Gadis itu tergopoh-gopoh mengimbangi langkahnya.Setiap tarikan nafasnya tersendat karena ritme yang tak beraturan.Hari ini adalah hari terburuk bagi dirinya. Bagaimana tidak ? Ketika ia membutuhkan sebuah pekerjaan untuk menghidupi nya namun baru satu jam yang lalu ia baru saja di pecat dari pekerjaannya sebagai pelayan restauran.
Kini entah harus bagaimana ia harus mencari pekerjaan.Mencari pekerjaan di Ibu kota yang padat dan ramai bukanlah hal yang mudah.Gadis itu menghapus peluh yang ada di sekitar wajah dengan punggung tangannya.
"Kirana.." panggil seseorang di belakangnya.
Merasa di panggil gadis itu berbalik ke belakang. "Priyanka?" gumam gadis bernama Kirana sambil menyunggingkan sebuah senyum keterpaksaan.
"Aku cari kamu kemana-mana tapi tidak ketemu,tadi aku sempat ke tempat pekerjaanmu tapi mereka bilang kamu di pecat.Benarkah itu?" ocehan Priyanka begitu menggelegar di pendengaraan Kirana.
Merasa tidak ingin membahas hal yang membuat mood nya buruk,Kirana kembali melangkah menyusuri trotoar pinggir jalan. Merasa dihiraukan,Priyanka mengikuti Kirana berusaha mengimbangi langkah nya.
"Jawab aku!" paksa Priyanka setelah sejajar berdampingan dengan Kirana.
"Iya" jawab Kirana begitu singkat. Entahlah sekarang mood nya begitu buruk.
"Iya? Huft.. Lalu bagaimana cara kau membayar kosan Ibuku yang belum kau bayar selama 3 bulan.Aku bisa terkena omelan Ibuku karena tak berhasil menagih uang kosan darimu" ungkap Priyanka begitu histeris.
Inilah yang membuat Kirana tak ingin bertemu dengan Priyanka yang pada akhirnya pasti menagih uang kosan. Kepala Kirana bisa-bisa pecah jika harus mengurusi hal yang bisa membuatnya mati berdiri.
"Akan aku usahakan tapi untuk saat ini aku tidak bisa,kamu tahu sendiri aku baru saja dipecat dari pekerjaanku" ungkap Kirana.
"Aku turut prihatin dengan masalah pekerjaan mu,tapi masalah nya uang itu akan aku gunakan untuk bayaran kuliahku" jawab priyanka membuat Kirana tak tega melihatnya,namun harus bagaimana dia sungguh tak punya uang.
"Berikan aku waktu.Aku janji nanti malam aku akan kerumahmu, tenang saja uang itu pasti sudah ada ditanganmu" Kirana berucap dan langsung berlari menuju ke rumahnya.
✏✏✏
Kirana yang sedang sibuk mengobrak-abrik almari pakaiannya.Mencari benda yang sudah lama ia simpan.
Sebuah celengan berbentuk ayam berukuran sedang kini sudah berada di tangan nya.Namun,tiba-tiba sebuah guratan ragu tercetak jelas di wajahnya."Apa aku harus memecahkan celengan Tio. Tidak... Ini benda satu-satunya yang berhasil aku ambil dari tangan penjahat yang ingin merampok seisi rumahku. Lagi pula Tio adiknya sangat merawat dengan baik celengan ini"
Kirana menyimpan kembali celengan tersebut dibalik pakaiannya.Kemudian ia duduk di sebuah pinggiran kasur tempat tidurnya.Mengusap frustasi wajahnya dengan kedua jemarinya.
"Aku harus bagaimana? Nanti malam aku harus sudah bisa menemukan uang untuk membayar kosan"
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu terdengar di luar rumah Kirana.Gadis itu menggernyitkan keningnya seakan bertanya 'siapa?' . Kirana bangkit dari duduknya lalu ia berjalan mendekat ke arah pintu.Jari-jari lentiknya menarik kenop dengan ragu namun akhirnya pintu terbuka dan menyuguhkan pemandangan seorang lelaki dewasa berpakaian serba berwarna kulit jeruk.
"Ada yang bisa saya bantu?"tanya Kirana.
Tanpa banyak bicara lelaki itu menyodorkan sebuah amplop ke depan Kirana. Gadis itu semakin bingung melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/62881461-288-k432572.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Case ( In Love)
Mistério / SuspenseDemi mengungkap kematian keluarga nya Kirana nekad bergabung dengan team AICC untuk memecahkan setiap kasus kriminal namun akankah ia akan bertahan ketika harus menerima bahwa mitra nya adalah seorang Mayjen yang menyebalkan serta super menjengkelka...