12

203 9 0
                                    

Tanpa ku rasa ada rasa bahagia saat aku bersamamu..
.
.
.
Verill berjalan jalan di sore hari.. ketika ia berjalan ia melihat sosok seorang peria yang pernah dekatnya semasa JHS yang menembaknya sampai 10x lebih yang sudah lama Verill jauhi. Siapa yang tau takdir bahwa ia akan bertemu kembali, bahkan mereka saling berhadapan dengan tatapan yang sulit diartikan. Saat Verill menatapnya batinnya berbicara 'mengapa tatapan itu terpancar kerinduan yang dalam? Apakah Rangga merindukan gue?'

"Hai Rangga.." Yah dia adalah Rangga Atmaja

"Hai juga Ver.. ke ke cafe bentar yuk" Mereka yang sedang berada didepan cafe. Rangga langsung menarik Verill ke dalam cafe.

"Mau pesen apa Ver? Apa lo belum berubah dengan coffe capuchino?"

"Heheheh.. lo masih inget aja sih Ga.."

Dan Rangga memesan 2 coffe capuchino kepada pelayan

"Apa kabar Ver?"

"Baik Ga.. lo gimana? Hmm penyakit paru paru lo udah sembuh?"

"Sama kaya lo baik. Paruparu? Masih dalam proses pemulihan sih"

"Ooh begitu."

"Ver.. minta pin lo?"

"Niih" sambil memberikan hp nya.

"Thanks"

"Ga.. gue ngga bisa lama lama ada urusan"

"Yaudah yuk gue anter pulang"

Dan mereka jalan berdua karena letak cafe dengan rumah Verill tidak jauh, bisa di jangkau dengan waktu 15/20mnt.
"Thanks yah udah mau nganter. Lo mau masuk?"

"Ngga usah Ver. Gue balik aja"

"Yaudah tiati ye.." Rangga hanya membalas dengan mengangkat jempolnya.

*******

"Ver.. lo dipanggil sama Bu Hana Ruang BP"

"Sipp thanks yah"

Jam istiharatnya di halangi oleh guru BP yang sama sekali tidak pengertian bahwa perut Verill laper. Bukannya ke ruang BP tapi ia malah ke kantin.

"Ver.. lo bukannya dipanggil ke ruang BP kenapa lo makan bakso disini?" Tanya Celli

"Nanti lah gua laper. Woy bagi air air gue habis"

Brak...

"VERILLYA!!"

"E-eh ibu... ibu laper ngga mau makan ngga nih?" Jawabnya dengan kalem

"Kamu kenapa tidak ke ruangan saya?"

"Bu... saya laper kalo mau kangen kangenan nanti yah. Ibu emang ga laper? Udah makan nanti saya yang bayar deh"

"IKUT SAYA SEKARANG!!!"

"Baiklah" Verill menyerah dan mengikuti guru yang ada di depannya sampailah mereka di ruang guru

"Duduk kamu"
"Kenapa kamu mengajak siswa lain tawuran hah?" Lanjut kata Bu Hana

"Yeeee ibu... saya yang diajak mereka bilang ke saya anak SMA BANGSA2 ngajak tawuran yaudah saya ngikut"

"Alesan saja kamu! Kamu kan ketuanya! Saya kasih panggilan orang tua tapi orang tua kamu tidak datang.. MAU NYA APA KAMU INI?"

"Ga mau apaapa bu. Iya saya memang ketuanya ibu guruku sayang. Tapi saya ngga ngajak"

"Masih tetep saja kamu mengelak?"

"TERSERAH!!! Mau saya bicara apa ibu tidak akan percaya sama saya. Yang dicap udah jelek yah jelek aja terus! Katanya guru itu pengganti orang tua di sekolah. Harusnya ibu tanya mengapa saya begini!"

Verill pergi dengan emosi meninggalkan guru yang masih diam. Orang orang menatapnya dengan ngeri dan jijik? Tapi ia tak peduli dengan semua tatapan itu. 'Mereka pikir mereka itu orang yang paling benar hingga menatapku seperti itu? Huuuft-_-'

Ketika didepan pintu langkahnya terhenti karena dihadapannya ada geng yang menahannya

"Well.. Lihat lah tukang rusuh disekolah kita ini" ucap teman Helli yang ia sendiri tidak kenal

"Sampah!"

"Bilatung!"

"Pergi sana"

4 orang temannya Helli menghinanya seperti itu yang langsung di hadiahi oleh tamparan. Verill pun pergi ke perpustakaan.

"Ver lo kenapa?"

"Gapapa ko Raf"

Neeeeetttttt....

"Udah bel masuk yuk gue anterin"
Verill beranjak dan pergi ke kelasnya di temani Rafa

Emosi gue tadi meluap tapi kenapa sekarang jadi tenang?

"Udah nyampe gue duluan yah Ver.. Belajar yang bener yah" dan mencium kening Verill. Verill yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam mematung rasanya hangat nyaman.

*****

Verill duduk di bangku depan kelas sambil memperhatikan Rafa yang sedang bermain sepak bola

Raf..
Apa gue suka sama lo??
Apa rasa ini ada?
Lo itu cowo yang membuktikan dengan perbuatan bukan seorang lakilaki yang hanya berbicara..

Tuhan..
Biarkan rasa ini tumbuh dan berhenti tepat pada waktunya.. -lirihnya dalam hati sambil memejamkan matanya. Ketika ia membukanya ia kaget disampingnya sosok yang dari tadi ia pokirkan.
"Ver.. pulang yuk udah sore" senyum sambil mengelus rambut Verill

"Yaudah ayok"

"Mau makan dulu ngga?"

"Ngga mau. Mau langsung pulang" bangun dari tempat duduknya

"Eh yah Ver.. sini duduk dulu gua lupa gua bawa sesuatu buat lo.. taraaa.." sambil mengeluarkan tempat makan dan tempat minum

"Waaaaah puding coklat thanks Raf"

"Sini gua suapin yah"

Mereka bersuap suapan dengan hati yang senang..

.
.
.

Bad Girl!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang