Chapter 9

146 5 7
                                    

AUTHOR POV

Skandal tentang Dero yang memiliki kekasih sudah tersebar di berbagai media massa dan majalah. Membuat Disa yang terlibat sebagai kekasihnya harus mengikuti pertemuan jumpa pers yang diikuti beberapa reporter untuk mengkonfirmasi tentang skandal ini. Disinilah ia berada di sebuah gedung yang sudah dipesan Dero untuk jumpa pers.

Manajer Dero sudah menunggunya diluar gedung. Disa turun dari mobil sedangkan Divi masih santai dimobil dengan snack dikedua tangannya. Ia segera menghampiri manajer Dero dan menuju ke sebuah ruangan tempat Dero berada.

****

Suara pintu terbuka membuat Dero mengalihkan pandangan dari ponselnya kearah pintu. Disana telah berdiri Disa yang terlihat sangat cantik dari biasanya. Ia sangat terpesona melihat perubahan penampilan Disa. Ia pikir Disa tidak bisa seperti perempuan anggun lainnya dinilai dari dirinya yang sering sekali marah-marah. Dero hanya diam menatapnya tak percaya.

"Aneh ya? Pasti kelihatan aneh kan?" tanya Disa yang melihat perubahan raut wajah Dero yang begitu menatapnya intens.

"Biasa-biasa saja" Dero mengedikkan bahunya pura-pura tidak peduli. Disa terlihat kesal dengan jawaban Dero.

"Dia terlihat sangat cantik" bela manajer Dero.

Disa tersenyum manis mendengar pujian itu.

Dero membawa Disa kedalam gedung yang sudah ia siapkan untuk pertemuan jumpa pers. Tepat saat di depan pintu gedung, Dero mengulurkan tangannya dan Disa menerimanya dengan gugup rasanya sangat aneh meski ia tahu bahwa ini hanya sebagian dari reputasi Dero, mereka melangkah kedepan membuka pintu gedung.

Disa sangat kaget melihat banyak cahaya blit kamera dari para reporter yang menyorot wajahnya. Ia sangat gugup dan begitu takut melihat banyaknya para reporter yang datang. Namun, Dero segera membawanya ke meja pers.

"Selamat siang" sapa Dero pada para reporter lainnya dan Disa yang duduk disampingnya hanya memberi senyum manis pada reporter.

"Kami disini akan mengkonfirmasi tentang berita saya yang mungkin dipertanyakan oleh kalangan masyarakat, jadi jika memang ada yang ingin dipertanyakan, silahkan" ucap Dero membuka pertemuan pers ini.

"Menurut kabar anda bertemu di Bioskop saat film perdana anda di tayangkan apa itu benar?" tanya reporter wanita yang duduk di barisan depan.

Disa yang mendegar pertanyaan dari reporter terlonjak kaget, bagaimana reporter itu bisa tahu? Apa mungkin dia adalah secret admirer? Pikirnya dakam hati.

"Benar sekali, saat itu aku sedang menonton film perdanaku disalah satu bioskop dan aku melihatnya duduk dibarisan depan, aku mencoba menghampirinya yang sedang gugup melihatku. Dia sangat terlihat cantik saat itu, meski wajahnya ditutupi tas" kata Dero disusul dengan tawanya dan semua yang ada diruangan itu tertawa terbahak-bahak membuat Disa berdecak kesal.

Dero menoleh dan tersenyum lebar pada Disa dan Disa juga tersenyum padanya, tentu saja senyum terpaksa.

"lalu bagaimana dengan anda nona Disa, apa anda merasa ada tekanan batin memiliki kekasih yang sangat diagungkan oleh para wanita?" tanya reporter lain.

"Hmm... aku tidak tahu"

"Tentu saja tidak karena aku sangat mencintainya dan dia sangat percaya itu, bukan begitu?" Dero menoleh dan memberi senyuman yang menurut Disa sangat menjengkelkan.

"Eh? benar sekali"

"Apa hubungan kalian akan mengarah ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan?" tanya reporter lainnya.

"Tentu saja, kami sedang mempersiapkannya. Aku sangat mencintainya, dia juga begitu. Aku ingin selalu menjaganya" jawab Dero dengan santai membuat Disa tersedak air mineral yang sedang diminumnya. Matanya menatap Dero penuh tanda tanya. Apa-apaan? Batin Disa mendesis.

AnnoyanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang