P R O L O G

30 2 0
                                    


"Saya hamil,"

Dua kata yang terdengar di telingaku membuat tanganku reflek menutup mulutku yang terbuka lebar saat ini. Dia, perempuan yang aku tahu kuat dan selalu berpikir rasional bisa melakukan hal ini?

Hal seceroboh ini?

Tapi, bagaimana bisa?

"Kamu? Hamil? Tapi... Bagaimana bisa?"

Matanya yang biasanya memancarkan ketegasan dan ketenangan namun bahagia dalam waktu bersamaan kini telah hilang. Tergantikan dengan sorot mata penuh dengan luka namun... datar. Aura dingin langsung saja kurasakan sesaat setelah aku menatap kedua mata hitamnya.

"Kak, bilang sama aku. Siapa yang ngelakuin ini? Dia harus tanggung jawab, Kak!" ujarku sambil menggebrak meja di depanku.

Kakak perempuanku ini hanya diam. Tidak menjawab. Bibirnya tidak tersenyum. Matanya tidak menangis. Semuanya datar. Dingin.

Sampai pada akhirnya kalimat yang keluar lagi dari bibirnya membuat hatiku seakan di remas. Egoku sebagai lelaki tiba-tiba saja hancur dan semuanya terasa jatuh bersamaan,

"Saya di perkosa, Za."

***

Darin tidak pernah menjadi kakak kandungku

Itu satu fakta.

Aku adalah anak tunggal. Lahir dari rahim ibuku yang pertama dan terakhir karena sesaat setelah melahirkanku, ibuku harus pergi kembali pada Sang Pencipta. Membuat aku dan ayah hanya tinggal berdua sampai dua puluh tahun lamanya aku hidup. Karena sesaatnya, ayah menyusul ibu.

Lalu siapa Darin?

Ayahku adalah seorang laki-laki penyayang anak-anak. Saat aku masih berusia enam tahun, bermain dengan kereta mainanku ditemani oleh pengasuhku, aku dikejutkan dengan ayah yang pulang bersama gadis kecil yang seingatku terlihat kotor dan malu-malu.

Darin kecil, berusia sepuluh tahun, dibawa oleh ayahku dari jalanan. Darin kecil adalah gadis yatim piatu yang terpaksa menjadi salah satu dari anak-anak yang kurang beruntung di jalanan yang sering kita temukan. Entah karena wajah polos dan manis seorang Darin kecil, ayah membawanya ke rumah. Meminta pada pengasuhku untuk membantu membersihkan Darin dan memberikan pakaian layak.

Esok harinya, anggota keluargaku bertambah.

Darin resmi menjadi anak angkat ayah. Dan tentu saja menjadi kakak perempuanku.

Perasaanku?

Aku bahagia.

Kenapa?

Karena aku seperti menemukan sosok ibu di dalam Darin. Kakak perempuanku.

***
A.N

Apa kabar semua? Saya kembali lagi dengan cerita sederhana yang masih kurang baik namun saya harap bisa menghibur sedikit. Ini baru awalnya. Masih prolog. Semoga kalian menyukainya. Ditunggu apresiasi dan komenannya. Terima kasih

Love and Regards,
Zira Aura

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang