Bad Girl!!

Six

Mungkinkah kisah itu akan terulang kembali?? Atau akan lebih indah? Atau lebih buruk? Aku trauma akan semuanya..
.
.
.
"Ver kenalin ini anak om namanya Rafa" kata om zazka

"Azazka Rafallano" dia menyeringai sambil mengangkat alisnya dan mengulurkan tangan

Oh good ganteng! Duh ver lo ngomong apa sih

"Verillya Adinda Revilla" Verill menjabat tangan nya dengan sinis.

Dan mereka semua makan dengan tenang..
"Hmmm kami ingin membicarakan sesuatu yang penting ini tentang kalian berdua" kata ayah

"Kami akan menjodohkan kalian berdua" kata om zazka

"APA?!" Jawan Verill dengan Rafa bersamaan yang samasama kaget.

"Iyah kami akan menjodohkan kalian berdua ngga ada penolakan ngga minta pendapat kalian" kata ayahnya

Brak

Verill memukul meja dangan kesal hingga mengagetkan serestoran.

"Pah.. apaapaan sih! Verill ngga mau pah! Terserah mau kalian apa!!!" Verill langsung meninggalkan tempat tersubut sambil melirik Rafa sekilas yang hanya diam saja.

Presetan sama panggilan tersebut emosi Verill yang aekarang tak bisa si tenangi. Ia yang berfikir ayahnya pulang bukan untuknya. Namun, karena ingin menyampaikan ini.
Verill pergi ke rumah pohon yang tinggi di belakang rumah. Disitu adalah tempat yang dapat membuatnya tenang.

Kenapa bonyok gua setega itu sih.. bahkan gue ga tau dia gimana..

Tiba tiba

Ada seseorang yang memeluknya dari belakang ia kaget ingin menoleh. Namun, ditahan oleh orang itu

"Gue emang ga punya kelebihan apa apa yang ada cuma bikin lo kesel. Bahkan awal kita kenal buruk banget. Gue mau nanya sama lo ver" kata Rafa

"Apa?"

"Kenapa lo kasar? Kenapa?  Dan gue lihat tatapan lo ke cowo itu tatapan benci. Dan kenapa lo bandel? Suka brrantem?" Tanya Rafa yang membuatnya bungkam ga bisa bilang apapa

"Ada kejadian dalam hidup gue sampe gue begini. Gue nakal bandel itu ada alasan."

Rafa membalikan badan Verill
"Ver.. tatap gue"

Dan dia pun menatapnya
"Ver... Biarin gue ada dihidup lo, Biarin gue disini sama lo, Biarin gue masuk ke kehidupan lo, Biarin gue masuk ke hati lo Verillya Adinda Revallia" kata Rafa. Verill hanya diem mencerna omongan Rafa.

"Ver.. Gue janji.. Gue janji bakal selalu ada buat lo.. Gue janji bakal tetep disisi lo ketika semua orang ninggalin lo sendiri, gue ga bakal biarin lo sendiri" Rafa meluk Verill dan mencium ujung kepalanya. tapi Verill hanya diam tidak membalasnya

tibatiba setetes air matanya jatuh. Verill melepas pelukannya dan pergi ninggalin dia..

Gue gak kuat! Tetep disisi gue ketika semua orang ninggalin gue? BULSHIT!! OMONG KOSONG!!!

Verill nangis sesedukan di kamarnya

Tuhan... gue kangen.. kangen kak Revan... bisa gak? Hadiri dia kembali..

*****

Kring..
.
.
Verill bangun dan bersiap siap sekolah dan mau sarapan tapi ko di meja makan ada lakilaki yang sepertinya ga asing.

"Ver.. sini Rafa udah nunggu kamu nih ayo sarapan bersama" kata bundanya

Verill hanya diam dan duduk makan. Selesai langsung berangkat.
Tangan Verill dipegang dan ia menoleh
"Apa?"

"Berangkat bareng gue yah Ver.." dengan senyum nya..

oh god! Ciptaanmu ganteng

"Udah kali ver lihatinnya.. emang gue ganteng ko" sambil tarik tangan gue.
"Apaan sih.. ganteng mata lu! Ada juga kenapa pagi pagi gue ketemu alien!"

Dan mereka berangkat ke sekolah.

*****
Verill nyampe di sekolah melihat Helli yang membuatnya nyesek. Bagaimana tidak nyesek? Ia saja sangat merindukan perempuan yang dulu sebangku dengannya dan deket ketawa ketiwi nangia cerita..

Kapan kita bakal kaya dulu lagi Hell? Lo tau ngga? Gue kangen banget sama lo!

.
.
.
"Ver!!! Lo ngapain ngelamun disitu sini masuk! Dipintu ga jelas lo!" Kata Celli

"Iyaah.."

"Ver lo jadian sama Rafa?" Kata Vania

"Ga! Kata siapa?"

"Kata orang orang lu berangkat sama dia. Lo tau lah Rafa most boy wanted! Pasti berita bakal langsung kemana mana" ucap Shelly

"Bareng bukan berarti jadian dong. Udah ah! Males bahas!"

Hidup ngga jauh dari omongan yang kadang tidak sesuai nyata.. Mengapa masih ada orang yang repot untuk mengurusi hidup orang lain..

*****

Dimalam hari Verill menatap langit dari balkon kamarnya yng membuatnya tenang. Namun, ketenangan itu hanya sesaat..
.
.

Prang...
Prang...
.
Suara piring pecah yang membuat Verill kaget. Arah suara dari lantai1 tapi siapa yang mecahin piring malam malam begini?
.
.
.
Gimana?