Dream High (Chapter 15)

887 65 0
                                    

Para murid terkesiap mendengar kata menciptakan lagu sendiri, mereka tampak shock karena belum terbiasa atau bahkan tidak bisa membuat lagu sendiri

"Bagaimana ini ... aku tidak pernah membuat sebuah sendiri! Tidak mungkin jika sepupuku Yongguk Hyung mau menolongku," seru Jun Hong

"Tenang saja ... tenang saja ... pulang sekolah aku akan pergi ke rumah Jihoon dan memintanya membuatkanku lagu!" Tukas Seung Cheol

"Misinya sulit sekali!" gerutu Krystal

Jimin memandang Rae Bi, ia sedang sibuk dengan buku di atas meja dan pulpen di tangannya, ia baru menyadari bahwa Rae Bi selalu menulis sesuatu yang ia pikir adalah sebuah lagu.

"Rae Bi-ya, kau mau membantuku? Membuat lagu?"

Rae Bi memandang Jimin di sebelahnya.

"Be-begini ... aku tidak terlalu pandai membuat lagu, dan kulihat kau selalu menulis lagu kupikir kau sangat mengerti bagaimana caranya, jadi maukah kau membantuku?"

Gadis itu mengangguk dengan lemah, Jiminpun tersenyum tipis.
Tiba-tiba ponsel Jimin berbunyi, ia melihat dengan penuh keheranan, rupanya ia menerima pesan dari Jungkook.

Pesan itu meminta agar Jimin pergi ke balkon, segera lelaki itu keluar dari kelas dan pergi menuju balkon.

Di sana Jimin melihat Jungkook si pengirim pesan tadi.
Ia berdiri tepat di depan pagar pembatas.
Jimin menghampiri Jungkook dan berdiri di sampingnya.

"Ada apa?" Tanya Jimin

Lelaki itu menoleh pada Jimin, ia mengeluarkan sebuah kertas lagu dan ia memberikannya pada Jimin.

"Bisakah kau menyanyikan lagu ini untukku di kontes nanti?"

Jimin melihat kertas ditangan Jungkook, ia melihat sebuah lagu yang berjudul 'Butterfly' tersebut.

"Kau gila? Kau ingin aku tersingkirkan dari misi ini karena menyanyikan lagu yang bukan ciptaanku sendiri?"

"Aku belum selesai membuatnya, aku baru membuatnya hingga setengah lagu, kau boleh meneruskan lagu ini maka ini sudah jadi lagumu," jawab Jungkook dengan santai

Melihat wajah Jungkook kurang baik akhirnya Jimin hanya dapat mendecak kesal dan menerima kertas itu dari Jungkook.

"Park Jimin. Mengapa kau tidak memukulku setelah kau menyakiti Rae Bi? Aku yakin kau tidak bodoh," tukas Jungkook

Jimin diam, ia tidak bermaksud untuk menjawab perkataan Jungkook.

"Kau tidak bermaksud untuk menyakitinya, walaupun itu menyakitkan untuk Rae Bi tapi aku tau, kau tidak berniat untuk benar-benar menyakitinya," jawab Jimin setengah hati

Jungkook mendecih

"Jadi kau akan memukulku jika aku menyakitinya? Kau ingin aku menyakitinya?"

Jimin menoleh kearah Jungkook sembari mengernyit tajam.

"Kau sudah cukup melukainya?"

"Ia terluka berarti ia menyukaiku," ucap Jungkook

Jimin lagi-lagi diam, ia mengepalkan tangannya dengan kuat, ia merasa terpojokkan dan ia benci ketika Jungkook mengatakan kata-kata barusan.

"Ia tidak menyukaimu!" Seru Jimin

"Kalau begitu mari kita buktikan."

"Apa maksudmu?"

"Kukira kau cukup pintar."

Jungkook keluar dari balkon dengan cepat, Jimin mengejarnya, mereka berdua berjalan terburu-buru meskipun berada di lorong-lorong yang dilarang keras berlari ataupun berjalan dengan terburu-buru.

Dream HighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang