajah versi iklan. Cuman numpang terkenal, batin Ara.

  "Morning, honey!", sapa Daniel riang saat melihat Ara yang baru turun dari tangga.

  'Mama, bantuin Ara! Orang gila masuk rumah Papa.' batinnya menggerutu.

  "Gak ganggu kehidupan gue, bisa gak?", Ara langsung memberikan ekspresi sedatar mungkin berharap Daniel akan pergi dari rumahnya.

  "Pacarnya dateng kok di jutekin sih?", Ara memutar bola matanya kesal melihat tingkah Daniel yang menyebalkan. Namun, ide cemerlang terlintas dipikiran Ara. Supir.

  "Ohh, lo pacar gue? Anter ge ke perpus!" ucap Ara sebelum akhirnya melangkahkan kaki ke arah monil Daniel.

Selama di perjalanan menuju perpustakaan, Daniel terus saja membicarakan hal-hal yang menurut Ara sangatlah tidak penting dan hanya membuang-buang waktu serta tenaganya jika ia ikut dalam pembicaraan Daniel. Ara terus saja melihat ke arah jendela yang mungkin lebih tampan dibandingkan Daniel—ralat, memang lebih tampan. Akhirnya, mobil Daniel sampai di parkiran toko buku.

  'Kirain sepi, kalo rame gini kan susah juga.' gerutu Ara di dalam hatinya.

Setelah beranjak dari mobil Daniel, Ara langsung melangkahkan kakinya menuju toko buku di hadapannya. FYI, disini terbagi dalam 2 tempat. Satu tempat untuk sebuah perpustakaan dengan ukuran yang terbilang cukup luas dan satu tempat lagi toko peralatan untuk sekolah dimulai dari pensil, penghapus, buku tulis, tas, sampai meja belajar.

Yang membuat Ara nyaman di perpustakaan yaitu, karena suasananya yang benar-benar sejuk dan tenang. Pesan dari Ara, perpustakaan di daerah kompleknya bisa dijadikan sebagai tempat untuk para remaja yang sedang jatuh cinta. Sering tersenyum adalah salah satu kebiasaan dikalangan anak muda yang sedang jatuh cinta. Kita bisa menyamarkan ekspresi kita saat sedang jatuh cinta dengan melihat halaman buku yang sedang kita baca. Orang di sekitar kita akan menyangka bahwa buku yang sedang kita baca sangat menarik karena tulisan yang membuat kita tersenyum, bukan mengira bahwa kita ada kelainan jiwa. Boleh dicoba.

Setelah Ara mengembalikan buku yang telah ia pinjam berhari-hari yang lalu, kini gadis itu berniat untuk meminjam buku lain untuk memenuhi rak buku di kamarnya, takut-takut jika Papanya bertanya mengapa Ara tidak memiliki buku lain untuk belajar. Boleh dicoba untuk yang sedang ada ulangan perminggu.

BUG!

Seseorang menabrak Ara membuatnya tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya sehingga ia terjatuh dengan telapak tangan yang lebih dulu menyentuh lantai.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang