Shit aku dibuat mabuk oleh thomas. Yang kuliat semuanya rabun dan sekarang aku sedang dalam mobil bersama thomas. "Aku yang menyetir ya sayang ?" Tanya thomas karena pusing dan tak sadar Aku hanya cuman bisa menganguk saja.setelah 35 menit mobil ku berhenti disebuah rumah.
Thomas membopongku keluar dari mobil dan kami berjalan masuk ke rumah. "Kunci rumah mu" kata thomas karena pusing ku tunjuk kunci cadangan yang berada di bawa keset depan pintu. Setelah thomas mengambilnya dia lamgsung membuka pintu rumahku. Dia terus membopong ku hingga sampai ke kamarku.
Setelah sampai kamar dia langsung menghempaskan diriku ke kasurku terus menutup pintu kamarku dan langsung menjatuhkan badannya ke kasurku. "Kau hebat tadi berdansa denganku" kata thomas "terima kasih" kata ku sambil tertawa. "Kau tau sepertinya aku mulai menyukaimu" kata thomas dan langsung memegang pipiku.
"Berikan aku ciuman dan aku akan jadi milik mu" kataku. Tanpa basa - basi thomas langsung menempelkan bibirnya ke bibirku. Ku rasakan bibirnya yang lembut dengan rasa anggur. Kami saling membalas ciuman satu sama lain ku remas rambut thomas dan dia terus mendesah akibat kehabisan napas saat berciuman denganku. Selanjutnya kudaratkan bibirku ke lehernya kuciumi dan ku gigit kecil daerah lehernya "ah... alex" desah thomas.
Ku copot kancing bajunya satu persatu setelah terbuka ku mainkan nippels kanannya dan thomas langsung merancau - rancu keenakan. "Alex... ah.... aku sayang kamu ah..." kata thomas dengan muka hornynya. "Aku juga" balasku. Setelah puas bermain dengan nippelsnya sekarang dia membuka kaosku dan menciumi seluruh badanku. Dia menjilat perut sixpackku garis demi garis yang membuatku benar - benar horny.
Setelah selesai kami kembali beradu bibir sambil thomas mengusap absku. Seketika thomas memberhentikan ciumannya. "Kau ingin lanjut ?" Tanyanya "tentu sayang" balasku sambil mengusap punggungnya. Dan tanpa aba - aba lagi thomas langsung membuka celanaku dan langsung mengusapkan tangannya di tongkat milikku yang masih terbungkus celana dalamku. "Shit... it's like horse dick baby" kata thomas dan langsung mengecup leherku.
Dan sekarang dia membuka celana dalam ku dan mengocok tongkatku. "Ah thomas kau ah..." kataku sambil merasakan lembutnya tangan thomas mengocok tongkatku. Sekarang dia mulai menggunakan mulutnya untuk bermain dengan tongkatku. Di emut dan dia jilat sampai membuatku terbang melayang. Setelah selesai ku copotnya celana thomas dan gantian bermain dengan tongkat miliknya.
Setelah itu kami berpelukan dan saling berciuman mesra. Dan seketika pintu kamarku terbuka dan muncullah sosok cowok dengan kue berlilin. "KAK ALEX !!!.." teriaknya dan langsung ku hentikan adegan panasku dengan thomas. "Charlie ?" Panggilku sambil menatap matanya yang mengeluarkan air dengan cepat diriku keluar dari selimut dan menggunakan briefku namun charlie langsung membuang kue tersebut berserta kotak di bawa kue itu dan lari.
Ku tinggalkan thomas yang masih di ranjang untuk mengejar langka charlie. Ku lihat devon sedang berada di sudut tangga "kejar dia" kataku dan dengan cepat devon mengejar charlie. Namun saat aku sudah mencapai teras rumah ku lihat devon sedang mengangkat tubuh charlie yang penuh dengan luka dan darah. "Oh tidak ini sebabku" kataku di benahku ku samper devon untuk membantunya mengangkat tubuh charlie. "Cepat kak nyalakan mobil kita harus ke rumah sakit sekarang" kata devon sambil menggangkat tubuh charlie. Dengan cepat ku hidupkan mobil.
Setelah devon dan charlie masuk ke mobil kutancap gas menuju rumah sakit terdekat. Selama mengemudi bercucuran air mataku karena ku tahu ini semua salahku sambil melihat kaca dalam mobil yang menampilkan charlie yang terkulai lemas dengan darah mengucur dari kepala dan luka - luka akibat tergores aspal jalan. "Ini salahku aku membunuh pacarku" kata ku sambil mengemudi. "Sudah kak sekarang cepat mengemudinya" kata devon sambil menangis juga.
Setelah sampai di rumah sakit segera ku bantu devon membopong charlie menuju ugd. Setelah sampai ugd segera para perawat membawa charlie ke sebuah ruangan. "Ini semua salah ku hiks..." kataku di depan devon. "Sudah kak sudah ini semua sudah terjadi" kata devon dan memeluk diriku. Setelah berpelukan aku izin pulang ke devon karena thomas masih di rumahku. Setelah pamit segera ku hidupkan mobilku dan menjalankannya menuju rumahku. Sepanjang jalan air mataku terus mengalir karena memikirkan charlie.
Setelah sampai rumahku ku lihat thomas sudah berdiri di teras rumahku. Aku turun dari mobilku dan menghampirinya "tadi siapa ? Dan terus bagaimana keadaan teman mu itu ?" Tanya thomas. "LEBIH BAIK KAU PERGI DARI SINI SEKARANG" gentakku "kenapa kau mengusirku sayang ?" Tanya thomas dengan nada ketakutan "JANGAN PANGGIL SAYANG KITA HANYA TEMAN MU" kataku "tapi kan ?" Kata thomas. "TAPI APA ? KARENA DIRIMU PACARKU KECELAKAAN" gentakku "apa ? Yang tadi pacarmu" tanya thomas kebinggungan. "IYA DAN SEKARANG KAMU PULANG DAN JANGAN PERNAH MENGHUBUNGI KU LAGI" kataku dan langsung masuk kedalam rumah serta menguncinya.
------------------------------------------------------Sudah 7 hari aku dihantui oleh kejadian seminggu lalu walaupun kata mr.russ kondisinya baik - baik saja namun tetap saja kejadian itu menghantui diriku. Tok.. tok.. suara pintu kamarku di ketuk. Seketika masuk lah devon. "Kak aku ingin jenguk charlie apa kakak mau ikut ?" Tanya devon "tidak aku takut nanti kondisinya makin parah akibat marah - marah denganku. "Ok ya sudah kalo begitu aku pergi" kata devon dan keluar dari kamarku. Karena capek dan terus terbayang kejadian malam itu.
Senin pagi ini diriku sangat semangat untuk memulai sekolah dan juga kata devon charlie mulai bersekolah hari ini. Setelah selesai dengan semua - semuanya segera kutancap gas mobilku menuju ke sekolah. Ku parkir mobil ku di tempat biasa dan langsung masuk ke sekolah. "Ya ampun ada cowok tampan" kata sengkumpulan perempuan "iya dia tampan" kata sengkumpulan perempuan lainnya. Setiap aku berjalan banyak gadis yang berkata tentang cowok tampan namun aku bingung kira - kira siapa ya.
Ku lihat sengkumpulan gadis sedang mengelilingi satu cowok dengan paras yang tampan dan cute. Ku dekati sekumpulan cewek itu dan ternyata cowok yang mereka omongin itu charlie. Ada apa dengan dia dimana charlie yang kemarin dengan kaca mata dan gaya culunnya yang ku lihat sekarang seorang charlie yang menggunakan jaket jeans biru , celana jeans biru, serta kaos hitam yang bertuliskan it's gettin' better.
"Hai" panggilku. "Hai... Wait maaf aku ingin bicara sama cowok ini dulu bye" kata charlie dan meninggalkan sekumpulan perempuan yang mengelilinginya tadi. Setelah berjalan menjauhi para gadis langsung ku peluk dia namun kurasakan pelukannya tidak sehangat dulu saat sebelum kejadian itu. Setelah berpelukan charlie menatap ku dengan tatapan bingung. "Ngomong - ngomong kamu siapa ya ?" tanya charlie kebingungan "ini aku sayang" jawabku. "Oh kamu namanya sayang ?" tanyanya lagi "bukan , aku alex pacar mu" kata ku sambil tersenyum. "Oh iya berarti devon benar aku punya pacar" kata charlie. Seketika bell berbunyi tanda jam pelajaran dimulai "maaf aku harus ke kelas" kata charlie dan langsung meninggalkanku. Shit where is old charlie ? Charlie yang dulu yang cinta , sayang, perhatian, dan bersikap manis kepada ku ? Apakah karena diriku yang membuatnya jadi seperti ini.