Chapter 5

142 17 3
                                    

"Disa! Jangan di apa-apain! Ini udah cantik tau nanti kalo maskaranya luntur gimana?"

Sesuai dengan perbincangan kemarin antara aku dan Divi. Kami akan pergi menonton film premiere aktor ganteng. Dan sekarang Divi benar-benar super duper rempong.

Lihat saja bagaimana aku sekarang di make over olehnya. Sudah tau aku paling tidak suka pakai make up. Aku selalu mencoba menghapusnya tapi sekali lagi Divi selalu menghalangiku. Mau bagaimana lagi aku hanya bisa pasrah dari paksaan seorang Divi.

Aku menggunakan dress hitam selutut dengan rambut curly terurai panjang. Sedangkan Divi menggunakan dress berwarna pastel selutut dan rambut lurus sebahu yang dibiarkan terurai. Sebenarnya dress ini bukan pilihanku tapi pilihannya nenek rempong disampingku ini, siapa lagi kalau bukan Divi.

Tadinya aku malah mau memakai kaos pendek bertulisan "HELLO WEEKEND i'm so happy to see you" dan celana jeans panjang. Tapi sekali lagi Divi mencegahku lagi.
Memangnya kita ini mau kemana sih. Kalau mau ketemu mac harmon yang sedang melakukan tour ke Indonesia sih wajar. Lah ini? Aktor ganteng yang mana aja tidak tahu.

Menyebalkan bukan?

"Tapi gak betah Div, mau apus aja ah"

"Udah dibilang jangan Disa!"

"Mending kita berangkat sekarang deh, lo bawel kalo lagi gini!" lanjut Divi.

Divi langsung menarikku keluar kamar dan langsung menggeretku macam perampok kedalam mobil. Kami akan segera berangkat menonton film premiere aktor ganteng. Aktor ganteng yang mana aja aku gak tahu? Mungkin adipati dolken kali ya? Dia kan gantengnya mintan ampun.

$$$

Aku dan Divi sudah berada di salah satu bioskop di daerah jakarta selatan. Kebetulan premierenya di daerah sini. Jadi tidak terlalu jauh dari rumahku.

"Div kapan masuknya nih?" tanyaku pada Divi. Kami memang masih duduk diselasar bioskop yang disediakan disana.

Disini ramai banget jadi aku pengen cepet-cepet masuk aja rasanya.

"Belum dimulai Disa, masih satu jam lagi"

APA? SATU JAM LAGI? Kalo satu jam lagi kenapa dia ngajak cepet-cepet kesini sih. Ini anak siapa sih sebenarnya?

"Divi! Satu jam itu masih lama. Pengap tau disini, banyak orang" kataku kesal.

"Hehehh maaf Dis, kan biar kita dapet tempat duduk paling depan. Lagian banyak tau yang udah nunggu lebih lama dari kita" katanya dengan cengar-cengir tanpa dosa.

"ASTAGA DIVI!!"

Sudah satu jam aku dan Divi menungggu film premiere aktor ganteng itu dan sudah 2 cup popcorn plus satu cup coca cola aku habiskan. Dan akhirnya studio 3 dimana film premiere itu ditayangkan telah dibuka.

Divi langsung membawaku cepat-cepat memasuki studio 3. Studio dimana priemere film yang diperankan aktor ganteng itu akan ditayangkan.

"Yah popcornya...." kataku memelas. Ini semua gara-gara Divi yang asal saja menarik pergelangan tanganku, sekarang jadinya popcornku kan yang almarhum.

"Disa, plis ya itu cuma popcorn. Cepetan Dis kita harus duduk paling depan" Divi menarik pergelangan tanganku lebih keras dengan gerakan jalan yang cepat.

Akhirnya keinginan Divi untuk duduk paling depan tercapai juga. Aku dan Divi duduk dibarisan paling depan. Sebenarnya aku tidak suka duduk paling depan, bisa-bisa leherku tenglek kalau menonton didepan. Tapi karena memang niatnya Divi kesini untuk melihat si aktor ganteng. Ya mau gimana lagi? Aku cuma bisa pasrah.

AnnoyanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang