"Lagu ini, adalah persembahan untuk semua orang yang berarti bagiku, untuk Ayahku yang telah tiada, untuk Ibuku."
"Lagu ini untuk Jungkook, Jimin dan semua teman-temanku, lagu ini adalah lagu yang kutulis dikala hujan turun dan aku bersama dengannya dengan payung merah menjadi tempat kami berteduh."
Jungkook yang melihat melalui ponselnya tersenyum manis menatap gadis di layar ponselnya, kini tampak seperti kupu-kupu di langit.
Gadis itu mengangkat mick nya ketika musik sudah mulai berbunyi.
(Iu - Rain Drop)
"Sonagiga naeryeobonda nae meoriwiro gapjagi maldo eopsi.. jeojeobeorigenne."
"Tanpa kata hujan tiba tiba turun diatas kepalaku, aku akan menjadi basah."
Mereka yang mendengarnya terkejut, kali ini suara tersebut terdengar sangat indah.
"Chueogi heulleo naerinda, ttara nunmuldo heureunda babo cheoreom.."
"Kenangan itu bermunculan diikuti dengan turunnya air mataku, aku seperti orang bodoh.."
"Jibeganeungil ajikto meolgimanhande usando eopsi gamgigeollilgeotman gata i giri neogero doragalsu inneun girimyeon jeojeodo joeunde~"
"Jalan menuju rumah masih jauh, aku tidak memiliki payung dan sepertinya aku akan terserang flu, bila saja kau ada diajalan ini maka aku akan bisa pulang bersamamu, aku akan menjadi basah~"
Jungkook terdiam dan tersenyum, ia mengingat tempo hari lalu ketika ia menjauhi gadis itu, ia mengingat saat - saat gadis itu berjalan sendirian ditengah hujan.
Sementara dirinya menahan diri untuk tidak menghampirinya."Oh rain drop oh rain drop sarangi cham mojaraguna, oh rain drop oh rain drop sarangeun jeo bitpangulcheoreom, modu kka~make ijeobeorigo jeojeo beorigoseon apaha~neun gamgigateun geolkkayo?"
"Oh tetes air hujan oh tetes air hujan, cinta ini benar - benar kejam, oh tetes air hujan oh tetes air hujan, cinta ini seperti air hujan, semuanya tidak terlupakan akankah cinta yang menyakitkan ini seperti tetes air hujan yang akan membuatku terserang flu?"
"Jinan yeoreunmal haetsal arae jjajeunnaego dwidora saebeorin nae eoriseogeum yejeocheoreom usaneul deulgo seoinneun neoreul bondamyeon chamjeoul geotgata~"
"Bila melihat kembali perpisahan kita dibawah sinar matahari yang menjengkelkan pada musim panas yang lalu alangkah baiknya disaat itu aku bisa berpayungan bersama denganmu."
"Oh rain drop oh rain drop, sarangi cham mojaraguna, oh rain drop oh rain drop sarangeun jeo bitpangulcheoreom, modu kka~make ijeobeorigo jeojeo beorigoseon apaha~neun gamgigateun geolkkayo?"
"Oh tetes air hujan oh tetes air hujan, cinta ini benar - benar kejam, oh tetes air hujan oh tetes air hujan cinta ini seperti tetes air hujan, semuanya tidak terlupakan akankah cinta yang menyakitkan ini seperti tetes air hujan yang akan membuatku terserang flu?"
"Swipke naechyeobeorin mal yaksokhaetteon yaegiro mani sangcheobadasseul naegaseum ijiman~ o ajikto naega ittamyeon geuane naega ittamyeon jeojeun ballo dallyelgagoman sipeo~"
"Disini kamu telah berjanji dan mengatakan perkataan itu dengan mudahnya, kata - kata itu menorehkan luka dihatiku, bila aku masih dihatimu dan kamu dihatiku, aku hanya ingin berlari dengan kaki yang basah ini."
"Oh rain drop oh rain drop sarangi cham morajaguna, oh rain drop oh rain drop sarangeun jeo bitpangulcheoreom, jeongmal kka~make ijeobeorigo, jeojeo beorigoseon apahaneun gamjigateun geolkkayo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream High
Fiksi PenggemarSelamat datang di Bigmul High School, dimana sekolah musik yang ternama dibangun oleh perusahaan musik yang tengah meroket. Disinilah mereka bersaing untuk menjadi yang terpilih. Namun ditengah - tengah jalannya kompetisi, apa yang dilakukan oleh se...