Jika aku bahagia mungkin akan ada kesedihan yang entah kapan datangnya.
.
.Verill pulang ke rumah ketika ia memasuki rumahnya ia trrkejut melihat ayah dan bundanya serta kakanya.
"Verill.. kamu udah pulang nak" menghampiri Verill dan mencium pipi anaknya. Verill yang di perlakukan seperti iti kaget dan mendadak diam.
"Kamu ganti baju yah nak.. kita makan siang bareng" sambil mengelus elus rambut anaknya."I...yah bun" dan ia melangkahkan kakinya ke atas menuju kamarnya. Setelah selesai ganti baju ia ke bawah untuk makan bersama keluarganya. Tapi pikirannya bingung sebenarnya ada apa ini? 'Ah mungkin ini hanya pikiran gue aja yang nethink' -ucapnya dalam hati.
"Verill.. makan yang banyak bundamu kan sudah masak enak" ucap ayahnya
"Iyah yah.. ngomong-ngomong kapan ayah dan bunda datang?" Tanya Verill
"Tadi pagi sayang. Kakamu yang menjemput kami" ucap bunda
Verill langsung menoleh ke kakanya yang hanya diam dan menunduk "kak.. lo kok ngga bilang kalo bunda bakal dateng?" Nando hanya membalasnya dengan menaikan bahunya tanda bahwa ia tidak tau. Verill bingung yang melihat sikap kakanya berbeda, bukankah seharusnya kakanya senang?
"Kami datang mendadak Verill anak ayah yang kepo tingkat akut bikin gakuku" kata ayahnya dengan nada lebay
"Haahhah ayah geli ih" jawab Verill. Verill begitu senang karena semuanya kumpul sudah lama sekali moment ini tak ada dan akhirnya kembali.
Setelah selesai makan mereka berkumpul di ruang tv menonton film kartun ke sukaannya yah itu adalah NARUTO.
"Kamu ini Verill sudah besar juga masih saja menonton Naruto" ucap ayahnya
"Ih ayah ini sudah tua masih saja menonton tom and jerry" ketawa mereka bertiga pecah.. mereka bercanda tertawa menikmati setiap waktu.
"Oh yah Verill.. besok ayah dan bunda kan ngga sibuk nih.. gimana kalo besok kita jalan jalan?" Ucap ayahnya
"Mau kemana yah?"
"Ke dufan aja deh" ucap bundanya
"Oke sip. Besok kita akan ke sana" ucap ayahnya
Di malam hari ia melihat langit yang indah. Yah Verill sangat suka dengan langit malam dan angin malam baginya itu sangat menyejukan dan membuatnya tenang.
Ia berharap waktu berhenti, karena ia terlalu bahagia dengan semuanya.***
Hari ini hari yang ia nantikan berjalan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Hatinya seperti matahari yang cerah. Verill bergegas bangun dan bersiap siap untuk hari ini.
Verill menggunakan jeans selutut dan baju kaos panjang rambutnya yang berwarna hitam ke merahan di gerai dilengkapi oleh topi yang di kebelakang tangan yang dihiasi oleh gelang karena ia begitu menyukai memakai gelang. Setelah ia merasa oke ia turun ke bawah. Ia melihat bundanya yang sedang menyiapkan makanan ke dalam ranjang."Bundaaaa... selamat pagi" dengan senyum manis cerianya
"Eh Verill cantik anaknya bunda udah bangun.. morning too baby" menghampiri anaknya dan menciumnya.
"Kak Nando dan ayah kemana bun?"
"Ayah sedang siap siap kamu tau kan, ayah itu lama kalo dandan kaya cewe, kaka kamu tadi udah di bangunin tapi tau deh udah bangun apa belum"
"Yaudah kalo gitu Verill mau bangunin kak Nando yah bun" Verill melangkahkan kakinya ke kamar kakanya.
"KAK KEBO BANGEETTT LU! BANGUN WOY!!"
"..."
"Kak buka ngga atau gua gedor gedorin sampe lu mau buka" sambil memukul pintu. Akhirnya Nando membuka pintu kamarnya
"Ko lu belum ngapa ngapain sih kak"
"Gua ga bakal ikut de" jawab Nando sambil melangkahkan masuk dan duduk di ponggir kasurnya. Verill langsung memeluk kakanya dari samping dengan manjanya
"Kok lu gitu sih ka.. katanya mau selalu ada buat gua masa ga ikut""Yah kaka males de"
"Kak lu tau ga sih? Betapa senengnya gua. Ini hari yang gua tunggu, terus lu mau hancuri semuanya dengan lo ngga ikut? Tega tah?"
Nando yang tidak tega melihat wajah sedih adiknya akhirnya mengiyakan "iya adikku sayang kaka bakal ikut" kalau bukan karena adiknya tak akan iya mau ikut
"Horreeeee! Gitu dong buat aku seneng" mencium pipi kakanya dan melangkahkan kakinya keluar kamar kakanya.
Setelah beres semua mereka berangkat ke Dufan. Selama diperjalanan mereka tertawa bersama dan bercerita. Sampainya disana mereka bermain semua permainan yang ada disana dan berfoto.
"Gimana kalo kita naik itu? Yang mual kalah harus beliin ice cream" tantang Verill sambil menunjuk wahana yang bertulis HISTERIS
"Sapa takut! Ayah berani yah!" Ucap ayahnya
"Bunda juga.. sapa takut"
Dan akhirnya mereka semua menaiki wahana itu dan ternyata ayahnya lah yang mual akhirnya harus membelikan ice ceream untuk anaknya dan istrinya.
Matahari telah tenggelam dan mereka pulang, tapi sebelum pulang mereka makan di restoran. Setelah selesai langsung pulang dan masuk ke kamarnya masing masing.
Dikamarnya Verill melamun 'gue hari ini seneng. Andai setiap hari bunda dan ayah selalu dirumah' sambil menatap foto fotonya tadi..
***
"Verill sini nak makan pasti kamu cape" ucap bundanya
"Iya bun tapi aku ganti baju dulu"
Setelah ganti baju ia kebawah. Mereka semua makan dalam diam. Hingga ayahnya berbicara
"Verill nanti kita kumpul di ruang keluarga dulu yah ada yang mau ayah bicarakan" ucap ayahnya"Iyah yah"
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl!!
RandomSalah kalo gue benci lakilaki? Salah kalo gue jadi cwe nakal? Gue emang cewe yang sekilas terlihat berandal.. Saat semua ga ada yang peduli sama gue.. Saat semua pergi dari kehidupan gue.... So....? This is my life... *jangan lihat awal cerita.