Aku baru saja mendapat pesan broadcast dari salah satu teman kampus ku yang mengatakan bahwa hari ini tidak ada jadwal kampus. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku. Kebetulan aku sangat malas bertemu dengan dosen pembimbingku.
Karena hari ini aku tidak berangkat ke kampus. Aku berniat untuk membayar biaya administrasi ayah di rumah sakit. Kebetulan Paman Endrick baru saja mentransfer uang untuk biaya ayah dari hasil laba restaurant ayah. Paman Endrick memang sedang sibuk makanya ia harus mengirim uang dengan cara mentransfer.
Sebelum ke rumah sakit, aku ingin membuat sesuatu dulu untuk ayah mungkin Oi muchim. Karena memang masakan itu saja yang bahannya ada di rumah, Oi muchim merupakan makanan yang berisi sayuran berupa mentimun jadi sangat bagus untuk kesehatan ayah.Setelah aku membuatnya, aku langsung memasukkannya kedalam kotak makan dan segera berangkat ke rumah sakit.
$$$
Aku baru saja sampai di rumah sakit dan ayah sudah memakiku.
Ia bilang sangat bosan melihat aku selalu ada di rumah sakit."Apa tidak ada kerjaan lain selain menjenguk ayah di rumah sakit begini? Semalam baru dateng, pagi juga dateng lagi" ayah menghela napas panjang.
"Ayah ini bagaimana sihh? Kalo Disa sering jenguk ayah berarti artinya Disa tuh sayang sama ayah" aku berdecak kesal.
"Ayah sih gak masalah kalo kamu mau dateng kesini setiap hari, tapi bagaimana kamu mau punya pacar Dis kalau tiap hari kerjaannya ke rumah sakit?" ayah memasangkan wajah kesal padaku.
Pasalnya diumurku yang menginjak ke 22 tahun ini, aku tidak pernah mengenalkan seorang pacar pada ayah. Lagi pula apa salahnya kalau aku tidak punya pacar? Umurku juga tidak tua-tua banget untuk dibilang 'jomblo kelewat akut'
"Ayah tenang aja Disa udah punya pacar kok. Lain kali pasti Disa bakal kenalin sama ayah" kataku sambil tersenyum manis pada ayah.
Sebenarnya aku bohong pada ayah. Habis mau bagaimana lagi kalau arah pembicaraanya sudah kesana, pasti ayah akan membicarakan terus- menerus, aku jadi pusing sendiri. Lagi pula aku tidak ingin ayah banyak pikiran tentang aku yang tidak pernah memperkenalkan seorang kekasih.
"Yang bener Dis? Kalau gitu kamu harus kenalin sama ayah"
"Akhirnya kamu punya pacar juga Dis"
"Apa dia juga jago bermain remi?"
"Kalau dia jago, kamu harus sering-sering membawanya kesini"
Lihatkan bagaimana senangnya ayah mendengat bahwa aku mempunyai kekasih. Aku jadi tidak tega melukai hati ayah, bagaimana kalau ayah tahu aku hanya berbohong?
"Dis jadi bagaimana? Kok malah melamun sih"
"Ohh, ng-ngak kok yah. Kalau soal remi dia jago kok kalau dibandingin sama ayah mah gak ada apa-apanya" kataku berbohong lagi.
"Kalau gitu kapan kamu mau kenalin dia ke ayah? Ayah pengen cepat-cepat main remi dengannya?"
"Ohhh, di-dia sibuk yah" jawabku asal.
"Kalau gitu ayah makan dulu ya, tidak enak kalau makannya nanti-nanti" aku memotong pembicaraan ayah sebelum ayah menanyakan hal-hal aneh lagi.
"Tapi ayah bosan Dis disini"
"Gimana kalau kita ke taman?" usulku pada ayah yang langsung di jawab anggukan semangat dari ayah.
Aku dan ayah duduk di salah satu kursi panjang di taman rumah sakit. Ayah membuka kotak makan berisi Oi muchim yang penuh dengan sayuran dan memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoyance
RomanceSesuai dengan judulnya ini adalah cerita tentang hal-hal menjengkelkan. Disa yang sama sekali tidak mengenal Dero harus menjadi pacar pura-pura dari seorang aktor terkenal. Awalnya semua bermula dari dirinya. Tidak berakhir sampai disitu, Dero menga...