Chapter 7

92 9 0
                                    

Dua minggu kemudian

"Apa yang kamu lakukan?" panggil seorang pria di seberang sana. Membuat aku mengerutkan dahiku tak mengerti.

"Memangnya apa yang aku lakukan?"

"Apa? Kamu pikir aku pria bodoh!" pria di seberang sana berkata dengan nada ketus dan membuatku benar-benar tidak mengerti.

"Hmmm... Kalau dipikir-pikir sih gitu, memang apa yang terjadi sih?!" tanyaku kesal tidak mengerti apa yang dimaksud Dero.

"Apa yang terjadi kamu bilang? Aku yang harusnya tanya sama kamu, kenapa kamu lakuin ini semua?" aku makin mengernyitkan dahi tak paham. Memangnya aku melakukan apasih, pemerkosaan?

"Maksudmu apa Dero? Apa yang udah aku lakuin?"

"Apa kamu tidak baca berita hari ini? Semua orang tahu jika kita ini berpacaran? Dan siapa lagi yang berani mengatakan hal bodoh seperti ini jika bukan kamu?!"

"Benarkah? Tapi aku tidak bilang pada siapa-pun" aku masih mengetik skripsiku di laptop, sambil mengangakat telpon dari Dero. Jujur saja aku sempat tersentak, namun aku lebih tersentak lagi saat di laptopku ada bacaan. 'Skripsi ngulang 5 kali, minggu depan lu nggak lulus semester 4'
Itu pasti tulisan Divi, dia selalu menakutiku.

"Bohong! Lalu ini semua apa?"

"Mungkin ini kerjaan reporter yang tidak pandai dalam membuat skandal"

"Apa yang barusan kau katakan? Apa kamu setenang itu disaat aku dikabarkan memiliki seorang kekasih yang sangat jelas berbeda dari tipe wanita idealku dan menyalahkan reporter?!" kata-katanya benar-benar membuat ubun-ubunku naik.

"Terus mau bagaimana? Aku harus memarahi reporter pembuat skandal jelek ini? Atau bagimana Dero? Katakan saja! Jangan membuatku marah dengan merendahkan aku yang sangat jauh dari tipe wanita idealmu itu!!"

"Memang nyatanya seperti itu"

"Aku tahu, karena aku juga merasa bahwa kamu sangat tidak pantas bersanding dengan perempuan manis sepertiku"

"Kamu yang tidak pantas bersanding dengan pria setampan dan sekeren ku"

"Hanya ada dalam pikiranmu!"

Terdengar suara hembusan napas berat disana "aku sedang tidak ingin berdebat tentang itu Disa"

"Aku juga"

"Fine! Sekarang tentang skandal itu, apa yang harus kita lakukan?"

"Hanya berpura-pura dan semua masalah selesai bukan?"

"Apa? Aku tidak menyangka pikiranmu sangat secetek itu. Apa tidak ada ide lain?!"

"Tidak! Aku sedang sibuk bisa tidak jangan menggangguku!"

"Hei! Masalah ini juga timbulnya karena ulahmu. Dan sekarang kamu bilang jangan mengganggumu?!"

Aku menghembuskan napas kasar. Jujur saja aku sangat malas berdebat dengan Dero soal masalah ini. Masalah yang membuat Dero harus terperanjat dalam kebohonganku.

"Hmmm... Lalu aku harus apa? Bukanya aku selalu salah dimatamu?"

"Tentu saja begitu, jadi sekarang kamu harus berpura-pura jadi kekasihku di depan semua reporter dan bersikaplah layaknya wanita anggun"

Bukannya tadi aku sudah bilang begitu? Kenapa dia selalu membuat emosiku naik derajat sih!

"Hmmm..."

"Kau juga harus merubah penampilanmu yang sangat norak itu"

AnnoyanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang